Inilah.com - Terkini |
- Koalisi PDIP Lebih Memilih Prabowo-Hatta
- Swiss Paksa Argentina Mainkan Babak Ekstra Time
- Argentina vs Swiss Berlanjut ke Babak Ekstra Time
- Piala Dunia 2014 Pecahkan Rekor di Facebook
- Banyak Oknum Coba Pecah Belah Dukungan ke Prabowo
- Israel Balas Dendam, Bunuh Remaja Palestina
Koalisi PDIP Lebih Memilih Prabowo-Hatta Posted: 01 Jul 2014 11:02 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Turunnya elektabilitas pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menjelang Pilpres disebabkan karena kerja mesin koalisi pendukungnya tidak maksimal. Hal ini berbeda dengan mesin politik koalisi pengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang semakin intensif menjelang Pilpres tanggal 9 Juli nanti. Peneliti Utama Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Ikhsan Rosidi mengatakan, tak maksimalnya kinerja mesin partai menyebabkan elektabilitas Jokowi-JK menjadi mandek dan cenderung turun. "Secara agregat, mesin partai pengusung Jokowi-JK baru bergerak 55,5 persen, jauh di bawah kinerja mesin partai pendukung Prabowo-Hatta yang sudah bergerak 70,4 persen," ujar Ikhsan, di Jakarta, Selasa (1/7/2014). Menurutnya, dari hasil survei LSJ memperlihatkan mesin PDIP sudah berhasil menggerakkan konstituennya mendukung Jokowi-JK. Namun empat partai pengusung lainnya masih belum maksimal dalam menggaet konstituen di Pilpres. "Konstituen Partai Nasdem, misalnya, baru 48,3 persen yang mengaku akan memilih Jokowi-JK, sedangkan konstituen PKB baru sebesar 46,3 persen," terangnya. Dalam survei ini juga menemukan sebuah fenomena menarik yang ditemukan. Hal itu adalah konstituen Partai Hanura justru lebih banyak yang akan memilih pasangan Prabowo-Hatta daripada Jokowi-JK. Sebab sebanyak 52,4 persen pemilih Partai Hanura pada Pileg 9 April 2014 mengaku akan memilih Prabowo-Hatta. Sedangkan 47,6 persen lainnya akan memilih Jokowi-JK pada Pilpres 9 Juli 2014. "Sikap Wiranto yang menyerang Prabowo beberapa waktu lalu, justru membuat sebagian konstituen Partai Hanura tidak bersimpati terhadap Ketum Partai Hanura tersebut dan mengalihkan dukungannya kepasangan Prabowo-Hatta," jelasnya. Sedangkan di kubu Prabowo-Hatta, hampir semua mesin partai pengusung telah bekerja optimal menggerakkan konstituennya. Menurut temuan LSJ, tinggal mesin Partai Golkar dan PPP yang belum bekerja maksimal menggerakkan konstituen partainya. "Baru 49,5 persen pemilih Partai Golkar pada Pileg 9 April 2014 yang mengaku akan memilih pasangan Prabowo-Hatta. Sedangkan PPP baru 54,5 persen konstituennya yang akan memilih Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli 2014 nanti," ungkapnya. Iksan menjelaskan, kurang maksimalnya dukungan konstituen Partai Golkar disebabkan adanya perpecahan di tubuh partai pohon beringin tersebut. Seperti sudah umum diketahui, keputusan JK menjadi cawapres Jokowi sedikit banyak membawa penumpang gerbong Partai Golkar, baik di tingkat DPP maupun di akar rumput. Sedangkan untuk Partai Demokrat yang baru mendeklarasikan diri ternyata maksimal dalam menggaet konstituennya dalam memilih Prabowo-Hatta. "Jika Pilpres dilaksanakan hari ini sebanyak 48 persen pemilih Partai Demokrat pada Pileg 9 April 2014 mengaku akan memilih Prabowo-Hatta. Hanya 34 persen yang mengaku akan memilih Joko Widodo-JK dalam Pilpres 9 Juli nanti dan sisanya (18 persen) belum dapat memutuskan memilih pasangan mana," tandasnya. Survei LSJ sendiri dilaksanakan dari tanggal 18-27 Juni 2014 di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden yang dilibatkan 1.240 responden dan mereka yang telah memiliki hak pilih pada Pilpres 9 Juli nanti. Survei menggunakan teknik pencuplikan secara multi stage random sampling dan margin of error 2,8 persen. Sedangkan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. [mes] |
