Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


David Villa Tak Tergantikan

Posted: 24 Jun 2014 11:27 AM PDT

JUAN Mata memuji penampilan David Villa, tapi tetap kecewa dengan perjalanan Timnas Spanyol yang memetik kemenangan hiburan saat menghadapi Australia di laga pemungkas Grup B.

Bermain di Arena da Baixada pada Senin (24/6) malam WIB, Spanyol unggul 3-0 atas Australia. Namun, kemenangan itu tak lagi berpengaruh atas laju kedua tim di Piala Dunia tahun ini. Kedua tim tersingkir sebelum kick-off.

David Villa yang baru dimainkan, membuka kemenangan Spanyol dengan golnya di menit ke-35. Fernando Torres dan Mata menambah keunggulan di babak kedua. "Villa, buat saya, tak tergantikan untuk Spanyol," kata Mata seusai pertandingan, seperti dikutip Football Espana.

Namun, kemenangan itu tak cukup membuat Mata bergembira. Sebab, hasil positif itu tak bisa lagi menolong jalan Spanyol ke babak knockout. "Apapun hasilnya tak membuat kami bergembira," ucap gelandang milik Manchester United itu.

Sementara itu, gelandang timnas Spanyol Xabi Alonso ingin meluruskan kabar yang menyebut dirinya akan mengikuti jejak David Villa pensiun dari pentas internasional seusai turnamen Piala Dunia 2014.

"Saya masih belum beranjak ke arah situ. Saya ingin Piala Dunia berakhir secepat mungkin, pergi berlibur, menjernihkan pikiran dan kemudian baru memikirkan tentang banyak hal. Sekarang bukan waktu yang tepat," terang Alonso kepada Onda Cero.

Prestasi terbaik Alonso bersama timnas Spanyol sukses mempersembahkan satu trofi Piala Dunia dan dua trofi Piala Eropa. Pemain berusia 32 tahun tersebut sudah mengoleksi 112 caps untuk negaranya. (ddy)

6 Fakta Menarik David Villa bersama Timans Spanyol

- Dari 13 gol terakhir Spanyol di Piala Dunia - termasuk laga lawan Australia, 7 di antaranya dicetak David Villa.

- Gol dengan tumit David Villa adalah yang pertama terjadi sejak 32 tahun. Kali terakhir yang melakukannya adalah pemain Austria, Bruno Pezzey, pada 1982.

- David Villa menjadi pemain Spanyol keempat yang bisa mencetak gol dalam tiga Piala Dunia setelah Julio Salinas, Fernando Hierro, dan Raul Gonzales.

- David Villa menjadi pemain keempat yang mencetak gol buat Spanyol di tiga Piala Dunia berbeda.

- David Villa sudah mencetak tujuh dari 11 gol Spanyol di Piala Dunia.

- David Villa kini telah mengoleksi 59 gol bersama timnas Spanyol. Capaian tersebut masih menjadikan El Guaje sebagai top skorer La Roja sepanjang masa.

Biodata David Villa
Nama lengkap : David Villa Sanchez
Tanggal lahir : 3 Desember 1981 (umur 32)
Tempat lahir : Langreo, Asturias, Spanyol
Posisi bermain : Penyerang
Nomor : 7

Karier klub
1991–1999 Langreo
1999–2001 Sporting Gijn B
2001–2003 Sporting Gijn
2003–2005 Zaragoza
2005–2010 Valencia
2010–2013 Barcelona
2013-2014 Atletico Madrid
2015–sekarang New York City

Tim nasional
2000–2003 Spanyol U-21
2005–2014 Spanyol

Uruguay Singkirkan Italia dari Piala Dunia 2014

Posted: 24 Jun 2014 11:06 AM PDT

INILAHCOM, Natal – Satu lagi tim favorit juara tersingkir dari Piala Dunia 2014. Pemilik empat gelar juara dunia, Italia, harus menyudahi petualangannya di Brasil setelah dibekuk Uruguay 0-1 pada laga terakhir Grup D.

Italia tampil dominan sepanjang babak pertama di Arena das Dunas, Natal, Selasa malam (24/6/14) WIB. Namun semuanya berubah pada menit ke-59, saat wasit memberikan kartu merah kepada Claudio Marchisio. Unggul jumlah pemain, Uruguay menjadi lebih percaya diri tampil menyerang. Hasilnya, satu gol tercipta pada menit ke-81 lewat Diego Godin.

Dengan hasil ini, Kosta Rika memastikan diri lolos ke fase 16 besar dengan status juara Grup D dengan tujuh poin dari tiga laga. Tempat kedua ditempati Uruguay dengan enam poin setelah menang tipis 1-0 atas Italia. Inggris berada di dasar klasemen dengan satu poin saja.

Pelatih Cesare Prendelli memakai formasi 3-5-2 dalam pertandingan ini. Trio pemain bertahan Juventus, Chiellini, Barzagli dan Bonucci akan menjadi penghalau serangan Urguguay. Di lini depan, Balotelli diduetkan bersama Immobile.

Di kubu Uruguay, Oscar Tabarez memilih formasi seperti di pertandingan sebelumnya, 4-4-2. Suarez dan Cavani diharapkan bisa bekerja sama untuk bisa menjebol gawang Italia. Sementara itu, pemain veteran Diego Forlan tidak diturunkan sejak babak pertama.

Jalannya pertandingan:

Babak pertama baru berjalan delapan menit, Uruguay membuka peluang lewat Alvaro Gonzalez tapi sundulannya masih bisa diantisipasi oleh Buffon.

Empat menit kemudian, Italia membalas lewat Andrea Pirlo, yang melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, beruntung masih ada Muslera yang menghalau bola.

Di menit ke-23, Gonzales kembali mengancam dengan tendangan kaki kirinya dari sisi kiri kotak penalti, kembali Buffon bisa menghentikan laju bola.

Tendangan kaki kanan Balotelli dari jarak jauh di menit ke-27 yang memanfaatkan operan dari Verratti masih melebar jauh dari gawang Uruguay.

Uruguay kembali memiliki sebuah peluang di menit ke-33, dengan sigap Buffon menangkap tendangan kaki kiri dari Lodeiro.

Di menit ke-39, Cristian Rodriguez mengoper bola ke Martin Caceres dan langsung melepaskan tendangan jarak jauh, namun masih belum tepat mengarah ke gawang Buffon.

Hingga babak pertama berakhir, Italia dan Uruguay masih sama-sama belum mencatatkan satu gol di papan skor.

Sepuluh menit jalannya babak kedua, Uruguay dan Italia masih belum menciptakan serangan yang berbahaya.

Baru pada menit ke-57, Cristian Rodriguez melepaskan tendangan kaki kiri di dalam kotak penalti, setelah melakukan umpan satu-dua dengan Suarez. Sayang, arah bola masih tipis melebar di sebelah kiri gawang Italia.

Dua menit kemudian, Italia harus bermain dengan sepuluh pemain usai wasit memberikan kartu merah kepada Claudio Marchisio setelah berebut bola dengan Arevalo Rios.

Menit ke-65, Uruguay mendapat peluang emas. Suarez yang melepaskan bola dengan kaki kanannya, beruntung Buffon mengagalkan peluang emas tersebut.

Berselang enam menit, Rodirguez memberikan operan kepada Suarez yang langsung dieksekusi dengan kaki kanannya dari luar kotak penalti, tetap belum berhasil membobol gawang Italia.

Uruguay mampu mengkapitalisasi keunggulan jumlah pemain dengan mencetak gol pada menit ke-81. Sang kapten, Diego Godin, menyundul bola ke gawang Italia usai menerima umpan tendangan sudut dari Gaston Ramirez. Uruguay memimpin 1-0 atas Italia.

Hingga babak kedua berakhir, Uruguay berhasil mengunci kemenangan dengan skor akhir 1-0. Hasil ini meloloskan Uruguay ke babak 16 besar, sedangkan Italia harus gugur di fase grup D Piala Dunia 2014.[yob]

Susunan pemain:

Italia: Gianluigi Buffon; Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci; Mattia De Sciglio, Matteo Darmian, Claudio Marchisio, Andrea Pirlo, Marco Verratti (Thiago Motta 75'); Mario Balotelli (Marco Parolo 45'), Ciro Immobile (Antonio Cassano 71'). Pelatih: Cesare Prandelli.

Uruguay: Fernando Muslera; Diego Godin, Alvaro Pereira (Christian Stuani 63'), Jose Gimenez, Martin Caceres; Cristian Rodriguez (Gaston Ramirez 78'), Nicolas Lodeiro (Maxi Pereira 45'), Arevalo Rios, Alvaro Gonzalez; Luis Suarez, Edinson Cavani. Pelatih: Oscar Tabarez.

Gol Godin Paksa Italia Tinggalkan Piala Dunia

Posted: 24 Jun 2014 11:06 AM PDT

INILAHCOM, Natal – Satu lagi tim favorit juara tersingkir dari Piala Dunia 2014. Pemilik empat gelar juara dunia, Italia, harus menyudahi petualangannya di Brasil setelah dibekuk Uruguay 0-1 pada laga terakhir Grup D.

Italia tampil dominan sepanjang babak pertama di Arena das Dunas, Natal, Selasa malam (24/6/14) WIB. Namun semuanya berubah pada menit ke-59, saat wasit memberikan kartu merah kepada Claudio Marchisio. Unggul jumlah pemain, Uruguay menjadi lebih percaya diri tampil menyerang. Hasilnya, satu gol tercipta pada menit ke-81 lewat Diego Godin.

Dengan hasil ini, Kosta Rika memastikan diri lolos ke fase 16 besar dengan status juara Grup D dengan tujuh poin dari tiga laga. Tempat kedua ditempati Uruguay dengan enam poin setelah menang tipis 1-0 atas Italia. Inggris berada di dasar klasemen dengan satu poin saja.

Pelatih Cesare Prendelli memakai formasi 3-5-2 dalam pertandingan ini. Trio pemain bertahan Juventus, Chiellini, Barzagli dan Bonucci akan menjadi penghalau serangan Urguguay. Di lini depan, Balotelli diduetkan bersama Immobile.

Di kubu Uruguay, Oscar Tabarez memilih formasi seperti di pertandingan sebelumnya, 4-4-2. Suarez dan Cavani diharapkan bisa bekerja sama untuk bisa menjebol gawang Italia. Sementara itu, pemain veteran Diego Forlan tidak diturunkan sejak babak pertama.

Jalannya pertandingan:

Babak pertama baru berjalan delapan menit, Uruguay membuka peluang lewat Alvaro Gonzalez tapi sundulannya masih bisa diantisipasi oleh Buffon.

Empat menit kemudian, Italia membalas lewat Andrea Pirlo, yang melepaskan tendangan dari luar kotak penalti, beruntung masih ada Muslera yang menghalau bola.

Di menit ke-23, Gonzales kembali mengancam dengan tendangan kaki kirinya dari sisi kiri kotak penalti, kembali Buffon bisa menghentikan laju bola.

Tendangan kaki kanan Balotelli dari jarak jauh di menit ke-27 yang memanfaatkan operan dari Verratti masih melebar jauh dari gawang Uruguay.

Uruguay kembali memiliki sebuah peluang di menit ke-33, dengan sigap Buffon menangkap tendangan kaki kiri dari Lodeiro.

Di menit ke-39, Cristian Rodriguez mengoper bola ke Martin Caceres dan langsung melepaskan tendangan jarak jauh, namun masih belum tepat mengarah ke gawang Buffon.

Hingga babak pertama berakhir, Italia dan Uruguay masih sama-sama belum mencatatkan satu gol di papan skor.

Sepuluh menit jalannya babak kedua, Uruguay dan Italia masih belum menciptakan serangan yang berbahaya.

Baru pada menit ke-57, Cristian Rodriguez melepaskan tendangan kaki kiri di dalam kotak penalti, setelah melakukan umpan satu-dua dengan Suarez. Sayang, arah bola masih tipis melebar di sebelah kiri gawang Italia.

Dua menit kemudian, Italia harus bermain dengan sepuluh pemain usai wasit memberikan kartu merah kepada Claudio Marchisio setelah berebut bola dengan Arevalo Rios.

Menit ke-65, Uruguay mendapat peluang emas. Suarez yang melepaskan bola dengan kaki kanannya, beruntung Buffon mengagalkan peluang emas tersebut.

