news.detik

0 komentar

news.detik


Dikhawatirkan Cedera, Balotelli Rupanya Cuma Berlatih Terlalu Berat

Posted: 03 Jun 2014 10:27 AM PDT

Jelang ujicoba terakhir Italia kontra Luksemburg, penyerang andalan Gli Azzurri Mario Balotelli dikabarkan mengalami masalah di bagian pahanya. Cederakah ia? Rupanya tidak.

Hal itu dikonfirmasi tim medis yang diwakili oleh Enrico Castellacci. Balotelli dikatakannya tidak mengalami cedera paha, sebagaimana yang dirisaukan sebelumnya, melainkan hanya mengalami masalah ringan akibat berlatih terlalu berat.

"(Balotelli) tidak mengalami cedera paha, dia bisa bermain (pada hari Rabu)," ujar Castellacci kepada La Gazzetta dello Sport yang dilansir Soccerway.

"Dia berlatih berat dan hanya alami latihan yang berlebihan, tapi kami sudah mengurusnya. Dia dapat dimainkan oleh pelatih dan dalam kondisi siap main," imbuhnya.

Sepanjang musim 2013-14 lalu Balotelli sempat mengalami cedera di awal dan di akhir musim sehingga saat itu harus absen membela klubnya, AC Milan.

(roz/krs)

Soal Perbandingan IQ Capres, PDIP Serang PKS

Posted: 03 Jun 2014 10:19 AM PDT

Jakarta - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki IQ (Intelectual Quotion), EQ (Emotional Quotion) dan SQ (Spiritual Quotion) yang baik. Seorang pemimpin yang baik perlu memiliki ketiga unsur tersebut agar memiliki keseimbangan.

"Apabila IQ dan EQ saja yang dominan, tanpa SQ, maka yang terjadi adalah praktik tak benar seperti mendapatkan dana kampanye melalui korupsi impor daging sapi," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Menurut Hasto, intelektual mendasari pemikiran. Sedangkan kecerdasan emosi mendasari sikap. Lalu kecerdasan spiritual mendasari karakter sikap manusiawi.

"Ketiga hal itulah yang dimiliki Jokowi, sehingga Jokowi hadir sebagai pemimpin yang merakyat," sambungnya.

Hasto mengatakan hal itu guna menanggapi pernyataan dari politisi PKS, Fahri Hamzah. Wasekjen PKS itu sebelumnya pernah menyebut IQ Prabowo Subianto angkanya mencapai 152 sehingga layak dipilih sebagai presiden.

Apa yang diungkap Fahri, dinilai Hasto malah membuka kelemahan Prabowo sendiri. Karena dalam hakikatnya, manusia terdiri dari raga, pikiran, dan perasaan. Semuanya harus diolah seimbang, tidak berat sebelah.

"Jika EQ saja yang dominan, akan melahirkan gejala split of personality. Bisa saja seorang tiba-tiba emosi dan memukul orang lain, ataupun melakukan perbuatan tercela," kata Hasto.

Hasto menilai, untuk menjadi seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki kepintaran saja. Namun juga kepala yang dingin, bijaksana dan rendah.

Jika pintar tetapi tidak bijak, maka hanya akan melahirkan keputusan-keputusan pragmatis, instan, dan bersifat jangka pendek. Keputusan bersifat material dan tidak humanis.

"Atas dasar hal tersebut, Fahri jangan terlalu banggalah dengan data yang belum jelas asal-usulnya, bahwa pemimpin itu hanya mengandalkan IQ tinggi saja," tutup Wasekjen PDI Perjuangan ini.

Fadli Zon: Prabowo Selalu Juara Saat Sekolah di Amerika

Posted: 03 Jun 2014 10:12 AM PDT

Falcao Sebut Spanyol, Brasil, dan Jerman sebagai Favorit

Posted: 03 Jun 2014 10:05 AM PDT

Pemain Kolombia Radamel Falcao, yang harus absen di Brasil karena cedera, menilai ada tiga negara yang bisa jadi juara di ajang itu. Ia juga menyebut tiga pemain yang dinilainya bisa jadi bintang di turnamen empat tahunan tersebut.

Kendatipun Falcao gagal pulih pada waktunya sehingga tak bisa membela Kolombia di Piala Dunia, negaranya tetap dianggap sebagai salah satu 'Kuda Hitam' yang berpotensi menghadirkan kejutan. Namun, Falcao tetap punya penilaian sendiri terhadap tim-tim yang menurutnya punya kans terbesar untuk jadi juara.

"Favoritku untuk menjuarai Piala Dunia adalah Spanyol, Brasil, dan Jerman--inilah tuga tim yang bisa aku lihat mengangkat trofinya," nilai Falcao di Soccerway.

