Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


Tingkatkan Suara Mesin, F1 Gunakan Siapkan Baru

Posted: 08 May 2014 11:43 AM PDT

INILAHCOM, Barcelona - Penyelenggara Formula Satu terus mencari cara untuk mengembalikan raungan mobil musim ini. Sistem gas buang baru kabarnya akan segera digunakan untuk mengatasinya.

Debat seputar suara raungan mesin F1 musim ini terus berkembang. Perubahan spesifikasi mesin dari V8 2,4 liter menjadi V6 1,6 liter dengan turbocharger membuat suara mesin F1 musim ini lebih kalem dibandingkan musim-musim sebelumnya. Bagi fans maupun pebalap, suara mesin yang kalem membuat keseruan balapan berkurang.

Tak ingin F1 kehilangan daya tariknya, penyelenggara terus mencari inovasi agar mesin F1 bisa kembali meraung.

Pemilik hak komersial F1, Bernie Ecclestone, awalnya ingin sistem gas buang baru yang bisa meningkatkan suara mesin F1 dicoba pada sesi latihan hari Jumat.

Mercedes akan menjadi yang terdepan dalam pengembangan ini. Direktur tim Toto Wolff awal pekan ini mengonfirmasi bahwa penambahan outlet saluran gas buang 'megafon' menjadi salah satu solusinya.

"Solusinya beragam mulai dari yang sangat kompleks menyangkut sistem gas buang hingga megafon sederhana di bagian belakang," kata Wolff kepada harian Jerman Kolner Express, jelang GP Spanyol.

"Megafon yang dimaksud adalah saluran gas bang paralel yang sederhana yang terbuka di ujungnya, dengan semua masalah yang mungkin diakibatkan..." lanjutnya.

Pebalap Mercedes, Nico Rosberg, menjelaskan bahwa timnya sudah melakukan inovasi dalam beberapa pekan terakhir dan kini tinggal menunggu persetujuan dari Federasi Otomotif Internasional (FIA).

"Mercedes melakukan banyak hal untuk membuat suara mobil menjadi lebih keras dan suara mesin yang lebih hebat. Mereka (tim) mendapatkan beberapa solusi bagus, kami sudah mengujinya di markas dan berhasil, sekarang kami akan mengujinya di trek pekan depan. Setelah itu terserah FIA apakah mau mendorong tim-tim lain untuk sepakat dengan solusi ini memasangnya ke mobil mereka," ia mengakhiri.

Solusi baru ini tampaknya belum akan mulai diperkenalkan pada seri Spanyol hari Minggu (11/5/14). GP Monako dua pekan mendatang sepertinya bakal menjadi ajang debut piranti baru ini.

Sebelumnya direktur operasional sirkuit Renault, Remi Taffin, menjelaskan bahwa secara teknis sulit untuk meningkatkan suara raungan mesin, kecuali FIA mau mengubah regulasi mesin.

Sumber: Crash

Nerazzurri Mengejar Tiket Eropa

Posted: 08 May 2014 11:23 AM PDT

INTER Milan masih terus berupaya untuk merebut satu tiket ke Liga Europa musim depan. Untuk mengamankan posisinya, Nerazzurri bertekad mengalahkan Lazio di lanjutan Serie A akhir pekan ini.

Inter saat ini menduduki peringkat lima klasemen atau batas akhir zona Liga Europa dengan 57 poin. Namun, dengan dua pertandingan tersisa, posisi mereka belum sepenuhnya aman.

Setidaknya masih ada lima klub yang bisa mengancam posisi Inter. Torino, Parma, AC Milan, Hellas Verona, dan Lazio secara matematis masih bisa finis di zona Liga Europa.

Karena itu, demi memuluskan langkah menuju Liga Europa, Inter menargetkan tiga poin saat menjamu Lazio, Minggu (11/5/2014) dinihari WIB.

"Pertama dan yang terutama, penting untuk mengalahkan Lazio jadi kami lolos ke Eropa. Ada sejumlah klub yang berada dekat di belakang kami, jadi kami harus menang," ujar Rodrigo Palacio di situs resmi Inter.

Palacio juga menekankan pentingnya lolos ke kompetisi Eropa untuk Inter. Musim lalu, La Beneamata tak tampil di kompetisi Eropa karena hanya finis di posisi sembilan klasemen akhir Serie A.

"Ya, itu (lolos ke Eropa) penting. Itu adalah target yang kami pasang sendiri. Ada dua laga sulit yang tersisa untuk dimainkan dan kami harus bermain abik untuk mencapai target kami," kata striker berkebangsaan Argentina itu.

Sementara itu, Javier Zanetti menatap laga terakhirnya bersama Inter. Meski emosional, bek veteran itu menyatakan fokus saat ini adalah memenangi laga.

Seperti yang telah dikabarkan sebelumnya, Zanetti menyatakan akan gantung sepatu pada akhir musim ini. Itu berarti laga kontra Lazio di Giuseppe Meazza akhir pekan ini menjadi laga kandang terakhirnya.

"Ya, saya yakin saya akan merasa sangat emosional. Tapi di saat bersamaan saya pikir hal terpentingnya adalah tujuan tim yakni memenangi laga dan lolos ke Liga Europa," kata Zanetti di situs resmi klub.

Setelah pensiun, Zanetti akan masuk ke manajemen Inter. Selama 19 musim bermain bersama La Beneamata, Zanetti meraih lima scudetto, empat titel Coppa Italia, empat Piala Super Italia, satu Piala UEFA, dan satu trofi Liga Champions. [hus]

Suap Bupati Bogor, KPK Buru Pihak Lain

Posted: 08 May 2014 11:17 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencurigai masih ada pihak lain yang terlibat dalam kasus dugaan suap tukar guling kawasan hutan di Bogor, Jawa Barat. KPK terus mendalami dan memburu pihak lain yang diduga ikut terlibat.

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di kantonya saat dikonfirmasi soal adanya keterlibatan pihak lainnya selain tiga orang tersangka.

"Pihak yang dinyatakan sebagai tersangka ini, tidak menutup kemungkin ada pihak-pihak lain yang akan diusut," kata Bambang, Jakarta, Kamis (8/5/2014) malam.

Namun demikian, kata Bambang pengejaran pada pihak lainnya menunggu proses penyidikan para tersangka. Sebab, dari pemeriksaan saksi-saksi atau tersangka bisa memberikan petunjuk kepada pihak lainnya.

"Jadi ada pihak-pihak lain yang diduga terlibat tapi tergantung proses berikutnya. Karena kita ingin mengusut tuntas," ungkap Bambang.

Politikus PPP itu disangka menerima suap bersama M.Zairin senilai Rp 4,5 miliar dari Fransiskus Xaverius Yohan Yap pihak PT Bukit Jonggol Asri.

Adapun Rachmat Yasin dan M. Zairin disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau pasal 5 atau pasal 11 UU Tipdak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke (1) KUHP.

Sedangkan pihak dari swasta PT. Bukit Jonggol Asri, Fransiskus Xaverius Yohan Yap disangka melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a atau b atau 13 uu no 31 tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo pasal 55 ayat (1) ke (1) KUHP.[jat]

"Cavani Tak Akan ke Man United Ataupun Chelsea"

Posted: 08 May 2014 11:11 AM PDT

INILAHCOM, Paris - Mengetahui pemain andalannya menjadi target buruan sejumlah klub elit Eropa, presiden klub Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, menegaskan pihaknya tak berminat melepas Edinson Cavani di bursa transfer awal musim mendatang.

Masa depan pamin asal Uruguay itu sempat menjadi spekulasi setelah dirinya mengakui frustasi dengan skema permainan yang diterapkan pelatih Laurent Blanc.

Dalam pola 4-3-3 milik Blanc, Cavani selalu ditempatkan lebih melebar ke sisi kanan, walhasil ia kesulitan untuk mencetak banyak gol musim ini. Tercatat, ia hanya mampu mengoleksi 16 gol dari 25 penampilannya di Liga Prancis.

Dengan kondisi seperti itu, Manchester United serta Chelsea disebut siap menampung mantan pemain Napoli tersebut jika ia benar memutuskan hengkang dari Parc des Princes.

"Cavani? Ia akan bertahan disini. Ia memiliki kontrak bersama kami," jelas Al-Khelaifi kepada Canal + usai PSG memastikan gelar juara, Kamis dini hari (8/5/2014).

Dalam kesempatan itu, sang Raja Minyak dari Qatar juga menegaskan ancaman sanksi dari UEFA menyusul pelanggaran Financial Fair Play (FFP) sama sekali tak akan mempengaruhi ambisi timnya di musim depan.

"Tentang Financial Fair Play (FFP), saya masih percaya diri, kami masih mengadakan pembicaraan dengan UEFA. Saya tak mengonfirmasi soal sanksi. Kami akan bermain di Liga Champions namun mungkin dengan beberapa syarat," ia melanjutkan.

"Kami akan terus melanjutkan proyek kami dan tak satupun bisa menghentikan kami bermimpi," ia memungkasi.

UEFA dikabarkan tengah melalukan investigasi terhadap neraca keungangn sejumlah tim kaya Eropa diantarany PSG dan Manchester City. Jika nantinya ditemuka adanya pelanggaran ketentuan FFP, kedua tim akan dijatuhi sanksi berat.

Sanksi tersebut bisa berupa pengurangan jumlah skuad untuk Liga Champions Eropa dari 25 pemain menjadi 21 pamain serta denda administrasi.

Dalam aturan FFP yang dirilis UEFA, sebuah klub dilarang memiliki catatan pengeluaran lebih besar daripada pemasukannya. Selain itu, UEFA juga membatasi jumlah hutang serta suntikan dana dari pemiliki tidak diizinkan.

Sumber: Skysport

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Bocah SD Halim

Posted: 08 May 2014 11:10 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Pihak kepolisian telah memeriksa belasan orang saksi terkait tewasnya bocah SD, RF (11) yang diduga dianiaya kakak kelasnya SY (13).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, ada tiga belas orang saksi yang sudah diperiksa baik rekan korban maupun rekan dari diduga pelaku.

"Status SY masih saksi sambil menunggu visum," kata Rikwanto di kantornya, Kamis, (8/5/2014).

Ia menjelaskan, penyidik mempersangkakan diduga pelaku ini dikenai Undang-Undang Perlindungan Anak yakni restorative justice, dengan melakukan upaya diversi.

Menurut dia, upaya diversi itu ada yang penyelesaiannya di luar persidangan yang dilakukan pihak terkait seperti Komnas PA dan KPAI. Karena, anak dibawah umur tidak dikenai hukum.

Rikwanto menuturkan, diversi hukum sesuai Undang-Undang Peradilan Anak ancaman 7 tahun maksimal, ini bisa dilakukan kegiatan diversi seperti perdamaian antara korban dengan diduga pelaku, menyelesaikan perkara di luar pengadilan, mendorong masyarakat ikut partisipasi.

"Bentuknya macam-macam, bisa dikembalikan kepada orangtua, ganti kerugian, rehabilitasi medis atau psikososial, juga pelayanan masyarakat," ujarnya.

Namun demikian, kata Rikwanto, penyidik perlu melengkapi penyidikan sampai jelas apa yang terjadi, setelah itu mencari penyelesaian diluar pengadilan.[jat]

Gerindra: Hanya Prabowo dan Pak Hasyim yang Tahu

Posted: 08 May 2014 11:00 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Partai Gerindra hingga saat ini masih menjajal komunikasi politik dengan partai lainnya. Namun, apapun itu, keputusannya tetap ditangan Prabowo Subianto dan Hashim Djojohadikusumo.

Wasekjen Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo mengatakan, hingga saat ini belum ada keputusan soal koalisi. Apapun yang dikatakan Wakil Ketua Umum Fadli Zon, atau Sekjen Syaiful Muzani, hingga Ketua Umum Suhardi, tapi keputusannya tetap pada kedua orang tersebut.

"Yang tahu keputusan akhir hanya Prabowo dan Pak Hashim," kata Aryo kepada INILAHCOM, Jumat (9/5/2014).

Aryo, yang sukses masuk DPR periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Jakarta III (Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu), mengatakan percuma saja kalau saat ini ditebak-tebak akan ke mana.

Dia meyakinkan, pola politik Indonesia saat ini sangat susah untuk langsung memutuskan di awal-awal. Dia yakin, jelang akhir penutupan pasangan capres-cawapres, baru koalisi utuh itu terbentuk.

"Memang nanti di detik-detik akhir," kata putra Hashim Djojohadikusumo ini.

Dia menjelaskan, saat ini sistem politik di partai yang ada masih belum memungkinkan untuk keputusan diambil bersama-sama.

Masih ada sistem feodal yang ada di partai politik. Dia menjelaskan, hampir semua partai masih bersifat feodal dengan memberikan hak sepenuhnya keputusan partai pada elit-elit.

"Seperti inilah Indonesia. Budaya timur masih berbasis feodal. Kita harus menunggu petinggi-petinggi yang dituakan," katanya. [gus]



Posting Komentar