news.detik |
- Ditanya Jokowi Soal Perannya di HKTI, Ini Reaksi Prabowo
- Sumbangan Rekening Jokowi-JK Capai Rp 147 Miliar
- Mega: Saya Berdoa Rakyat Indonesia Terbuka Matanya untuk Memilih Nanti
- JK Serang Balik Hatta Soal Kalpataru, Ini Kata Ketum Gerindra
- JK: Saya Sayangkan, Hatta Nggak Tahu Beda Kalpataru dan Adipura
- Pesan Prabowo dan Hatta Setelah Masa Kampanye Pilpres Selesai
Ditanya Jokowi Soal Perannya di HKTI, Ini Reaksi Prabowo Posted: 05 Jul 2014 10:38 AM PDT Tanggapi Prabowo Soal Koperasi, Jokowi: Mungkin Bapak Salah Baca...Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto, mencecar capres nomor urut 2, Joko Widodo soal sikapnya yang dikabarkan tidak mendukug koperasi. Berikut jawaban Jokowi yanh disampaikan dalam debat capres 5.... |
Sumbangan Rekening Jokowi-JK Capai Rp 147 Miliar Posted: 05 Jul 2014 10:33 AM PDT Jakarta - Masa kampanye Pilpres berakhir. Sebagai pertanggungjawaban kubu Jokowi-JK mengumumkan hasil sumbangan di rekening Jokowi-JK. Hingga siang tadi angka total di rekening mencapai Rp 147 miliar. "Total yang masuk untuk sumbangan gotong-royong Rp. 147.440.391.923 (seratus empat puluh tujuh miliar empat ratus empat puluh juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah)," kata timses kampanye, Jokowi-JK, Zuhairi Misrawai, Sabtu (5/7/2014). Menurut Zuhairi, sumbangan gotong-royong yang masuk ke rekening Capres-Cawapres, Joko Widodo/Jusuf Kalla dibagi dengan dua katagori, yaitu perseorangan dan perusahaan. "Ada tiga rekening yang dibuka khusus untuk sumbangan gotong-royong pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, BRI no. 122301000172309 a.n. Joko Widodo/Jusuf Kalla, Mandiri no. 070-00-0909096-5 a.n. Joko Widodo/Jusuf Kalla, dan BCA no. 5015.500015 a.n. Joko Widodo/Jusuf Kalla," terang Zuhairi. Jumlah penyumbang perseorangan 58.532 orang, sedangkan penyumbang dari perusahaan 19 perusahaan. Total dari perseorangan dan perusahaan sebesar 109.940.391.923 (seratus sembilan miliar sembilan ratus empat puluh juta tiga ratus sembilan puluh satu ribu sembilan ratus dua puluh tiga rupiah). "Ada sumbangan Rp 37.500.000.000 (tiga puluh tujuh miliar lima ratus ribu rupiah) dari partai politik. Sesuai peraturan KPU, setiap donasi perlu dilengkapi nama, alamat, telpon, dan nomor identitas/KTP penyumbang. Silakan hubungi call center dana Gotong-Royong Jokowi-Jusuf Kalla di (021) 57894802 atau klik www.jokowi-jk-kita.com untuk info lebih lanjut," tutur dia. Zuhairi juga menyampaikan, bahwa nomor rekening sumbangan gotong-royong di luar ketiga nomor rekening tersebut di atas tidak sah. Perlu disampaikan kepada para penyumbang, baik perseorangan maupun perusahaan, bahwa sesuai dengan UU nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pasal 96, bahwa sumbangan dari perseorangan tidak boleh melebihi Rp. 1.000.000.000 (satu miliar rupiah) dan sumbangan dari perusahaan tidak boleh melebihi 5.000.000.000 (lima miliar rupiah) "Kami ucapkan terima kasih atas donasinya untuk Indonesia Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian," tutupnya. |
Mega: Saya Berdoa Rakyat Indonesia Terbuka Matanya untuk Memilih Nanti Posted: 05 Jul 2014 10:24 AM PDT Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa puas dengan penampilan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam debat terakhir yang baru saja berlangsung tadi. Mega berharap seluruh rakyat Indonesia akan lebih yakin dalam menentukan pilihan 9 Juli mendatang setelah menyaksikan debat. "Saya tadi datang dalam debat yang dilakukan oleh KPU dan saya merasa bersyukur sekali bahwa pasangan yang kami dukung telah menunjukkan kebiasannya di dalam menerangkan visi misinya," kata Mega dalam konferensi pers usai debat di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014). Mega mengatakan seluruh rakyat Indonesia yang menonton debat tadi akan lebih terbuka mata hatinya untuk memilih nanti. "Karena saya tahu rakyat sedang menonton sehingga saya juga berdoa seluruh rakyat Indonesia akan terbuka mata harinya untuk memilih pemimpin selama 5 tahun untuk nantinya dengan jabatan presiden dan wakil presiden RI," kata Mega. "Terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan baik oleh media, sukarelawan, anak-anakku dan seluruh masyarakat dengan bantuannya. Insya Allah pada 9 Juli kita akan tentukan masa depan yang hebat," tandasnya. |
JK Serang Balik Hatta Soal Kalpataru, Ini Kata Ketum Gerindra Posted: 05 Jul 2014 10:21 AM PDT Jakarta - Dalam debat, JK menolak menjawab pertanyaan Hatta soal penghargaan Kalpataru. Ketua PMI ini tak mau menjawab karena merasa Hatta tak mengerti soal Kalpataru. Apa kata kubu Prabowo-Hatta? "Itu kan istilah saja. Yang penting penghargaan terhadap lingkungannya. Masalah istilah tidak semua paham. Sangat sepele," kata Ketua DPP Gerindra Suhardi usai acara debat di Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jaksel, Sabtu (5/7/2014). Suhardi tak mempermasalahkan Hatta keliru soal pihak yang bisa menerima Kalpataru. Sebaliknya, ia justru menyinggung Jokowi yang tak berhasil mendapatkan penghargaan Kalpataru untuk Jakarta saat masih menjabat sebagai Gubernur. "(Jakarta) Jelas-jelas kan tidak menang, tidak pernah terima penghargaan. Ini kan Indonesia keseluruhan," ujarnya. Sebelumnya dalam debat, cawapres nomor urut dua Jusuf Kalla mengoreksi pertanyaan cawapres nomor urut satu Hatta Rajasa. JK memastikan, penghargaan untuk sebuah kota madya adalah Adipura, bukan Kalpataru seperti yang disampaikan Hatta. "Kalau kota itu bukan Kalpataru, tapi Adipura. Pertanyaannya salah, makanya saya tidak perlu jawab," kata JK pada Hatta Rajasa dalam debat. Persis seperti yang dinyatakan JK, Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Sedangkan Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup. |
JK: Saya Sayangkan, Hatta Nggak Tahu Beda Kalpataru dan Adipura Posted: 05 Jul 2014 10:20 AM PDT Jakarta - Di panggung debat capres, Jusuf Kalla mengoreksi pernyataan Hatta Rajasa yang keliru antara Adipura dengan Kalpataru. JK menyayangkan Hatta yang lama duduk di pemerintahan, tidak mengetahui perbedaan antara Adipura dan Kalpataru. "Yang saya sayangkan Pak Hatta yang kebetulan di pemerintahan tidak bisa membedakan Kalpataru dan Adipura. Itu bukan blunder, tapi nggak ngerti itu," kata JK usai debat di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (3/7/2014). Dalam debat, Jusuf Kalla mengoreksi pernyataan Hatta Rajasa di panggung debat. JK memastikan, penghargaan untuk sebuah kota madya adalah Adipura, bukan Kalpataru seperti yang disampaikan Hatta. "Kalau kota itu bukan Kalpataru, tapi Adipura," kata JK dalam debat putaran terakhir. Persis seperti yang dinyatakan JK, Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Sedangkan Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup. Hatta dalam salah satu momen debat menyinggung soal DKI Jakarta dan Kota Solo, dua wilayah yang pernah dipimpin Jokowi, yang dia sebut, belum pernah mendapatkan Kalpataru. "Bentuk penghargaan itu bukan sesuatu yang terlalu prinsip, tapi lebih merupakan refleksi keberhasilan dari sebuah kota yang bersih dan sehat. Apakah itu dapat atau tidak itu konsekuensi. Mengapa misalkan DKI yang sebelumnya selalu dapat, tahun ini tidak dapat. Atau misalkan Solo, belum pernah dapat sampai saat ini," ujar Hatta. |
Pesan Prabowo dan Hatta Setelah Masa Kampanye Pilpres Selesai Posted: 05 Jul 2014 10:16 AM PDT Jakarta - Capres-Cawapres Prabowo-Hatta telah menuntaskan kampanye selama masa Pilpres. 6 Kali debat juga sudah dilalui. Prabowo pun mengucapkan rasa terimakasihnya atas proses yang telah dilalui. "Rekan-rekan media dan para pemirsa, kami ingin gunakan kesempatan ini untuk ucapkan terima kasih selama kampanye sebulan ini betul memperbaiki," jelas Prabowo usai debat di Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). "Kerja sama antara media dan kami, media ikut semarak demokrasi Indonesia. Untuk kepentingan bangsa," tambahnya. Sedang Hatta juga menyampaikan hal yang senada dengan Prabowo. Hatta mengucapkan rasa terima kasihnya kepada media dan relawan serta kader partai yang telah berjuang. "Terima kasih tidak terhingga mengikuti kampanye Pilpres dengan tenang dan baik terima kasih kepada seluruh relawan, ketenangan mereka dalam kampanye ini. Terima kasih cetak, elektronik dan online. Tanpa rekan-rekan wartawan dan media, tidak mungkin teman-teman di pelosok-pelosok bisa mengetahui," urai Hatta. "Masa tenang, kedamaian dan ketenangan. Kami berikan hormat tinggi kita dapat bersatu dan rukun tidak terpancing berita-berita tidak baik. Apapun keputusan sembilan Juli kita hormati," tutup Hatta |
You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar