Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


Belanda Susah Payah Kalahkan Meksiko

Posted: 29 Jun 2014 10:59 AM PDT

INILAHCOM, Fortaleza - Belanda memastikan diri ke babak perempatfinal setelah secara dramatis mengatasi perlawan Meksiko dengan skor 2-1 di babak 16 besar di Estadio Castelao, Fortaleza, Minggu malam (29/6/2014) WIB.

Dalam pertandingan ini pelatih Belanda menerapak pola klasik 3-5-2 dengan menempatkan duet Robin van Persie dan Arjen Robben di lini depan. Nigel de Jong serta Wesley Sneijder diplot sebagai gelandang jangkar. Dirk Kuyt ditaruh melebar ke sisi sayap menggantikan pos Jermain Lens.

Di kubu Meksiko, pelatih Miguel Herrera memainkan pola 5-3-2. Dengan lima pemain belakang, Herrera berharap mampu mematikan serangan sporadis Tim Oranje. Tiga gelandang kreatif Carlos Salcido, Hector Herrera serta Andres Guardado diharapkan mampu membuat transisi permainan Meksiko berjalan baik.

Sepanjang 90 menit waktu normal, Belanda memang lebih mendominasi jalannya laga dengan mencatat 57 persen ball-possession berbanding 43 persen milik Meksiko.

Meskipun demikian, Meksiko lebih efektif dalam melakukan serangan. Anak asuh Hector Herrera membuat sepuluh percobaan dimana lima diantaranya on target serta satu berbuah gol yang dicetak Giovani dos Santos di babak kedua.

Belanda 11 kali melepaskan tendangan dan dua diantaranya berbuah gol oleh Wesley Sneijder dan Klaas Jan Huntelaar di penghujung babak kedua.  

Belanda akan berjumpa antara pemenang Yunani kontra Kosta Rika di babak perempatfinal.

Jalannya Pertandingan:

Babak pertama baru berjalan lima menit, Meksiko sudah memberikan ancaman kepada lini pertahanan Belanda melalui aksi Peralta. Sayang, usahanya masih melambung tinggi gawang Jasper Cillessen.

Menit kesembilan Belanda harus kehilangan Nigel de Jong yang harus diganti karena mengalami cedera. Bruno Martins Indi masuk menggantikan.

Selepas menit kesepuluh Belanda mulai memegang jalannya laga. Mereka memperagakan penguasaan bola serta umpan panjang yang langsung ditujukan kepada Van Persie dan Robben.

Sayang, pola seperti itu mampu dibaca dengan baik oleh pertahanan Meksiko yang melakukan pressing ketat kepada para pemain Belanda.

Sebuah serangan balik cepat Meksiko di menit ke-18 hampir saja membuka keunggulan tim Amerika Latin tersebut, sepakan kaki kanan Herrera masih menyamping tipis gawang Belanda.

Pola man to man marking yang diterapkan pemain Meksiko benar-benar membuat frustasi pemain Belanda. Hingga memasuki menit ke-25 Belanda belum sekalipun melepaskan tendangan ke arah gawang.

Menit ke-27, Robin van Persie sempat lolos dari jebakan offside. Berhasil mengontrol bola umpan panjang Robben, tendangan kaki kanannya masih belum menemui sasaran.

Belanda mulai was-was melihat serangan balik cepat Meksiko yang dibangun melalui dua sisi sayap. Hector Herrera di sisi kanan dan Andres Guardado di sisi kiri. Beruntung, kiper Cillessen berhasil mengamankan gawangnya hingga water break di menit ke-30.

Selepas water breal, Belanda masih terus berusaha membongkar rapatnya pertahanan Meksiko. Usaha Arjen Robben melakukan penetrasi mampu dimatikan dengan baik oleh dua hingga pemain yang mengikutinya.

Memasuki lima menit akhir, lini belakang Belanda sempat ceroboh. Herrera mampu berdiri bebas tanpa pengawalan berarti dari Daley Blind yang terlambat mundur. Beruntung sepakannya di menit ke-42 masih bisa digagalkan Cillessen.

Belanda sebenarnya punya peluang bagus mencetak gol di menit ke-45. Memanfaatkan kesalahan Rafael Marquez, van Persie merebut bola dan langsung mengoper kepada Robben. Namun, orang kedua terlalu lama menguasai bola sehingga si kulit bundar mampu direbut dan dibuang jauh bek lawan. Hingga jeda tak ada gol yang tercipta.

Babak kedua berjalan dua menit, Estadio Castelao bergemuruh menyambut gol Meksiko yang dibuat Giovani Dos Santos. Mengusai bola di depan kotak penalti Belanda, Dos Santos masih mampu melepaskan sepakan kaki kiri keras meski dikawal dua bek lawan. Bola masuk ke sisi kiri gawang Cillessen, 0-1 Meksiko unggul.

Tertinggal satu gol, Belanda meningkatkan tempo serangan. Menit ke-60, Belanda memiliki peluang emas menyamakan angka. Berawal dari sepak pojok Sneijder, bola mampu disambar de Vrij namun kiper Guillermo Ochoa melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok sepakan jarak dekat de Vrij.

Tak sampai disitu, Ochoa kembali mematahkan peluang Belanda di menit ke-62. Kali ini ia memotong umpan silang Sneijder di dalam kotak penalti.

Hingga memasuki menit ke-70, Belanda belum juga mampu menbobol gawang Meksiko. Usaha mereka selalu membentur rapat dan tangguhnya barisan belakang Tricolore, membuat mereka frustasi.

Semenit sebelum water break kedua. Robben sebenarnya punya kesempatan menyamakan angka. Berhadapan dengan Ochoa, sepakan kaki kanannya lagi-lagi mampu dimentahkan kiper berambut kriting tersebut. Pertandingan dihentikan di menit ke-75 untuk memberikan kesempatan kedua tim minum akibat panasnya cuaca kota Fortaleza.

Memasuki 10 menit akhir, De Oranje belum mau menyerah dan terus mengurung pertahanan Meksiko. Usaha Belanda berbuah hasil di menit ke-88. Tendangan keras Wesley Sneijder dari dalam kotak penalti bersarang tepat di gawang Meksiko. Skor imbanga 1-1.

Memasuki masa injury, Belanda mendapat tendangan penalti setelah Arjen Robben diganjal Rafael Marquez di dalam kotak penalti. Klaas Jan Huntelaar yang maju sebagai algojo sukses mengeksekusi bola dan membawa Belanda berbalik unggul 2-1. Skor tersebut bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain:

Belanda: Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Daley Blind; Nigel de Jong (Bruno Martins Indi 9'), Wesley Sneijder, Paul Verhaegh (Memphis Depay 56'), Dirk Kuyt, Georginio Wijnaldum; Robin van Persie (Klaas Jan Huntelaar 76'), Arjen Robben. Pelatih: Louis van Gaal.

Meksiko: Guillermo Ochoa; Francisco Rodriguez, Rafael Marquez, Miguel Layun, Hector Moreno (D. Reyes 46'), Paul Aguilar; Carlos Salcido, Hector Herrera, Andres Guardado; Giovani Dos Santos (J. Aquino 61'), Oribe Peralta (Javier Hernandez 75'). Pelatih: Miguel Herrera.

Ancaman James untuk Brasil

Posted: 29 Jun 2014 10:59 AM PDT

KOLOMBIA berhasil menunjukkan penampilan impresif di Piala Dunia 2014. Mereka pun kembali mencetak sejarah lolos ke perempat-final seusai menaklukkan Uruguay dua gol tanpa balas di Stadion Maracana, Minggu (29/6/2014) pagi WIB.

Di babak delapan besar, Kolombia akan kembali bertemu lawan kuat yakni tuan rumah Brasil di Estadio Governador Placido Aderaldo Castelo, Fortaleza, 5 Juli mendatang. Menanggapi laga itu, penyerang Kolombia, James Rodriguez, mulai menebar ancaman kepada tim Samba.

"Melawan Brasil tidak ada tekanan. Kami harus menempel mereka dengan ketat, karena mereka memiliki pemain yang sangat baik. Tapi, mereka juga harus menempel kami dengan ketat, karena kami memiliki pemain yang sangat baik dan bisa sangat berbahaya," ujar Rodriguez seperti dikutip Goal.

Pemain berusia 22 tahun itu menambahkan, pertandingan itu akan menjadi laga yang sangat menarik dan luar biasa.

"Saya ingin membantu dan melakukan tugas saya untuk membawa Kolombia melangkah lebih jauh. Brasil adalah tim yang sulit dengan pemain hebat dan sejarah mereka. Kami harus menang seperti yang selalu kami lakukan," kata Rodriguez, yang mengaku sedang dalam kondisi yang bagus saat ini.