Swiss Paksa Argentina Mainkan Babak Ekstra Time Posted: 01 Jul 2014 10:51 AM PDT INILAHCOM, Sao Paolo - Laga Argentina kontra Swiss terpaksa berlanjut ke babak pertambahan waktu setelah keduanya bermain imbang 0-0 dalam 90 menit waktu normal di Estadion Arena Corinthians, Sao Paolo, Selasa malam (1/7/2014) WIB. Mendominasi jalannya laga, Argentina kesulitan menembus ketat dan solidnya barisan pertahanan Swiss. Dengan 67 persen ball-possession, Albiceleste membuat 19 percobaan dimana hanya ada empat yang on target. Sementara Swiss yang lebih mengandalkan serangan balik ternyata mampu membuat empat shoots on target. Sayang sekali, hingga waktu normal usai tak ada gol yang mampu diciptakan. Dalam pertandingan kali ini pelatih Argentina, Alejandro Sabella, dengan memainkan Lionel Messi sebagai penyerang lubang di belakang duet Gonzalo Higuain dan Ezequiel Lavezzi. Sementara itu, absennya bek Martin Demichelis akibat sanksi akumulasi kartu kuning mampu ditutup dengan baik oleh Federico Fernandez. Di kubu Swiss, pelatih Ottmar Hitzfield memainkan pola 4-5-1 dengan mengutamakan man to man marking di lini pertahanan untuk mematikan pergerakan Lionel Messi dan Angel Di Maria sebagai motor serangan Albiceleste. Pola yang dimainkan Swiss berjalan dengan baik. Argentina terlihat kesulitan menembus rapat dan solidnya pertahanan Swiss padahal mereka mampu mendominasi pertandingan dengan total 60 persen ball-possession. Swiss yang mengandalkan serangan balik cepat mampu beberapa kali mendapat peluang emas. Sayang, buruknya penyelesaian akhir membuat peluang tersebut terbuang sia-sia. Jalannya Pertandingan: Kedua tim memulai laga dengan tempo lambat dan berhati-hati. Swiss coba menggertak di menit kesembilan lewat usaha Gokhan Inler. Sepakan jarak jauhnya masih melambung di atas mistar. Memasuki menit ke-15, serangan Argentina belum juga mampu membahayakan gawang Swiss. Messi yang diplot sebagai penyerang lubang lebih banyak turun ke bawah untuk menjemput bola. Ketatnya pengawalan kepada The Messiah membuat pemain terbaik dunia 2012 itu kerap kehilangan dengan mudah. Hal serupa juga dialami Angel Di Maria, pergerakannya di lini tengah mampu dimatikan oleh duo gelandang jangkar Swiss, Valon Behrami dan Gokhan Inler. Peluang berbahaya pertama Argentina di dapat Gonzalo Higuain di menit ke-25. Sundulan pemain Napoli itu menyambut sepakan bebas Di Maria masih tipis melambung di atas gawang Swiss. Asik menyerang, pertahanan Argentina mendapat serangan balik cepat Swiss. Xhaka Granit mendapat ruang bebas untuk menembak dari luar kotak penalti, beruntung Romero masih sigap menghalau bola. Serangan balik cepat Swiss kembali mengancam di menit ke-38. Kali ini Drmic yang menyia-nyikan peluang. Berhadapan dengan Romero, sontekan kaki kirinya masih bisa ditangkap dengan mudah oleh sang kpiper. Lima menit terakhir babak pertama, Argentina masih terus berupaya membongkar lini pertahanan lawannya. Beberapa kali umpan Messi dari tengah