Berselang enam menit, Rodirguez memberikan operan kepada Suarez yang langsung dieksekusi dengan kaki kanannya dari luar kotak penalti, tetap belum berhasil membobol gawang Italia.

Uruguay mampu mengkapitalisasi keunggulan jumlah pemain dengan mencetak gol pada menit ke-81. Sang kapten, Diego Godin, menyundul bola ke gawang Italia usai menerima umpan tendangan sudut dari Gaston Ramirez. Uruguay memimpin 1-0 atas Italia.

Hingga babak kedua berakhir, Uruguay berhasil mengunci kemenangan dengan skor akhir 1-0. Hasil ini meloloskan Uruguay ke babak 16 besar, sedangkan Italia harus gugur di fase grup D Piala Dunia 2014.[yob]

Susunan pemain:

Italia: Gianluigi Buffon; Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci; Mattia De Sciglio, Matteo Darmian, Claudio Marchisio, Andrea Pirlo, Marco Verratti (Thiago Motta 75'); Mario Balotelli (Marco Parolo 45'), Ciro Immobile (Antonio Cassano 71'). Pelatih: Cesare Prandelli.

Uruguay: Fernando Muslera; Diego Godin, Alvaro Pereira (Christian Stuani 63'), Jose Gimenez, Martin Caceres; Cristian Rodriguez (Gaston Ramirez 78'), Nicolas Lodeiro (Maxi Pereira 45'), Arevalo Rios, Alvaro Gonzalez; Luis Suarez, Edinson Cavani. Pelatih: Oscar Tabarez.

Air Mata David Villa

Posted: 24 Jun 2014 11:06 AM PDT

AIR Mata David Villa menetes. Dia tampak emosional saat meninggalkan lapangan di laga terakhirnya bersama Spanyol saat melawan Australia.

Villa memberikan kado perpisahan termanis bagi tim nasional Spanyol dengan gol yang dilesakkan ke gawang Australia dalam laga pamungkas penyisihan Grup B Piala Dunia 2014 di Arena da Baixada, Curitiba, Senin (23/6). Akan tetapi, pemain berusia 32 tahun ini tak bisa bermain hingga akhir pertandingan, yang membuatnya tampak emosional.

Dalam laga yang tak lagi menentukan bagi Spanyol karena mereka sudah pasti tersingkir akibat dua kekalahan awal, pelatih Vicente del Bosque memasang Villa sejak menit pertama untuk menjadi tandem Fernando Torres. Penampilan mantan striker Valencia dan Barcelona ini cukup impresif hingga dia mencetak gol dengan tumitnya pada menit ke-36. Villa melakukan selebrasi dengan mencium lambang Spanyol di dadanya.

Namun, pada awal babak kedua, tepatnya pada menit ke-57, Del Bosque menarik ke luar Villa dan menggantikannya dengan Juan Mata. Villa tampak kecewa dengan keputusan sang entrenador sehingga mukanya murung.

Saat meninggalkan lapangan, Villa tampak amat emosional. Diawali oleh Xabi Alonso, para pemain Spanyol kemudian satu per satu memeluknya kala berjalan menuju pinggir lapangan. Saat tiba di bangku cadagan, striker 32 tahun itu tak kuasa lagi menahan emosinya dan menangis.

Villa tahu itu adalah laga terakhirnya untuk Spanyol. Sebelum Piala Dunia 2014 bergulir, dia telah memutuskan untuk pensiun dari timnas seusai turnamen. Laga-laga di Brasil disebutnya akan jadi laga terakhirnya dalam seragam La Furia Roja.

"Saya selalu katakan bahwa saya cinta tim nasional dan saya selalu memimpikannya. Saya mau saja bermain sampai saya berusia 55 tahun, tapi itu tidak mungkin dan Anda harus realistis," sahut Villa seperti dikutip AS.

Villa mengakhiri kariernya di timnas dengan predikat sebagai top skorer. Eks bomber Valencia itu sudah mengemas 59 gol dari 97 kali penampilannya untuk Spanyol. "Semoga rekor gol saya tidak bertahan lama. Itu akan bagus untuk tim. Saya selalu inginkan yang terbaik untuk Spanyol," pungkasnya.