Absennya Falcao di Brasil membuat perhelatan itu kehilangan salah satu bintangnya. Namun, Piala Dunia masih punya bintang-bintang lain dan inilah tiga pemain yang dinilai penyerang 28 tahun tersebut paling mungkin bersinar paling terang.

"Sulit untuk memprediksi secara khusus siapa yang akan bersinar di Piala Dunia, tapi aku pikir sama seperti biasanya: Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Luis Suarez. Sulit dikatakan karena Piala Dunia berat, itu juga tergantung pada bagaimana para pemain tiba setelah musim yang panjang, Anda tak selalu bisa mendekati turnamen ini dalam performa terbaik," tegasnya.

(mfi/krs)

Gelandang Southampton Turut Senang Lihat Lambert Pindah ke Liverpool

Posted: 03 Jun 2014 10:00 AM PDT

Southampton - Kepergian Rickie Lambert ke Liverpool diyakini tidak akan membuat kecewa fans Southampton. Setelah berbuat banyak untuk The Saints, Lambert memang layak mendapatkan sesuatu yang lebih.

Setidaknya demikianlah menurut gelandang Southampton, Steven Davis. Setelah lima musim membela Southampton dan mencetak lebih dari 100 gol, sudah waktunya Lambert menapak jenjang karier yang lebih tinggi. Apalagi usianya kini sudah tidak muda lagi; 32 tahun.

Liverpool sendiri adalah klub di mana Lambert pernah jadi murid akademi. Dia kemudian pindah pada ke Blackpool pada 1998 dan selalu berpindah-pindah klub sampai kemudian mendarat di Southampton pada 2009.

"Saya pikir, semua orang ikut senang untuk Rickie. Bahkan fans paling die-hard sekalipun, yang tidak akan suka melihatnya pergi, akan menghormati keputusannya," ujar Davis seperti dilansir Sky Sports.

"Dia punya masa-masa luar biasa di sini dan sudah membuat klub ini meroket dari League One ke posisi delapan Premier League."

"Saya pikir, dia layak untuk mendapatkan transfer ini. Saya pikir, tidak akan ada yang dendam padanya dan saya sendiri ikut senang melihatnya," kata Davis.

Selama lima musim bermain di Southampton, Lambert bermain sebanyak 207 kali --di League One, Championship, dan Premier League-- dan mencetak 106 gol. Secara total, dia bermain sebanyak 235 kali di semua kompetisi dan mencetak 117 gol.

Setelah resmi pindah ke Liverpool, Lambert menyatakan bahwa The Reds selalu jadi mimpinya sejak kecil. Lambert sendiri lahir di Kirkby, yang masih termasuk di dalam wliayah Merseyside.

(roz/krs)

Prandelli: Terlalu Berisiko Membawa Rossi ke Piala Dunia

Posted: 03 Jun 2014 09:57 AM PDT

Cesare Prandelli mengungkapkan alasannya tak memasukkan nama Giuseppe Rossi ke skuat Italia di Piala Dunia 2014. Menurut Prandelli, dirinya menghadapi risiko yang terlalu besar kalau membawa Rossi ke Brasil.

Meski masuk ke dalam skuat sementara Italia, nama Rossi tak ada saat Prandelli mengumumkan 23 pemain yang akan memperkuat Gli Azzurri di Piala Dunia.

Spekulasi yang beredar kemudian menyebut bahwa Rossi belum fit sepenuhnya dari cedera yang sempat mengganggunya. Striker berusia 27 tahun itu sempat absen selama empat bulan, sejak Januari hingga awal Mei, karena cedera lutut.

Prandelli mengakui bahwa kondisi kebugaran Rossi menjadi salah satu pertimbangannya sebelum membuat keputusan. Dia tak mau mengambil risiko yang terlalu besar untuk ajang sepenting Piala Dunia.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa ini adalah keputusan yang sulit karena dia orang yang mengagumkan," tutur Prandelli seperti dikutip Football Italia.

"Saya mengulangi itu beberapa kali -- Beppe, kamu tak masuk ke 23 pemain (yang berangkat ke Piala Dunia). Dia selalu bekerja dengan baik dengan antusiasme dan gairah," imbuhnya.

"Sebelum pertandingan ujicoba melawan Republik Irlandia, saya mengatakan bahwa dari sudut pandang fisik dia baik, tapi saya ingin melihat sesuatu yang lebih dari dia," jelas Prandelli.

"Saya ingin melihat seorang striker yang bermain sebagai seorang striker. Tapi, saya tidak melihat apa yang saya inginkan," tambahnya.

"Risikonya terlalu besar. Tapi, saya tidak menduga reaksi yang dia berikan (di Twitter). Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan yang ideal tidak cukup," kata dia.

(krs/mfi)


Posting Komentar