Inilah.com - Terkini |
- Terungkap, Giggs Pernah Bersitegang dengan Ronaldo
- Demokrat Sangat Cair dengan PDIP dan Gerindra
- Akhir 2016, Spindo Incar Laba Bersih Rp250 Miliar
- Tiga Bank Indonesia Lebarkan Sayap ke Malaysia
- Polri Tak Panggil Mantan Kalapas Nusakambangan
Terungkap, Giggs Pernah Bersitegang dengan Ronaldo Posted: 01 Aug 2016 11:14 AM PDT INILAHCOM, Manchester - Ryan Giggs dan Cristiano Ronaldo diklaim pernah bersitegang saat keduanya masih memperkuat Manchester United. Hal itu diungkapkan mantan pemain Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer. Seperti diberitakan Sport, Giggs dan Ronaldo sempat bersitegang saat semua pemain sedang sarapan. Penyebabnya adalah, saat menuju tempat makan untuk sarapan bersaam tim, pemain asal Portugal membawa minuman bersoda Coca-Cola di tangannya. Melihat hal itu, Giggs langsung menghampiri Ronaldo dan mendorongnya hingga ke tembok. Sambil mengancam, pemain asal Wales mengatakan kepada Ronaldo agar tak mengulangi hal itu lagi (meminum Coca-Cola). Giggs menilai minuman tersebut tidak sehat untuk pesepak bola. Sebagai pemain senior, wajar Giggs menegur Ronaldo. Sayang, tak dijelaskan kapan tepatnya peristiwa itu terjadi. Bisa saja kejadian itu sebagai pemicu kepindahan CR7 ke Real Madrid tahun 2009. Memang tak semua pemain MU menyukai Ronaldo. Salah satu rekan setim yang kerap mengejek Ronaldo adalah Rio Ferdinand karena gaya berpakaian mantan pemain Sporting CP yang aneh. "Saya pernah mengejeknya di ruang ganti pemain. Ia datang dengan menggunakan jins ketat, tapi ia tetap tak mengerti," ungkap Ferdinand. |
Demokrat Sangat Cair dengan PDIP dan Gerindra Posted: 01 Aug 2016 11:00 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan mengatakan partainya tidak menutup pintu koalisi kepada PDI Perjuangan dan partai lain di Pilkada DKI 2017 mendatang. "Belum tentu juga, kami dengan PDIP sangat cair. Berdasarkan pengalaman dari Pilkada-Pilkada kemarin di banyak daerah kami berkoalisi dengan PDIP," kata Syarief di Jakarta, Senin (1/8/2016). Selain bangun komunikasi dengan partai asuhan Megawati Soekarnoputri, Syarief mengatakan partainya juga menjajaki komunikasi dengan Partai Gerindra dibawah komando Prabowo Subianto itu. "Komunikasi dengan Gerindra cukup efektif, kita tinggal mencari siapa yang didukung Demokrat dan Gerindra. Tinggal mencocokkan saja, kalau namanya sama bisa lebih bagus. Namun keputusan tergantung hasil rapat majelis tinggi Partai Demokrat," ujarnya. Menurut dia, pintu koalisi dengan partai lain sampai sekarang masih sangat terbuka. Kini, sudah ada tiga partai yang bersatu untuk bertarung di Pilkada DKI nanti yakni Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. "Mungkin ada lagi koalisi PDIP, PDIP kan jumlahnya cukup banyak. Masih ada kemungkinan koalisi Demokrat, PKS, PAN dan PPP. Jadi ada beberapa alternatif untuk kita nanti, kalau ada tiga calon semakin meningkatkan kualitas demokrasi di Pilgub DKI," tandasnya.[ris] |
Akhir 2016, Spindo Incar Laba Bersih Rp250 Miliar Posted: 01 Aug 2016 10:59 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - PT Steel Pipe Industry Indonesia Tbk (Spindo) membidik raihan laba bersih sebesar Rp250 miliar pada akhir tahun.Deputy President Director Tedja Sukmana Hudianto mengatakan, selain laba akan menargetkan penjualan sebanyak Rp4 trilliun."Target tersebut koreksi dari pendapatan semula Rp4,2 triliun dan laba Rp300 miliar, karena alasan nilai tukar," ujar dia saat institutional investor day di Jakarta, Senin (1/8/2016).Sementara itu, lanjut dia, Capital Expenditure (Capex) atau belanja modal tahun ini dianggarkan sebanyak US$30 juta."Capex yang terserap hingga Juli 2016 mencapai US$6 juta," ucap dia.Penggunaan Capex lanjut dia, untuk membiayai pembangunan gudang, peningkatan kapasitas mesin berdiameter kecil, serta pengembangan lahan di Gresik, Jawa Timur. "Kami harapkan hasil Capex, kita bisa bersaing dengan perusahaan jepang," imbuh dia. [tar] |
Tiga Bank Indonesia Lebarkan Sayap ke Malaysia Posted: 01 Aug 2016 10:45 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan mengatakan tiga bank Indonesia yang masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV telah menyatakan minatnya untuk ekspansi bisnis ke Malaysia. "Dari empat BUKU IV hanya Bank Central Asia (BCA) yang tidak berminat," kata Deputi Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI, Mulya Siregar di Jakarta, Senin (1/8/2016). Saat ini, hanya ada empat bank di Indonesia yang masuk dalam BUKU IV atau bank dengan modal inti di atas Rp30 triliun. Selain BCA, tiga bank lainnya adalah perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT. Bank Mandiri Persero Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, dan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk. "Hanya BCA yang tidak, yang lainnya berminat," ujarnya. Namun, kata Mulya, hingga saat ini belum ada dari tiga bank tersebut yang mendaftar ke OJK untuk mendirikan perusahaan keuangan di Malaysia. Tiga perbankan tersebut dapat melakukan ekspansi dan mendapat kemudahan dari Malaysia, karena merupakan "Qualified ASEAN Bank" (QAB). QAB merupakan kriteria yang diberikan masing-masing negara kepada perbankan yang ingin berekspansi lintas negara sesuai Kerangka Integrasi Perbankan ASEAN (ASEAN Banking Integration Framewiork/ABIF) yang rencananya akan disepakati antara Indonesia dan Malaysia hari ini. Mulya menerangkan kriteria penetapan QAB adalah bank yang memiliki permodalan kuat, bank yang menerapkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) dengan baik, dan bank yang asetnya dikuasai peserta domestik. Namun, Mulya belum bisa memastikan kapan Mandiri, BNI dan BRI akan merealisasikan investasinya di Malaysia. Hal itu sangat tergantung kesiapan dari masing-masing bank karena tiga bank tersebut tidak hanya akan mendirikan kantor cabang, namun juga perusahaan (subsidary) di Malaysia. Jika kerja sama bilateral antara Malaysia dan Indonesia telah disepakati, nantinya tiga perbankan tersebut juga akan dibebankan biaya yang lebih murah untuk ekspansi. Namun, syarat modal yang dibebankan tetap sebesar 300 juta ringgit Malaysia. "Sedangkan tarif administrasi (admission fee) untuk perbankan Indonesia nantinya akan turun dari 10,4 juta ringgit menjadi 5,2 juta ringgit," kata dia. Kemudian, biaya dalam sistem pembayaran seperti untuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dipungut, turun dari 4 ringgit per transaksi menjadi 1-2 ringgit per transaksi. Namun, untuk iuran tahunan, biaya yang dibebankan akan lebih mahal dibanding bank domestik Malaysia, yakni144 ribu ringgit berbanding 42 ribu ringgit. "Hal itu harus dimaklumi karena perbankan Indonesia nantinya tinggal menikmati infrastruktur perbankan yang sudah dibangun Malaysia," katanya. Proses negoisasi untuk kesepakatan kerja sama Indonesia dan Malaysia dalam kerangka ABIF ini membutuhkan waktu enam tahun sejak 2011. Padahal, sejak lama, dua raksasa perbankan Malaysia, yakni Maybank dan CIMB Niaga sudah mengekspansi pasar Indonesia, yang menjadi pasar terbesar di ASEAN. Sementara perbankan Indonesia kerap dipersulit dan dikenakan biaya yang mahal jika ingin melebarkan bisnisnya ke Malaysia. "Ketentuan Malaysia sangat membedakan mana yang bank asing dan mana yg domestik. Oleh karena itu, kita upayakan ABIF agar terjadi resiprokal," ujarnya. [tar] |
Polri Tak Panggil Mantan Kalapas Nusakambangan Posted: 01 Aug 2016 10:39 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya tidak akan memanggil mantan Kepala Lapas Batu di Pulau Nusakambangan, Liberty Sitinjak terkait tulisan Koordinator KontraS Haris Azhar mengenai dugaan keterlibatan oknum pejabat Polri dalam bisnis narkoba di Indonesia dengan terpidana mati Freddy Budiman. "Tidak ada masalah dengan Kalapas, yang dipermasalahkan sekarang kan Polri, BNN dan TNI. Yang disudutkan tiga intitusi itu," kata Boy di Jakarta, Senin (1/8/2016). Ia mengatakan pihaknya akan melihat bersama-sama sejauh mana hasil penelusuran mengenai kebenaran tulisan tersebut, apakah sangkaan-sangkaan yang diucapkan Freddy kepada Haris itu kuat secara bukti atau tidak. "Kalau tidak kita harus berpikir proporsional-rasional enggak bisa berdasarkan asumsi-asumsi, membangun suatu opini dalam persitiwa itu. Tidak boleh, itu namanya tak adil," ujar mantan Kapolda Banten itu. Menurut dia, sampai saat ini pihaknya masih menyelidikinya namun untuk prosesnya bagaimana tentu tidak bisa dijelaskan ke publik. Sebab, itu ranahnya petugas untuk bagaimana teknik mengumpulkan, mengkonfirmasi informasi tersebut. "Karena selama itu yang dilatihkan kepada penyidik kita untuk mengungkap benarkah terjadi kejahatan atau tidak dalam peristiwa itu, terutama yang berkaitan dengan pemberian uang itu. Itu kan juga sebagai suatu perbuatan suap kalau terbukti," jelas dia.[ris] |
You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Posting Komentar