lapangan gagal menjangkau Higuain maupun Lavezzi. Hingga jeda, belum ada gol yang diciptakan kedua tim. Memasuki interval kedua, Argentina masih terus mencoba membongkar pertahanan Swiss. Menit ke-51, Angel Di Maria melakukan percobaan dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti tapi masih ada Rodriguez yang menahan laju bola. Tujuh menit kemudian giliran Lavezzi yang tebar ancaman. Kali ini sepakan kerasnya dari dalam kotak penalti masih bisa diamankan Benaglio. Memasuki satu jam laga, Tim Tango benar-benar tidak memberikan kesempatan kepada Swiss mengembangkan permainan. Messi terus berupaya memecah konsentrasi pertahanan Swiss dengan kecepatan dan aksi individunya. Swiss pantas berterima kasih kepada kiper Benaglio yang tampil baik di bawah gawang. Menit ke-62, Benaglio melakukan penyelamatan gemilang dengan mematahkan sundulan jarak dekat Higuain. Sulit melalukan penetrasi ke dalam kotak penalti, Messi mencoba alternatif dengan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti seperti yang ia lakukan di menit ke-68. Sayang, bola kirimannya masih melambung tipis di atas gawang. Guna menambah daya serang, Alejandro Sabella memasukan Rodrigo Palacio menggantikan Ezequiel Lavezzi di menit ke-74. Satu menit di lapangan, Palacio membuat peluang pertamanya. Menyambut umpan Messi, sundulan pemain Inter Milan itu masih menyamping. Empat menit berselang, giliran Messi menebar ancaman. Berhasil masuk ke dalam kotak penalti, Messi melepaskan tendangan mendatar keras yang lagi-lagi masih bisa dimentahkan Benaglio. Memasuki 10 menit akhir, Swiss coba mengambil keuntungan dengan naiknya para bek Argentina membantu serangan. Menit ke-83, Haris Seferovic coba melakukan serangan balik cepat dari sisi sayap kiri, namun minimnya dukungan dari rekan membuatnya mudah kehilangan bola setelah ditempel ketat oleh dua bek lawan. Argentina ganti menyerang. Messi masih menjadi kreator serangan. Di menit ke-89, umpan terobosannya kepada Palacio bisa dikontrol baik, namun kemudian bola di kaki Palacio mampu direbut pemain Swiss dan dibuang menjauh. Skor 0-0 menutup babak kedua, pertandingan harus dilanjutkan ke babak ekstra time 2x15 menit. Swiss: Diego Benaglio; Stephan Lichtsteiner, Ricardo Rodriguez, Fabian Schar, Johan Djourou; Gokhan Inler, Xhaka Granit (Gelson Fernandes 66'), Valon Behrami, Xherdan Shaqiri; Admir Mehmedi, Josip Drmic (Haris Seferovic 82'). Pelatih: Ottmar Hitzfield. Argentina: Sergio Romero; Pablo Zabaleta, Federico Fernandez, Ezequiel Garay, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Fernando Gago; Angel Di Maria, Ezequiel Lavezzi (Rodrigo Palacio 74'), Lionel Messi; Gonzalo Higuain. Pelatih: Alejandro Sabella. |
Argentina vs Swiss Berlanjut ke Babak Ekstra Time Posted: 01 Jul 2014 10:49 AM PDT INILAHCOM, Sao Paolo - Laga Argentina kontra Swiss terpaksa berlanjut ke babak pertambahan waktu setelah keduanya bermain imbang 0-0 dalam 90 menit waktu normal di Estadion Arena Corinthians, Sao Paolo, Selasa malam (1/7/2014) WIB. Mendominasi jalannya laga, Argentina kesulitan menembus ketat dan solidnya barisan pertahanan Swiss. Dengan 67 persen ball-possession, Albiceleste membuat 19 percobaan dimana hanya ada empat yang on target. Sementara Swiss yang lebih mengandalkan serangan balik ternyata mampu membuat empat shoots on target. Sayang sekali, hingga waktu normal usai tak ada gol yang mampu