Villa memulai debutnya untuk Spanyol di tahun 2005 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan San Marino. Dia ikut mengantar Spanyol memenangi Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.

Sayang, dalam Piala Dunia 2014, Villa tak mendapat kepercayaan penuh dari Del Bosque. Pada dua pertandingan pertama, Villa hanya duduk di bangku cadangan karena Del Bosque lebih memberikan kepercayaan kepada bekas teman setim Villa di Atletico Madrid, Diego Costa. Dia bahkan tak mendapat kesempatan bermain.

Namun ketika mendapat kepercayaan tampil sebagai starter dalam laga terakhir pada Piala Dunia Brasil ini, Villa membayarnya dengan gol pembuka bagi Spanyol, yang akhirnya menang 3-0 atas Australia. Ini merupakan gol ke-58 Villa dalam 96 penampilannya bersama El Matador, yang membuatnya kian kokoh sebagai top scorer sepanjang masa di tanah Spanyol.

Di level klub, Villa memulai karier profesionalnya bersama Sporting Gijon, lalu pindah ke Real Zaragoza selama musim 2003-2005. Namanya mulai ngetop sejak berkostum Valencia pada 2005-2010 sehingga Barcelona menggaetnya. Tiga musim di Camp Nou, Villa pindah ke Atletico Madrid pada 2013 dan hanya satu musim bersama rival sekota Real Madrid ini.

Mulai musim depan, Villa akan bermain bersama klub MLS, New York City. Sambil menunggu bergulirnya MLS, Villa akan lebih dulu melakukan 'pemanasan' pada Liga Australia bersama Melbourne City, yang juga masih 'sedarah' dengan New York City. (ddy)

MUI Nilai Pilpres 2014 Pecah Ormas Islam

Posted: 24 Jun 2014 11:04 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengeluhkan kerasnya kompetisi Pilpres di 2014 yang mengakibatkan beberapa ormas Islam terpecah.

"Jangan lah orang lain yang bertarung, tapi Ormas Islam terpecah-pecah," ujar Din di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2014).

Menurutnya, ormas dan umat Islam diperbolehkan ikut dalam partisipasi Pilpres 2014, namun partisipasi itu jangan membuat adanya blok-blok antara pendukung masing-masing pasangan capres-cawapres. Sebab, kata Din, siapa pun capres-cawapres yang terpilih di Pilpres 2014 adalah kemenangan seluruh umat.

"Ini kemenangan buat umat. Jadi pilpres ini siapapun yang menang kemenangan semua, karena kalah menang itu tidak lain selain takdir," terangnya.

Din mengimbau kepada seluruh ormas Islam untuk tetap bisa menahan diri dalam menghadapi Pilpres 2014. Sebab ormas-ormas ini berfungsi untuk tetap menjaga keutuhan umat agar tidak terpecah akibat kompetisi dua kandidat capres.

"Ormas-ormas Islam harus siap untuk menghadapi pihak-pihak yang tidak terima kekalahan. Umat Islam dan MUI menjadi wasit moral," tandasnya. [mes]

Ditahan Kosta Rika, Inggris Tak Pernah Menang

Posted: 24 Jun 2014 10:59 AM PDT

INILAHCOM, Belo Horizonte –Inggris harus menyudahi keikutsertaannya di Piala Dunia 2014 tanpa satupun kemenangan. Pada laga terakhir Grup D, skuad Three Lions tak sanggup mengalahkan Kosta Rika.

Laga yang digelar di Estadio Mineirao, Selasa malam (24/6/14) WIB berakhir imbang tanpa gol. Inggris tampak lebih unggul dalam penguasaan bola, namun Kosta Rika mampu memberikan ancaman lewat serangan balik.

Permainan berjalan monoton dengan sedikit peluang. Total, hanya ada satu tembakan dari Inggris yang mengarah ke gawang Kosta Rika dan dua dari Kosta Rika ke gawang Inggris.

Dengan hasil ini, Kosta Rika memastikan diri lolos ke fase 16 besar dengan status juara Grup D dengan tujuh poin dari tiga laga. Tempat kedua ditempati Uruguay dengan enam poin setelah menang tipis 1-0 atas Italia. Inggris berada di dasar klasemen dengan satu poin saja.

Pelatih Kosta Rika, Jorge Luis Pinto, menurunkan formasi 5-4-1 melawan Three Lions. Joel Campbell jadi andalan di lini depan, sementara Bryan Ruiz menjadi kreator serangan di lini tengah.

Di kubu Inggris, pelatih Roy Hodgson menurunkan formasi 4-5-1 dengan sejumlah pemain muda. Ini adalah kesempatan bagi Luke Shaw, Ross Berkeley dan Adam Lallana untuk unjuk kemampuan secara lepas. Daniel Sturridge menjadi andalan di lini depan.

Jalannya pertandingan:

Laga baru berjalan dua menit, Kosta Rika sudah menguji pertahanan Inggris. Tendangan jarak jauh Campbell dari luar kotak penalti masih melenceng dari sasaran.

Inggris bermain lebih sabar dengan menekankan pada penguasaan bola. Peluang pertama Three lions baru lahir pada menit ke-12 lewat tendangan Sturridge dari luar kotak penalti. Arah bola masih jauh dari sasaran.

Hingga 20 menit pertandingan berlalu, kedua tim masih kesulitan menembus kotak penalti lawan. Masing-masing hanya bisa melepaskan tendangan dari luar kotak penalti.

Inggris mendominasi lini tengah dan mengembangkan permainan dengan umpan-umpan pendek di lini tengah. Sementara itu, Kosta Rika menyerang balik dengan mengandalkan kedua sayapnya.

Giliran Kosta Rika menyerang pada menit ke-23. Tendangan Celso Borges dari luar kotak penalti kali mengarah ke gawang. Bola yang mengarah ke sudut kiri atas gawang Inggris masih bisa ditepis kiper Ben Foster.

Inggris mendapat peluang yang lebih bagus pada menit ke-35. Memanfaatkan umpan silang Phil Jones, penyerang Inggris, Daniel Sturridge, menanduk bola ke arah gawang. Sayang, arahnya masih melambung di atas mistar.

Inggris mendapat peluang lagi pada menit ke-42. Kali ini, Sturridge menyodorkan umpan pendek kepada Berkeley di sisi kanan dalam kotak penalti Kosta Rika. Tendangan Berkeley masih melebar ke sisi kanan gawang. Hingga babak pertama usai, kedudukan masih imbang tanpa gol.

Tempo permainan tetap berlangsung sedang di babak kedua. Hingga menit ke-60, kedua tim sama-sama belum mampu melepaskan tembakan.

Baru pada menit ke-62, Christian Bolanos dari Kosta Rika mampu melepaskan tembakan ke arah gawang dari luar kotak penalti. Kiper Inggris, Ben Foster, tak kesulitan mengantisipasinya.

Tiga menit berselang, Inggris mendapat peluang yang lebih baik. Sturridge mampu melepaskan tendangan dari sisi kiri dalam kotak penalti, memanfaatkan terobosan Wilshere. Lagi-lagi, Sturridge tak mampu mengarahkan bola tepat ke gawang.

Menit ke-80, Inggris kembali menciptakan peluang. Kali ini Rooney mencoba berspekulasi dari luar kotak penalti. Bola mengarah tepat ke gawang namun bisa diantisipasi kiper Kosta Rika, Keylor Navas. Hingga babak kedua usai, skor tetap imbang tanpa gol.

Susunan pemain:

Kosta Rika:Keylor Navas; Giancarlo Gonzalez, Oscar Duarte, Junior Diaz, Cristian Gamboa, Roy Miller; Celso Borges (Michael Barrantes 78'), Bryan Ruiz, Randall Brenes (Christian Bolanos 59'), Yeltsin Tejeda; Joel Campbell (Marco Urena 65').Pelatih:Jorge Luis Pinto.

Inggris:Ben Foster; Gary Cahill, Chris Smalling, Phil Jones, Luke Shaw; Jack Wilshere (Steven Gerrard 73'), Frank Lampard, James Milner (Wayne Rooney 76'), Adam Lallana (Raheem Sterling 62'), Ross Barkley; Daniel Sturridge.Pelatih:Roy Hodgson.



Posting Komentar