Inilah.com - Terkini |
- Ruhut Membelot Tantang SBY
- Morata: Madrid Tak Perlu Buat Drama di Liga
- Waspadai Angin Kencang di Lebak
- Inilah Isi Majalah National Geographic Edisi 1
- Dana Amnesti Pajak Bank Mandiri Capai Rp7,37 T
- Selfie Terlalu Dekat, Pria Ini Digigit Ular Piton
Posted: 25 Sep 2016 11:54 AM PDT Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menantang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memecat dirinya karena mendukung calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bukan Agus Harimurti Yudhoyono di Pilkada DKI 2017. |
Morata: Madrid Tak Perlu Buat Drama di Liga Posted: 25 Sep 2016 11:12 AM PDT INILAHCOM, Madrid - Real Madrid kembali gagal meraih poin sempurna melawan Las Palmas. Alvaro Morata tak mau hasil tersebut kembali berlanjut jika tak ingin disalip Barcelona. Bertamu ke Estadio de Gran Canaria, Minggu (25/9/2016) dini hari WIB, Real Madrid sempat dua kali memimpin berkat gol Marco Asensio (33') dan Karim Benzema (67'). Sayangnya, kemenangan El Real sirna karena Las Palmas bisa mencetak dua gol penyeimbang dari Tana (38') dan Sergio Araujo (85'). Ini menjadi kedua beruntn Los Blancos gagal meraup poin sempurna, sebelumnya mereka ditahan imbang Villareal 1-1. Meskipun demikian, Madrid masih tetap di peringkat pertama dengan nilai 15 dari enam pertandingan atau hanya unggul satu poin dari Barca di tempat kedua. Morata melihat dua hasil imbang tersebut bisa menjadi ancaman bagi Madrid dalam upaya meraih gelar liga musim ini. Meskipun perjalanan liga masih panjang, ia menilai semua pertandingan selanjutnya sebagai laga final. Tak boleh lagi ada kehilangan poin. "Kami seharusnya menang, tetapi kami tidak bisa melakukannya. Sekarang kami akan melanjutkan kerja keras dan memberikan segalanya," kata penyerang 23 tahun kepada Football-Italia. "Kami bermain imbang dan sekarang kami akan mengevaluasinya, tetapi yang seharusnya adalah kami harus selalu memberikan sesuatu untuk memenangkan liga." "Kami belum kalah, kami tidak harus membuat drama melainkan harus terus melaju. Hal paling penting adalah akhir musim. Kami harus memenangkan semua laga sisa kami dan terus berupaya keras," ia memungkasi. Musim lalu, Real Madrid hanya berselisih satu poin dari Barcelona yang menyabet gelar juara La Liga Spanyol. |
Waspadai Angin Kencang di Lebak Posted: 25 Sep 2016 11:10 AM PDT INILAHCOM, Lebak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat mewaspadai angin kencang selama tiga hari ke depan. "Potensi angin kencang itu terjadi sore hingga malam hari," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi, Minggu (25/9/2016). Peringatan kewaspadaan angin kencang tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian atau kerusakan material. Diperkirakan angin kencang berlangsung tiga hari ke depan berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten. Karena itu, pihaknya telah menyebarkan surat peringatan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca buruk, terutama angin kencang yang berpotensi terjadi di wilayah Lebak. "Kami minta warga tetap waspada angin kencang karena diperkirakan kecepatan angin di atas 30 knot," kata Kaprawi. Menurut dia, selama angin kencang terjadi di daerah itu maka masyarakat tidak berada di bawah pepohonan yang usianya sudah tua dan keropos karena khawatir roboh. Begitu juga masyarakat dilarang berteduh maupun istirahat yang lokasinya terdapat papan iklan reklame berukuran besar. Selain itu juga pengemudi kendaraan sebaiknya menghindari ruas jalan yang banyak pepohonan. Sebab, banyak pepohonan yang berada di tepi jalan berusia tua juga rawan roboh jika diterpa angin kencang. "Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan jika tiupan angin kencang berlangsung guna menghindari korban jiwa," ujarnya. [tar] |
Inilah Isi Majalah National Geographic Edisi 1 Posted: 25 Sep 2016 11:00 AM PDT INILAHCOM, Washington DC - National Geographic Society baru-baru ini mempublikasikan edisi pertama majalah National Geographic AS. Publikasi tersebut dalam rangka peringatan 128 tahun majalah tersebut telah terbit. Jilid pertama majalah National Geographic AS dicetak di New Haven, Connecticut dengan harga 50 sen. Cover majalah berwarna cokelat kemerah-merahan dan belum memiliki kotak kuning yang khas. Tak ada satu pun foto dalam majalah sejumlah 98 halaman tersebut. Enam artikel dalam edisi ini, awalnya disajikan dalam makalah pertemuan dua mingguan yang diadakan oleh komunitas National Geographic (awalnya di University Columbia, New York dan kemudian di Cosmos Club, Washington, DC) antara Februari dan Mei 1888. Mengutip nationalgeographic.com, inilah isi-isi pokok dalam jilid pertama majalah National Geographic AS edisi pertama: Halaman 1: Kata pengantar Presiden pertama komunitas National Geographic, Gardiner G. Hubberd mengungkapkan bahwa ia bukan orang yang ilmiah dalam kalimat pertama dari kata pengantarnya. "Saya memiliki kepentingan umum yang saa dalam subyek geografi yang mestinya dirasakan oleh setiap orang berpendidikan," ujar Hubberd. Halaman 11: 'Metode geografis dalam Investigasi Geologi' oleh W.M. Davis Dianggap sebagai bapak geografi Amerika, anggota komunitas, William Morris Davis memperkenalkan teori yang mempengaruhi siklus erosi. Ia menjabarkan secara rinci teorinya dalam tulisan feature edisi pertama National Geographic. Halaman 27: 'Klasifikasi Bentuk Tanah oleh Genesis' ditulis W.J McGee Presiden komunitas National Geographic selanjutnya (1904-1905), William John McGee merupakan ahli geologi di Geological Survey AS. Artikel pertama McGee untuk majalah itu adalah suatu risalah akademis tentang bagaimana mengklasifikasikan fenomena geografis, termasuk diantaranya gunung berapi, kawah, kaldera, bidang lava, tebing cekungan batu, dataran, dan lain-lain. Halaman 36: 'Badai Besar 11-14 Maret 1888' Badai besar 1888 dianggap badai paling mematikan, paling bersalju, badai musim dingin yang paling tidak biasa dalam sejarah AS. Badai ini menyebabkan timbunan salju lebih dari lima kaki pada beberapa bagian di New York. Ia juga telah menelan korban jiwa lebih dari 400 orang. Halaman 40: 'Badai Besar Pantai Atlantik AS, 11-14 Maret 1888' oleh Everett Hayden Salah satu pendiri komunitas National Geographic, Everett Hayden. Ia merupakan kepala divisi meteorologi laut di Kantor Hidrografi Angkatan Laut AS. Hayden mengisahkan peristiwa Badai Besar dengan narasi menggairahkan. Halaman 59: 'Survei dari Pesisir' ditulis oleh Herbert G. Ogden Salah satu pendiri National Geographic yang jarang dikenal, Herbert G. Ogden bekerja untuk Survei Pesisir dan Geodetik AS (pendahulu dari Survei Nasional Geodetik). Artikel Ogden merangkum sejarah Survei Pesisir dan Geodetik AS yang jelas dijunjung sangat tinggi. Halaman 78: 'Survei dan Peta Massachusetts' oleh Henry Gannett Anggota pendiri dan presiden komunitas di tahun-tahun selanjutnya (1910-1914) Henry Garnett telah dikenal sebagai pria dengan makalahnya. Garnett sering dijuluki sebagai bapak pemetaan topogradi. Artikel Gannett pada edisi pertama majalah berisi tentang proses topografi, memetakan negara bagian Massachusetts. Dari artikelnya, pembaca dapat mempelajari apa yang termasuk dalam pemetaan (kantor pos, kanal publik), apa yang tak perlu di masukkan (pagar, berbagai jenis tanaman), bagaimana pemetaan dicatat (dengan berbagai bentuk tabel rencana), dan biaya rata-rata mil persegi untuk survei. |