diciptakan. Dalam pertandingan kali ini pelatih Argentina, Alejandro Sabella, dengan memainkan Lionel Messi sebagai penyerang lubang di belakang duet Gonzalo Higuain dan Ezequiel Lavezzi. Sementara itu, absennya bek Martin Demichelis akibat sanksi akumulasi kartu kuning mampu ditutup dengan baik oleh Federico Fernandez. Di kubu Swiss, pelatih Ottmar Hitzfield memainkan pola 4-5-1 dengan mengutamakan man to man marking di lini pertahanan untuk mematikan pergerakan Lionel Messi dan Angel Di Maria sebagai motor serangan Albiceleste. Pola yang dimainkan Swiss berjalan dengan baik. Argentina terlihat kesulitan menembus rapat dan solidnya pertahanan Swiss padahal mereka mampu mendominasi pertandingan dengan total 60 persen ball-possession. Swiss yang mengandalkan serangan balik cepat mampu beberapa kali mendapat peluang emas. Sayang, buruknya penyelesaian akhir membuat peluang tersebut terbuang sia-sia. Jalannya Pertandingan: Kedua tim memulai laga dengan tempo lambat dan berhati-hati. Swiss coba menggertak di menit kesembilan lewat usaha Gokhan Inler. Sepakan jarak jauhnya masih melambung di atas mistar. Memasuki menit ke-15, serangan Argentina belum juga mampu membahayakan gawang Swiss. Messi yang diplot sebagai penyerang lubang lebih banyak turun ke bawah untuk menjemput bola. Ketatnya pengawalan kepada The Messiah membuat pemain terbaik dunia 2012 itu kerap kehilangan dengan mudah. Hal serupa juga dialami Angel Di Maria, pergerakannya di lini tengah mampu dimatikan oleh duo gelandang jangkar Swiss, Valon Behrami dan Gokhan Inler. Peluang berbahaya pertama Argentina di dapat Gonzalo Higuain di menit ke-25. Sundulan pemain Napoli itu menyambut sepakan bebas Di Maria masih tipis melambung di atas gawang Swiss. Asik menyerang, pertahanan Argentina mendapat serangan balik cepat Swiss. Xhaka Granit mendapat ruang bebas untuk menembak dari luar kotak penalti, beruntung Romero masih sigap menghalau bola. Serangan balik cepat Swiss kembali mengancam di menit ke-38. Kali ini Drmic yang menyia-nyikan peluang. Berhadapan dengan Romero, sontekan kaki kirinya masih bisa ditangkap dengan mudah oleh sang kpiper. Lima menit terakhir babak pertama, Argentina masih terus berupaya membongkar lini pertahanan lawannya. Beberapa kali umpan Messi dari tengah lapangan gagal menjangkau Higuain maupun Lavezzi. Hingga jeda, belum ada gol yang diciptakan kedua tim. Memasuki interval kedua, Argentina masih terus mencoba membongkar pertahanan Swiss. Menit ke-51, Angel Di Maria melakukan percobaan dengan kaki kirinya dari luar kotak penalti tapi masih ada Rodriguez yang menahan laju bola. Tujuh menit kemudian giliran Lavezzi yang tebar ancaman. Kali ini sepakan kerasnya dari dalam kotak penalti masih bisa diamankan Benaglio. Memasuki satu jam laga, Tim Tango benar-benar tidak memberikan kesempatan kepada Swiss mengembangkan permainan. Messi terus berupaya memecah konsentrasi pertahanan Swiss dengan kecepatan dan aksi individunya. Swiss pantas berterima kasih kepada kiper Benaglio yang tampil baik di bawah gawang. Menit ke-62, Benaglio melakukan penyelamatan gemilang dengan mematahkan sundulan jarak dekat Higuain. Sulit melalukan penetrasi ke dalam kotak penalti, Messi mencoba alternatif dengan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti seperti yang ia lakukan di menit ke-68. Sayang, bola kirimannya masih melambung tipis di atas gawang. Guna