Terbukti, Pelatih Uruguay Oscar Tabarez pun menyebut James adalah pemain terbaik di Piala Dunia kali ini. Bagaimana tidak, Pemain yang bisa diposisikan sebagai gelandang serang atau winger itu menjadi salah satu aktor kunci di balik kesuksesan Kolombia menjadi juara Grup C.

James juga subur di depan gawang. Pemain yang membela AS Monaco itu selalu mencetak gol di tiga pertandingan di fase grup. Penampilan impresif James berlanjut di babak 16 besar, dia mencetak dua gol ke gawang Uruguay dan mengantarkan Kolombia melaju ke babak delapan besar. Kini dia sudah mengemas enam gol.

"Mereka melakukan hal-hal ini karena mereka punya berkah tertentu yang membuat mereka spesial. Saya percaya dari apa yang sudah saya lihat, dia adalah pemain terbaik di Piala Dunia. Saya tidak melebih-lebihkan. Semoga dia terus melaju karena dia masih sangat muda dan sepakbola butuh pemain-pemain dengan karakteristik seperti ini," sahut Tabarez seperti dikutip Guardian. (ddy)

Dramatis, Belanda Tundukan Meksiko

Posted: 29 Jun 2014 10:57 AM PDT

INILAHCOM, Fortaleza - Belanda memastikan diri ke babak perempatfinal setelah secara dramatis mengatasi perlawan Meksiko dengan skor 2-1 di babak 16 besar di Estadio Castelao, Fortaleza, Minggu malam (29/6/2014) WIB.

Dalam pertandingan ini pelatih Belanda menerapak pola klasik 3-5-2 dengan menempatkan duet Robin van Persie dan Arjen Robben di lini depan. Nigel de Jong serta Wesley Sneijder diplot sebagai gelandang jangkar. Dirk Kuyt ditaruh melebar ke sisi sayap menggantikan pos Jermain Lens.

Di kubu Meksiko, pelatih Miguel Herrera memainkan pola 5-3-2. Dengan lima pemain belakang, Herrera berharap mampu mematikan serangan sporadis Tim Oranje. Tiga gelandang kreatif Carlos Salcido, Hector Herrera serta Andres Guardado diharapkan mampu membuat transisi permainan Meksiko berjalan baik.

Sepanjang 90 menit waktu normal, Belanda memang lebih mendominasi jalannya laga dengan mencatat 57 persen ball-possession berbanding 43 persen milik Meksiko.

Meskipun demikian, Meksiko lebih efektif dalam melakukan serangan. Anak asuh Hector Herrera membuat sepuluh percobaan dimana lima diantaranya on target serta satu berbuah gol yang dicetak Giovani dos Santos di babak kedua.

Belanda 11 kali melepaskan tendangan dan dua diantaranya berbuah gol oleh Wesley Sneijder dan Klaas Jan Huntelaar di penghujung babak kedua.

Belanda akan berjumpa antara pemenang Yunani kontra Kosta Rika di babak perempatfinal.

Jalannya Pertandingan:

Babak pertama baru berjalan lima menit, Meksiko sudah memberikan ancaman kepada lini pertahanan Belanda melalui aksi Peralta. Sayang, usahanya masih melambung tinggi gawang Jasper Cillessen.

Menit kesembilan Belanda harus kehilangan Nigel de Jong yang harus diganti karena mengalami cedera. Bruno Martins Indi masuk menggantikan.

Selepas menit kesepuluh Belanda mulai memegang jalannya laga. Mereka memperagakan penguasaan bola serta umpan panjang yang langsung ditujukan kepada Van Persie dan Robben.

Sayang, pola seperti itu mampu dibaca dengan baik oleh pertahanan Meksiko yang melakukan pressing ketat kepada para pemain Belanda.

Sebuah serangan balik cepat Meksiko di menit ke-18 hampir saja membuka keunggulan tim Amerika Latin tersebut, sepakan kaki kanan Herrera masih menyamping tipis gawang Belanda.

Pola man to man marking yang diterapkan pemain Meksiko benar-benar membuat frustasi pemain Belanda. Hingga memasuki menit ke-25 Belanda belum sekalipun melepaskan tendangan ke arah gawang.

Menit ke-27, Robin van Persie sempat lolos dari jebakan offside. Berhasil mengontrol bola umpan panjang Robben, tendangan kaki kanannya masih belum menemui sasaran.

Belanda mulai was-was melihat serangan balik cepat Meksiko yang dibangun melalui dua sisi sayap. Hector Herrera di sisi kanan dan Andres Guardado di sisi kiri. Beruntung, kiper Cillessen berhasil mengamankan gawangnya hingga water break di menit ke-30.

Selepas water breal, Belanda masih terus berusaha membongkar rapatnya pertahanan Meksiko. Usaha Arjen Robben melakukan penetrasi mampu dimatikan dengan baik oleh dua hingga pemain yang mengikutinya.

Memasuki lima menit akhir, lini belakang Belanda sempat ceroboh. Herrera mampu berdiri bebas tanpa pengawalan berarti dari Daley Blind yang terlambat mundur. Beruntung sepakannya di menit ke-42 masih bisa digagalkan Cillessen.

Belanda sebenarnya punya peluang bagus mencetak gol di menit ke-45. Memanfaatkan kesalahan Rafael Marquez, van Persie merebut bola dan langsung mengoper kepada Robben. Namun, orang kedua terlalu lama menguasai bola sehingga si kulit bundar mampu direbut dan dibuang jauh bek lawan. Hingga jeda tak ada gol yang tercipta.

Babak kedua berjalan dua menit, Estadio Castelao bergemuruh menyambut gol Meksiko yang dibuat Giovani Dos Santos. Mengusai bola di depan kotak penalti Belanda, Dos Santos masih mampu melepaskan sepakan kaki kiri keras meski dikawal dua bek lawan. Bola masuk ke sisi kiri gawang Cillessen, 0-1 Meksiko unggul.

Tertinggal satu gol, Belanda meningkatkan tempo serangan. Menit ke-60, Belanda memiliki peluang emas menyamakan angka. Berawal dari sepak pojok Sneijder, bola mampu disambar de Vrij namun kiper Guillermo Ochoa melakukan penyelamatan gemilang dengan memblok sepakan jarak dekat de Vrij.

Tak sampai disitu, Ochoa kembali mematahkan peluang Belanda di menit ke-62. Kali ini ia memotong umpan silang Sneijder di dalam kotak penalti.

Hingga memasuki menit ke-70, Belanda belum juga mampu menbobol gawang Meksiko. Usaha mereka selalu membentur rapat dan tangguhnya barisan belakang Tricolore, membuat mereka frustasi.

Semenit sebelum water break kedua. Robben sebenarnya punya kesempatan menyamakan angka. Berhadapan dengan Ochoa, sepakan kaki kanannya lagi-lagi mampu dimentahkan kiper berambut kriting tersebut. Pertandingan dihentikan di menit ke-75 untuk memberikan kesempatan kedua tim minum akibat panasnya cuaca kota Fortaleza.

Memasuki 10 menit akhir, De Oranje belum mau menyerah dan terus mengurung pertahanan Meksiko. Usaha Belanda berbuah hasil di menit ke-88. Tendangan keras Wesley Sneijder dari dalam kotak penalti bersarang tepat di gawang Meksiko. Skor imbanga 1-1.

Memasuki masa injury, Belanda mendapat tendangan penalti setelah Arjen Robben diganjal Rafael Marquez di dalam kotak penalti. Klaas Jan Huntelaar yang maju sebagai algojo sukses mengeksekusi bola dan membawa Belanda berbalik unggul 2-1. Skor tersebut bertahan hingga laga usai.

Susunan Pemain:

Belanda: Jasper Cillessen; Ron Vlaar, Stefan de Vrij, Daley Blind; Nigel de Jong (Bruno Martins Indi 9'), Wesley Sneijder, Paul Verhaegh (Memphis Depay 56'), Dirk Kuyt, Georginio Wijnaldum; Robin van Persie (Klaas Jan Huntelaar 76'), Arjen Robben. Pelatih: Louis van Gaal.

Meksiko: Guillermo Ochoa; Francisco Rodriguez, Rafael Marquez, Miguel Layun, Hector Moreno (D. Reyes 46'), Paul Aguilar; Carlos Salcido, Hector Herrera, Andres Guardado; Giovani Dos Santos (J. Aquino 61'), Oribe Peralta (Javier Hernandez 75'). Pelatih: Miguel Herrera.

'Surga' untuk Brasil Semakin Dekat

Posted: 29 Jun 2014 10:34 AM PDT

SUSAH payah menaklukkan Cile, Brasil semakin dekat menuju tahta juara. "Ada Tiga laga lagi untuk kami bisa mencapai surga (juara) atau tidak," sahut Scolari.

Melalui drama adu penalti pada laga babak 16 besar di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Brasil unggul dengan skor akhir 3-2, setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 dengan Cile hingga babak tambahan.

Brasil pun memastikan sebagai tim pertama lolos babak perdelapan besar dan akan bertemu dengan Kolombia yang sukses menjungkalkan Uruguay dengan skor meyakinkan 2-0 di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Minggu (29/6/2014) dini hari WIB.

Bagi masyarakat Brasil, sepak bola sudah seperti agama dan 'surga' bagi mereka tentu adalah trofi Piala Dunia. Kini timnas mereka perlahan-lahan mampu membawa angin surga menuju tahta juara yang kian dekat.

Brasil yang menjadi tuan rumah perhelatan akbar sepakbola dunia itu jelas jadi favorit untuk menjadi juara.Tak cuma punya kualitas skuat yang oke plus polesan Scolari, orang yang membawa pulang trofi juara dunia kelima 12 tahun lalu.

Namun dukungan total suporter jelas akan jadi bahan bakar yang pas untuk perjalanan tim di Piala Dunia kali ini. Meski terkadang itu juga bisa jadi bumerang bagi tim manapun.

Tapi masyarakat Brasil tak peduli dengan itu dan yang mereka mau hanyalah sexta alias gelar Piala Dunia keenam yang sudah lama ditunggu. Wajar karena sejak jadi juara di 2002, pencapaian Selecao cuma sebatas perempatfinal di dua edisi terakhir.

"Kami berjanji pada diri kami sendiri bahwa misi kami adalah jadi juara. Jika Anda berjanji maka tepatilah. Inilah yang para pemain coba lakukan. Ada tiga laga lagi untuk bisa mengetahui apakah kami bisa mencapai surga atau tidak," tutur Scolari seperti dikutip Reuters.

Lebih lanjut, Scolari meminta pasukannya meningkatkan kembali permainan timnya pada babak perdelapan besar nanti. Sebab menurutnya, sedikit saja Selecoa melakukan kesalahan, maka gelar juara tahun ini akan melayang. Scolari pun mengeluhkan buruknya finishing Neymar dkk. di depan gawang lawan.

"Tingkat kesulitan setiap laga akan selalu bertambah. Piala Dunia sudah menunjukkan bahwa kekuatan tim merata. Jika Anda tidak dapat memanfaatkan dua atau tiga peluag dengan baik, seperti yang kami lakukan saat ini, maka Anda akan menerima risikonya dan tersingkir," lanjut Scolari.

Sementara itu, bek Brasil, Dani Alves, mengakui sulit bagi timnya untuk mengalahkan Cile di laga itu. Menurutnya, sekitar 20 hingga 25 menit di babak kedua tim Samba harus berjuang keras untuk mengatasi perlawanan Alexis Sanchez dan kawan-kawan.

"Saya percaya kami mengambil langkah yang sangat penting untuk kepercayaan diri kami. Cile memiliki pemain hebat dan bermain dengan kepribadian yang sangat besar. Kami telah melewati rintangan besar," ujar Alves.

Sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia, Cile baru empat kali lolos fase grup termasuk di 2014 ini. Tapi langkah mereka tak pernah jauh dan selalu dihentikan lawan yang sama, Brasil.

Sejak pertama kali ikut di edisi pertama tahun 1930, Cile baru sembilan kali ikut Piala Dunia dan sempat lama dilarang ikut oleh FIFA di tahun 1994 karena kasus dikualifikasi pada Piala Dunia 1990.

Dari sembilan partisipasi itu, statistik lolos dan tidaknya Cile dari fase grup cukup berimbang. Empat kali mereka tembus babak gugur termasuk finis peringkat ketiga di 1962 dan lima kali tersingkir di fase grup.

Nah, dari empat kali mereka melewati fase grup selalu Brasil yang jadi penghalang mereka untuk melaju lebih jauh lagi.

Pada pertemuan pertama di 1962, Cile nyaris melaju ke final sebelum kalah 2-4 dari Brasil di semifinal. Lalu duel mereka di Piala Dunia terjadi lagi di 1998 saat Ronaldo dkk menghantam Cile yang masih diperkuat Ivan Zamorano serta Marcelo Salas dengan skor 4-1.

Empat tahun lalu Cile kembali dikandaskan Brasil dengan skor 0-3 lewat gol Juan, Luis Fabiano, dan Robinho di fase perdelapanfinal. Mimpi buruk itu kembali berlanjut untuk Cile.

"Sangat berat tersingkir seperti ini. Kami memainkan pertandingan yang luar biasa dan memberi segalanya. Kami mencoba berjuang untuk sebuah mimpi, tapi tidak berhasil," ucap gelandang Arturo Vidal, seperti dikutip Football Italia. (ddy)

Hatta Rajasa Mampu Mendikte Jusuf Kalla Saat Debat

Posted: 29 Jun 2014 10:25 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Hatta Rajasa tampil impresif dalam debat Cawapres, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Bidakara, Kamis (29/6/2014) malam ini.

Pengaamat Politik Universitas Indonesia, Agung Suprio mengatakan Hatta Rajasa mampu memutar balikan prediksi banyak pihak, yang sebelumnya memperkirakan jika dirinya akan didikte oleh Jusuf Kalla.

Namun sebaliknya sepanjang sesi debat, justru Hatta yang mampu mendominasi irama debat dan mengungguli Jusuf Kalla. Bahkan pria yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu, mampu membuat Jusuf Kalla yang merupakan mantan Wakil Presiden Indonesia kedodoran.

"Hatta mampu mendominasi Irama debat dan mengungguli Jusuf Kalla hampir di semua sesi," ujarnya.

Agung melihat, dalam Debat ke-4 ini, Jusuf Kalla gagal menunjukkan kegemilangannya saat debat pertama. Ia menilai Jusuf Kalla banyak terjebak pada nostalgia cerita lama saat dirinya menjadi Wapres SBY dan kurang maksimal menyampaikan visi-misi nya kelak bila terpilih menjadi Wapres Joko Widodo.

"Sementara itu Hatta Rajasa mampu menegaskan dan memperbaiki penjelasan visi-misi yang diutarakan Prabowo pada debat sebelumnya," katanya.

Agung melanjutkan, secara Konten, keduanya menyampaikan materi yang berbobot. Pandangan Hatta tentang inovasi teknologi dan kewirausahaan untuk mengatasi bonus demografi sangat tepat. Jusuf Kalla juga cukup mampu menjelaskan tentang maksud revolusi mental yang sering didengungkan.

"Debat dua mantan bintang pada kabinet SBY ini memang sangat menarik dibanding debat sebelumnya karena sarat konten strategic dan implementatif secara bersamaan," jelasnya.

Agung juga memberikan catatan untuk KPU adalah untuk mempersiapkan moderator lebih advance untuk hal teknis debat karena kerap melakukan blunder yang nyaris merugikan salah satu pasangan.[bay]

OJK Pertanyakan Pemberhentian Dirut Reindo

Posted: 29 Jun 2014 10:16 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta penjelasan dari Kementerian BUMN tentang pemberhentian Dirut PT Reasuransi Internasional Indonesia atau Reindo.

Pemecatan tersebut diduga karena Dirut Reindo (persero) bermail golf saat jam kerja. "OJK menunggu klarifikasi tertulis dari kantor BUMN, terkait pemberhentian Dirut Reindo Didiet S Pamungkas, ketentuan apa yang dilanggar oleh yang bersangkutan," demikian kata Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Dumoly Pardede, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/6/2014).

Kalau dari sisi OJK, semua pengurus di sektor keuangan baik direksi maupun komisaris mengikuti prosedur standar yaitu harus lulus uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.

"Berdasarkan data yang kami miliki, yang bersangkutan (Dirut Reindo) dinyatakan lulus oleh OJK. Dengan demikian, kami akan merespons keputusan setelah mendapat klarifikasi tersebut dari kantor BUMN," kata Dumoli.

Dumoli mengatakan, ke depan diharapkan kementerian BUMN atau pengurus di sektor keuangan terlebih dahulu harus menjelaskan alasan pengunduran diri atau pemberhentian, karena sektor keuangan memiliki regulasi yang rumit.

Dirut PT Reindo Didiet S Pamungkas dikabarkan telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya karena ia ketahuan Menteri BUMN Dahlan Iskan bermain golf di saat jam kerja.

Dahlan mengatakan, proses pengunduran diri Didiet itu sedang diproses dan diperkirakan pekan depan sudah selesai. Dahlan mengaku mendapat laporan mengenai aktivitas Didiet berdasarkan sumber beberapa karyawan sendiri dan lainnya di luar perusahaan.

Sebenarnya Dahlan tidak mempermasalahkan siapa pun pimpinan perusahaan BUMN yang gemar bermain golf. Hanya saat harus di luar jam kerja.

Selain Dirut ReIndo Didiet, ada BUMN lain yang direksinya ketahuan bermain golf saat jam kerja yang kemudian akhirnya diberhentikan hingga mengundurkan diri. [hid]



Posting Komentar