Dana Amnesti Pajak Bank Mandiri Capai Rp7,37 T Posted: 25 Sep 2016 10:51 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Bank Mandiri menerima pembayaran dana terkait kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) sebesar Rp7,37 triliun per 23 September 2016. Dana tersebut meliputi setoran uang tebusan sebanyak 32.736 transaksi senilai Rp6,64 triliun dan setoran dana repatriasi 155 transaksi dengan nilai Rp731 miliar Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan pendaklarasian harta oleh wajib pajak akan banyak dilakukan hingga akhir bulan ini mengingat batas waktu penerapan denda tebusan terendah, yakni 2% untuk pelaporan surat pernyataan harta di dalam negeri dan 4% untuk harta di luar negeri adalah 30 September 2016. "Setelahnya, denda tebusan untuk penyampaian surat pernyataan atas harta dalam negeri menjadi 3% dan luar negeri 6%. Sehingga diperkirakan pembayaran dana tebusan akan semakin deras sampai akhir bulan ini, jelas Rohan di Jakarta, Minggu (25/9/2016). Sedangkan terkait masih rendahnya dana repatriasi, tambah Rohan, pihaknya memperkirakan karena wajib pajak saat ini tengah memilih-milih instrumen yang akan dipilih dalam rangka repatriasi aset mereka. Untuk itu, jelas Rohan, perseroan terus melakukan sosialisasi kebijakan amnesti pajak dan sosialisasi pilihan channel investasi yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing wajib pajak. Sosialisasi itu, Rohan melanjutkan, antara lain dilakukan perseroan melalui keberadaan klinik-klinik pajak yang menyediakan informasi yang komprehensif tentang berbagai ketentuan dan persyaratan terkait amnesti pajak kepada nasabah utama dan korporasi. "Dalam konteks itu, kami secara intensif melakukan komunikasi dengan Ditjen Pajak," kata Rohan. Adapun, produk-produk keuangan yang disiapkan Bank Mandiri group antara lain produk treasury, asset management, pasar modal, capital/venture funds hingga produk asuransi. "Misalnya, beberapa waktu lalu, kami terlibat dalam penerbitan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Penyertaan (EBA-SP) senilai Rp500 miliar dan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan 1 Tahap I senilai Rp5 triliun sebagai instrumen repatriasi dana wajib pajak," jelasnya. [tar] |
Selfie Terlalu Dekat, Pria Ini Digigit Ular Piton Posted: 25 Sep 2016 10:45 AM PDT INILAHCOM, Sirohi - Seorang pria di India mendadak diserang oleh ular piton ketika sedang asyik melakukan aksi selfie. Insiden itu terjadi di Distrik Sirohi, Negara Bagian Rajashtan pada Jumat (23/9/2016) waktu setempat. Sebagaimana dikutip dari Daily Mail.. Serangan ini berawal ketika pihak Departemen Kehutanan setempat mendapatkan laporan seekor ular piton masuk ke sekolah. Tidak lama kemudian, petugas datang untuk menangkap ular besar itu dan mengeluarkannya dari area sekolah. Sesaat usai reptil itu ditangkap, para petugas bersama dengan warga sempat berpose untuk berfoto sambil berjalan. Namun, seorang pria berbaju merah muda terus berusaha mengambil selfie di dekat ular tersebut. Karena terlalu dekat dangan sang ular, mendadak piton tersebut menyerang pria yang tidak disebutkan namanya itu. Beruntung, pria itu tidak terluka serius. Dilaporkan ia hanya terluka di bagian dagunya saja. |
You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Posting Komentar