menambah daya serang, Alejandro Sabella memasukan Rodrigo Palacio menggantikan Ezequiel Lavezzi di menit ke-74. Satu menit di lapangan, Palacio membuat peluang pertamanya. Menyambut umpan Messi, sundulan pemain Inter Milan itu masih menyamping. Empat menit berselang, giliran Messi menebar ancaman. Berhasil masuk ke dalam kotak penalti, Messi melepaskan tendangan mendatar keras yang lagi-lagi masih bisa dimentahkan Benaglio. Memasuki 10 menit akhir, Swiss coba mengambil keuntungan dengan naiknya para bek Argentina membantu serangan. Menit ke-83, Haris Seferovic coba melakukan serangan balik cepat dari sisi sayap kiri, namun minimnya dukungan dari rekan membuatnya mudah kehilangan bola setelah ditempel ketat oleh dua bek lawan. Argentina ganti menyerang. Messi masih menjadi kreator serangan. Di menit ke-89, umpan terobosannya kepada Palacio bisa dikontrol baik, namun kemudian bola di kaki Palacio mampu direbut pemain Swiss dan dibuang menjauh. Skor 0-0 menutup babak kedua, pertandingan harus dilanjutkan ke babak ekstra time 2x15 menit. Susunan Pemain: Swiss: Diego Benaglio; Stephan Lichtsteiner, Ricardo Rodriguez, Fabian Schar, Johan Djourou; Gokhan Inler, Xhaka Granit (Gelson Fernandes 66'), Valon Behrami, Xherdan Shaqiri; Admir Mehmedi, Josip Drmic (Haris Seferovic 82'). Pelatih: Ottmar Hitzfield. Argentina: Sergio Romero; Pablo Zabaleta, Federico Fernandez, Ezequiel Garay, Marcos Rojo; Javier Mascherano, Fernando Gago; Angel Di Maria, Ezequiel Lavezzi (Rodrigo Palacio 74'), Lionel Messi; Gonzalo Higuain. Pelatih: Alejandro Sabella. |
Piala Dunia 2014 Pecahkan Rekor di Facebook Posted: 01 Jul 2014 10:33 AM PDT INILAHCOM, San Francisco - Ajang Piala Dunia 2014 memecahkan rekor Facebook untuk kategori obrolan online. Seperti apa? AFP melansir, pihak Facebook mengatakan bahwa Piala Dunia kali ini telah memecahkan rekor online di jejaring sosial, melebihi event apapun sepanjang sejarah. Lebih dari satu miliar komentar, postingan dan Likes ada di Piala Dunia 2014, semenjak turnamen tersebut dimulai sejak 12 Juni lalu. "Sementara untuk kategori perbincangan online, Piala Dunia 2014 ini adalah yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah Facebook," ungkap pihak Facebook. Dijelaskan oleh pihak Facebook bahwa ada sekitar 220 juta orang yang telah mengambil bagian dalam perbincangan online di Facebook terkait Piala Dunia 2014. Pertandingan-pertandingan penyisihan menuju 16 besar juga disebut mengalami lonjakan perbincangan di Facebook, hingga melampaui angka 1 miliar komentar. [ikh] |
Banyak Oknum Coba Pecah Belah Dukungan ke Prabowo Posted: 01 Jul 2014 10:31 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Tim Pemenangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Hatta Rajasa, membantah jika dua organisasi sayap Partai Gerindra, yakni Kristen Indonesia Raya (KIRA) dan Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR), telah memberikan dukungan terhadap pasangan Capres Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kepala Polonia Media Center Prabowo-Hatta, Ariseno Ridhwan menegaskan, jika deklarasi dukungan dari KIRA yang dilakukan oleh Lintong Manurung, dan PETIR yang dilakukan oleh Nanek Nandwani, untuk pasangan Jokowi-JK tidak sah. Sebab dua orang yang melakukan deklarasi itu sudah bukan lagi pengurus maupun anggota dari dua organisasi tersebut. "Berdasarkan klarifikasi yang diterima dari Sekjen KIRA, Eliezer H Hardjo, Lintong Manurung bukan pengurus KIRA terhitung sejak Agustus 2013. Hal tersebut tertuang dalam SK 187/VIII/PP/SK-ORGANISASI PP KIRA/2013, tertanggal 30 Agustus 2013 yang ditandatangani secara sah oleh Sekretaris Jendral, Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina KIRA," jelasnya. "Sementara Ketua Umum PETIR, Budi Cahyono juga telah menyampaikan klarifikasi bahwa Nanek Nandwani sudah tidak aktif lagi di organisasi PETIR lebih dari setahun yang lalu," tambahnya. Ia meminta masyarakat untuk tidak tertipu oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan organisasi sayap Partai Gerindra. Ariseno melanjutkan, KIRA dan PETIR sudah menyatakan dukungannya secara bulat kepada pasangan Prabowo-Hatta. "Mendekati Pemilihan Presiden yang akan berlangsung tanggal 9 Juli, makin banyak upaya untuk memecah-belah dukungan terhadap Prabowo-Hatta. Kami menganggap hal ini sebagai bagian dari perjuangan untuk mewujudkan Indonesia Bangkit," tandasnya. Sebelumnya diberitakan, Organisasi sayap Partai Gerindra, Kristen Indonesia Raya (KIRA) memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla.[bay] |
Israel Balas Dendam, Bunuh Remaja Palestina Posted: 01 Jul 2014 10:15 AM PDT INILAHCOM, Yerusalem – Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina pada Selasa pagi (1/7/2014), hanya sehari setelah tentara menemukan mayat tiga remaja Yahudi yang raib di dekat Hebron dua pekan silam. Remaja Palestina bernama Yusuf Abu Zagher, 18 tahun, terbunuh dalam serangan di kamp pengungsi Jenin di utara Tepi Barat (Sungai Yordan), tutur pasukan Palestina dan para pejabat medis. Insiden ini, menurut pejabat Israel, tak ada hubungannya dengan operasi pasukan Israel di bagian selatan wilayah Israel menyusul penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di sana. Israel seolah membabi buta mengebom puluhan tempat di Jalur Gaza, Selasa, tulis Al Arabiya. Kabinet Israel, yang menggelar rapat darurat pada Senin larut malam, dan kembali menggelar rapat pada Selasa kemarin, saat ini terpecah dalam hal cakupan tindakan lebih lanjut di wilayah enklave pantai dan Tepi Barat yang mereka duduki, tutur para pejabat Israel kepada Reuters. Militer Israel mengatakan, pesawat tempur Israel menyerang 34 tempat, yang sebagian besar adalah permukiman gerakan Hamas. Serangan ini, kata tentara Israel, tidak ada hubungannya dengan peristiwa penculikan dan pembunuhan. Para pejabat Israel menyebut 18 roket Palestina meyerang kawasan Israel dari Gaza dua hari belakangan yang diyakini dilakukan Hamas. Hamas tak membenarkan atau menampik tuduhan Israel bahwa merekalah dalang penculikan dan pembunuhan tiga siswa yang berupaya mencari tumpangan di dekat permukiman Yahudi pada 12 Juni. "Tiga pemuda bernama Eyal Ifrach, Gilad Shaer dan Naftali Frankel, ditemukan mayatnya oleh tentara di dekat Hebron,Israel," cerita angkatan darat Israel di Twitter. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding Hamaslah yang menjadi dalang penculikan dan pembunuhan tersebut. "Mereka diculik dan dibunuh oleh pembunuh berdarah dingin seperti binatang tapi berwujud manusia. Hamas bertanggung jawab dan Hamas harus membayarnya," kata Netanyahu. Al Arabiya menyaksikan aksi bumi hangus pasukan Israel yang meluluh lantakkan rumah-rumah yang diduga didiami para penculik. |
You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar