news.detik |
- Uruguay Kini Memimpin 1-0
- Gelar GP Ansor ke Prabowo, Nusron Wahid Siap Beri Sanksi ke Anggotanya
- Isu HAM di Balik DKP, Jokowi: Memaafkan Nggak Masalah, Tapi Harus Jelas
- Sosok Terduga Teroris, Suka Pakai Celana Ngatung dan Pernah Dipenjara
- Kalah Tipis dari Jokowi-JK di Survei Polcomm, Ini Kata Hatta
- Timses: Dukung Palestina Merdeka, Bukti Ketegasan Diplomasi Jokowi
Posted: 24 Jun 2014 10:44 AM PDT Natal - Uruguay kini memimpin 1-0 atas Italia pada laga di Arena das Dunas, Natal, Selasa (24/6/2014). Gol La Celeste tercipta melalui tandukan Diego Godin. Jalannya Pertandingan Setelah menit-menit awal yang ketat, Italia mendapatkan peluang pada menit ke-12 melalui tendangan bebas Andrea Pirlo. Namun, tembakan Pirlo dimentahkan oleh kiper Fernando Muslera. Mario Balotelli menjajal peruntungannya pada menit ke-27 lewat tendangan jarak jauh. Akan tetapi, bola hasil tembakannya tak mengarah ke gawang. Serangan Uruguay lima menit kemudian membahayakan gawang Italia. Luis Suarez yang bermain umpan satu-dua dengan Edinson Cavani memaksa Gianluigi Buffon membuat penyelamatan. Bola muntah disambar Nicolas Lodeiro, tapi Buffon lagi-lagi masih cekatan menepisnya. Di sisa babak pertama, pertandingan berjalan cenderung membosankan dan kedua tim sama-sama tak menciptakan banyak peluang berarti. Skor tetap 0-0 saat turun minum. Kubu Uruguay sempat meminta penalti pada awal babak kedua setelah Edinson Cavani terjatuh dalam perebutan bola dengan Leonardo Bonucci. Tapi, wasit tak mengabulkannya. Uruguay mendapatan peluang emas pada menit ke-58. Cristian Rodriguez bermain umpan satu-dua dengan Suarez dan kemudian melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti, tapi arah bola masih melebar. Italia harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-59. Marchisio diganjar kartu merah langsung oleh wasit gara-gara pelanggaran kerasnya terhadap Egidio Arevalo Rios. Unggul jumlah pemain membuat Uruguay lebih leluasa menekan Italia. Mereka punya kesempatan emas pada menit ke-66 ketika Suarez tinggal berhadapan dengan Buffon di kotak penalti. Akan tetapi, Buffon secara gemilang mementahkan penyelesaian Suarez. Yang terjadi pada menit-menit selanjutnya bisa ditebak. Uruguay menggempur habis-habisan, sementara Italia berjuang mati-matian melindungi gawangnya. Sempat terjadi keributan menjelang menit ke-80 antara Giorgio Chiellini dan Suarez. Chiellini berang lantaran Suarez menggigit bahunya. Akan tetapi, wasit tak melihat insiden ini. Kebuntuan akhirnya terpecahkan pada menit ke-81. Godin membawa Uruguay memimpin 1-0 setelah sundulannya meneruskan tendangan sudut Gaston Ramirez membobol gawang Buffon. Susunan Pemain Uruguay: Muslera, Caceres, Gimenez, Godin, A. Pereira (Stuani 63'), Alvaro Gonzalez, Rios, Lodeiro (M. Pereira 46'), Rodriguez (Ramirez 78'), Cavani, Suarez |
Gelar GP Ansor ke Prabowo, Nusron Wahid Siap Beri Sanksi ke Anggotanya Posted: 24 Jun 2014 10:44 AM PDT Jakarta - Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) Jawa Timur memberikan gelar anggota kehormatan bagi capres nomor urut satu, Prabowo Subianto. Ketum GP Ansor Nusron Wahid akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang bertindak di luar koordinasi. "Kalau ada anggota yang terlibat, tentunya ada sanksi dari organisasi," Kata Nusron Wahid di Apartemen Senopati Suites, Jaksel, Selasa (24/6/2014). Menurut Nusron, untuk mengerahkan pasukan Banser dalam bentuk apel, harus berdasarkan panglima tertinggi, yaitu Ketum. Dan jika ada kegiatan yang mengatasnamakan GP ansor itu adalah kegiatan subordinasi. Hak pemberian anggota kehormatan juga dimiliki sepenuhnya oleh pusat. Dan sebagai panglima tertinggi, Nusron mengaku tidak pernah memberikan penghargaan itu. "Pertama, bahwa berdasarkan aturan organisasi di Pemuda Ansor, hak untuk memberikan anggota kehormatan itu ada di pusat. Sejak saya jadi ketum, tidak pernah memberikan hak kepada siapapun termasuk kepada Prabowo Subianto," lanjutnya. |
Isu HAM di Balik DKP, Jokowi: Memaafkan Nggak Masalah, Tapi Harus Jelas Posted: 24 Jun 2014 10:42 AM PDT Jakarta - Ketua Umum Hanura Wiranto dilaporkan tim Prabowo-Hatta ke Bawaslu soal pernyataannya terkait surat DKP yang berisi pemecatan Prabowo dari TNI. Bagi capres Joko Widodo, persoalan HAM dibalik rekomendasi itu seharusnya dijelaskan semua pihak yang terlibat. "HAM, diumumkan biar jelas semuanya. Kita ini demennya yang nggak jelas," kata Jokowi itu di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (24/6/2014). Menurut mantan walikota Solo ini, surat pemecatan itu sebagai bentuk pemaafan secara politik. Namun sebaiknya didahului oleh penjelasan dimana para korban yang diculik pada tahun 1998 itu. "Politik memaafkan nggak masalah, tapi harus dijelaskan dulu. Yang nggak balik 13 orang itu, negara harus menjelaskan," ujar Jokowi. "Siapa yang menculik? Meninggal dimana? Kuburannya dimana? Ya kita rekonsiliasi dimaafkan secara politik, tapi harus jelas dulu. Kita ini sukanya yang abu-abu," tambahnya. Kemudian Jokowi menyinggung soal pernyataannya tentang dukungan kemerdekaan Palestina pada debat capres Minggu (22/4) lalu. Ia menyatakan sikap mendukung penuh adalah bentuk ketegasan dirinya, dan bukan wilayah abu-abu. "Mendukung penuh kemerdekaan Palestina itu namanya tegas, dan mendukung Palestina masuk PBB itu jelas," tutup Jokowi. |
Sosok Terduga Teroris, Suka Pakai Celana Ngatung dan Pernah Dipenjara Posted: 24 Jun 2014 10:27 AM PDT Rabu, 25/06/2014 00:27 WIB "Dia itu baru pindah ke sini STM, itu rumah orangtuanya tapi orangtuanya sudah almarhum. Dia waktu kelas 1 pindah di sini tahun 1995, ikut bapak tirinya," ungkap Anton (34), tetangga sekaligus teman satu sekolah Muri, Selasa (24/6/2014) malam, saat berbicang dengan detikcom. Anton menceritakan Muri yang memiliki nama panjang Akbar Muriyawan ini sudah pernah ditangkap dan dipenjara karena terlibat tawuran saat sekolah. Usai keluar dari penjara, Muri disebut tidak lagi suka bergaul dengan teman-teman di lingkungan rumahnya dan lebih memilih mengikuti sejumlah pengajian. "Kurang lebih hampir setahun menghilang (dipenjara). Begitu keluar dia udah jarang nongkrong. Lama-lama menarik diri dari pergaulan dan lebih memilih ikut pengajian-pengajian sekitar 1-2 tahun, kemudian dia menikah dan baru tinggal di sini lagi," cerita Anton yang juga merupakan Sekretaris RT 11/05, Munjul, Cipayung, Jakarta Timur ini. Sebelum menikah, Muri yang juga kerap dipanggil dengan sebutan Donal ini disebut suka memakai celana katung dan berjenggot. Namun setelah menikah dengan istrinya yang dalam keseharian memakai cadar, Muri pun kembali berpenampilan biasa. "(Sekarang) penampilannya biasa saja. Pribadinya memang tertutup, dan beberapa minggu terakhir ini teman-teman pengajiannya sering datang ke sini. Enggak tahu saya ngapain itu, Pak RT yang tahu," ujar Anton. Anton mengaku tidak mengetahui di mana lokasi pengajian-pengajian yang kerap didatangi Muri. Meski begitu, Anton memastikan tempatnya bukan berada di lingkungan rumahnya. "Tempat pengajiannya kurang tahu ada di mana, tapi yang pasti di luar daerah sini karena kalau di sini ada pengajian dia enggak ikut. Dia sama kelompok pengajiannya. Kalau shalat Subuh, Magrib dan Isya sering di sini jamaah. Tapi setelah selesai shalat langsung pulang," Anton menjelaskan. Muri dan istrinya sehari-hari menjadi guru mengaji untuk anak usia SD. Muri juga disebut merupakan sosok yang temperamental sebelum rajin ikut dalam kelompok pengajiannya. "Dulu dia temperamen, emosi dikit langsung tabok, tapi setelah ikut pengajian kelihatan berubah dan menarik diri dari pergaulan," imbuh Anton. (ear/mok)Baca Juga |
Kalah Tipis dari Jokowi-JK di Survei Polcomm, Ini Kata Hatta Posted: 24 Jun 2014 10:12 AM PDT Jakarta - Survei Political Communication Institute (Polcomm) menyebut elektabilitas Prabowo-Hatta kalah tipis dengan pasangan Jokowi-JK. Menanggapi hal tersebut, Cawapres nomer urut 2 Hatta Rajasa menilai elektabilitas dia dan Prabowo terus menunjukkan kenaikan. "Jadi yang penting buat saya trendnya (elektabilitas Prabowo-Hatta) menunjukkan terus meningkat," kata Hatta usai acara dzikir merah putih di jalan Suwiryo no 2, Menteng, Jakpus, Selasa (24/6/2014). Hatta menjelaskan, dengan selisih elektabilitas yang tipis menunjukkan sangat besarnya dukungan masyarakat untuk Prabowo-Hatta. Serta ia sangat yakin disetiap survei berikutnya, Prabowo-Hatta akan memimpin. "Ada survei yang mengatakan sebelumnya kita tertinggal jauh sekarang mengatakan sedikit saja selisihnya," ucapnya. "Dukungan ini memang luar biasa dan mengalir luar biasa. Di daerah-daerah kami merasakan itu," sambungnya lagi. Berdasarkan survei Polcomm 16-20 Juni 2014, Prabowo memiliki tingkat elektabilitas 43,3 persen sedangkan pasangkan Jokowi-JK sebesar 46,4 persen, unggul tipis 3,1 persen suara. Sementara itu responden yang belum menentukan pilihan sebesar 8,5 persen dan responden yang merahasiakan pilihan sebesar 1,8 persen. |
Timses: Dukung Palestina Merdeka, Bukti Ketegasan Diplomasi Jokowi Posted: 24 Jun 2014 10:08 AM PDT Jakarta - Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Ahmad Basarah menilai pernyataan Jokowi yang menegaskan kembali dukungannya terhadap kemerdekaan bangsa Palestina bukanlah pencitraan. Dukungan itu merupakan dari sikap politik luar negeri yang akan diterapkan Jokowi kelak dalam kaitannya berdiplomasi dengan dunia internasional. "Sikap mendukung kemerdekaan bangsa Palestina tersebut, selain mempertegas pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif, juga dimaksudkan untuk mengkritik ambivalensi sikap Presiden SBY yang akan dilanjukan oleh Prabowo jika terpilih sebagai Presiden, yang mengatakan punya sikap dan prinsip politik luar negeri 'one thousand friends and zero enemy'," kata Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan ini dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (24/6/2014). Sikap Prabowo dan juga Pemerintahan SBY tersebut, kata dia, tidak mencerminkan maksud Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan "penjajahan di atas dunia harus dihapuskan". "Frasa dalam pembukaan UUD 1945 tersebut mewajibkan kita untuk bersikap aktif termasuk ikut membela negara-negara yang dijajah oleh negara lainnya," ujarnya. Hal tersebut, telah dipraktikkan Presiden Soekarno melalui suatu penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Jadi, kata dia, sangat aneh kalau Prabowo ingin mendukung kemerdekaan bangsa Palestina tapi tidak berani bersikap tegas terhadap pemerintah Israel yang menjajah tanah Palestina. "Prinsip 'one thousand friends and zero enemy' tidak bisa dipraktikkan dalam kasus membela bangsa Palestina," ungkapnya. Dengan demikian, lanjut Basarah, sangatlah jelas bahwa Jokowi punya konsistensi dalam memahami politik luar negeri Indonesia sebagaimana maksud UUD 1945. Di samping itu, pernyataan tersebut mencerminkan pula Jokowi memahami apa yang disebut Bung Karno dalam pidato 1 Juni sebagai Sila Internasionalisme (Perikemanusiaan), di mana pada prinsipnya menegaskan bahwa kita memiliki Indonesia merdeka yang berada dalam lingkungan kekeluargaan bangsa-bangsa berdasar nilai-nilai kemanusiaan. "Tidak hanya itu, Jokowi juga menunjukkan pembelaan terhadap Palestina sebagai wujud apa yang dikutip Bung Karno dari Gandhi bahwa 'My Nationalism is Humanity', dimana nasionalisme yang diinginkan adalah suatu nasionalisme yang mengorganisir bangsa-bangsa untuk hidup sederajat dan berdampingan dengan bangsa-bangsa lain. Suatu nasionalisme yang hidup dalam taman sarinya internasionalisme," papar Basarah. |
You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar