news.detik

0 komentar

news.detik


Anis Matta: Masih Ada Pertemuan-pertemuan Selanjutnya

Posted: 17 Apr 2014 10:50 AM PDT

Jakarta - Tokoh-tokoh parpol dan ormas Islam menggelar pertemuan di rumah pengusaha almarhum Hasyim Ning, Cikini, Jakarta Pusat. Akan ada pertemuan lanjutan untuk menindaklanjuti pertemuan malam ini.

Presiden PKS Anis Matta menyebut pertemuan ini masih sebagai pertemuan awal untuk menyatukan persepsi, sebelum pada kesepakatan yang lebih konkret menghadapi Pilpres.

"Masih ada pertemuan-pertemuan selanjutnya, ini kan masalah yang tidak mungkin kita selesaikan dalam satu kali pertemuan saja," ujar Anis Matta usai pertemuan di Jl Cikini Raya No 24, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).

Anis sepakat posisi tawar parpol Islam pada pemilu 2014 saat ini sangat strategis. Namun tentu harus punya pikiran yang sama untuk koalisi.

"Jadi yang dicari sekarang ini pada dasarnya adalah suatu format koalisi baru yang memungkinkan partai-partai Islam seluruhnya, insya Allah akan tetap ada pada pemerintahan yang akan datang," ucapnya.

Ketua MPP PAN juga sepakat dengan Anis. Dia berharap ada pertemuan lanjutan.

"Ini masih tahap awal, mudah-mudahan akan ketemu lagi," kata Amien Rais

Pertemuan malam ini selesai sekitar pukul 22.45 WIB. Hadir perwakilan 5 partai Islam, yaitu PAN, PKS, PKB, PPP dan PBB. Sementara perwakilan ormas yang hadir dari NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, DMI, DDI, Syarikat Islam dan lainnya.

Ini Pemicu Raga Cs Bunuh Pasutri di Bandung

Posted: 17 Apr 2014 10:45 AM PDT

Jumat, 18/04/2014 00:45 WIB

Baban Gandapurnama - detikNews

Halaman 1 dari 2

Bandung - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi mengungkapkan kasus pembunuhan pasangan suami istri (pasutri), Didi Harsoadi dan Anita Anggraini, bermotif utang piutang. Empat pelaku sudah ditangkap, satu pelaku lainnya buron.

Tim gabungan Jatanras Ditreskrium Polda Jabar dan Satreskrim Polrestabes Bandung meringkus Raga Mulya (25) sebagai otak pelaku, Teuku Samsul (44) berperan perekrut eksekutor, Saimudin alias Udin Botak (42) dan Dedi Murdani alias Epong (28) eksekutor. Kini polisi memburu Weda.

Raga dan Weda sebagai teman urusan bisnis jual beli handphone. Pada 2012 hingga kini, Weda memiliki utang kepada Raga sebesar Rp 130 juta rupiah. Tak hanya itu, rupanya Weda terlilit utang ke orang lain sehingga dikejar debt collector yang ternyata Teuku.

"Awalnya R menagih utang kepada W (buron). W mengetahui kalau R hendak membeli rumah milik korban secara KPR ke bank. W memberikan solusi untuk mendapatkan uang secara cepat dengan menggadaikan sertifikat rumah milik korban untuk mendapatkan uang lebih besar. Tapi rumah itu harus dikosongkan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi di Mapolrestabes Bandung, Kamis (17/4/2014).

Singkat cerita, Raga dan Weda merencanakan pembunuhan terhadap Didi dan Anita. Weda lalu menghubungi Teuku untuk bertemu di Jakarta.

"Tersangka T merekrut dua eksekutor yaitu S alias U dan De alias E," kata Mashudi didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Nugroho Arianto.

Sebelum membunuh, Weda menyerahkan uang operasional sebanyak Rp 3 juta kepada Teuku yang selanjutnya sebagian uang itu dipakai membeli alat pembunuhan berupa pisau dapur, belati, dan alat kejut. "Eksekutor itu dijanjikan imbalan uang masing-masing 50 juta rupiah," ucap Mashudi.Next


Ratusan mahasiswa di universitas Samratulangi Manado saling serang. Belasan gedung perkuliahan hancur dan puluhan sepeda motor dibakar. Saksikan liputan lengkapnya dalam program "Reportase Malam" pukul 02.51 WIB hanya di Trans TV

(bbn/jor)

Punya info seputar #LaluLintas? Jangan lupa kirim ke pasangmata.com .



Sponsored Link

Ini Penjelasan Amien Rais Soal Usul Nama Koalisi Indonesia Raya

Posted: 17 Apr 2014 10:44 AM PDT

Jakarta - Ketua MPP PAN Amien Rais menolak gagasan koalisi poros tengah dan mengusulkan nama koalisi 'Indonesia Raya'. Penamaan itu mirip dengan nama Partai Gerakan Indonesia Raya. Apa penjelasan Amien?

"Tidak, itu kebetulan saja, tak ada keterkaitan secara apreori," kata Amien Rais usai pertemuan di Jl Cikini Raya No 24, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).

Pertemuan itu dihadiri perwakilan 5 partai berbasis Islam yaitu PAN, PKS, PKB, PPP dan PBB. Sementara perwakikan ormas Islam dari NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, DMI, Dewan Dakwah Indonesia, Syarikat Islam dan lainnya.

Amien menjelaskan makna Indonesia Raya bukan mengacu kepada parpol tertentu, tapi sebuah konsep kenegaraan yang bisa bangkit memperbaiki diri.

"Indonesia raya itu bukan Indonesia yang lemah dan terbelakang, tapi Indonesia yang raya seperti yang kita gaungkan dalam lagu Indonesia raya. Dan ini masih tahap awal," ujarnya.

Amien menyebut, koalisi ini bisa tak hanya terbatas pada parpol Islam, tapi juga merangkul parpol nasionalis.

"Tidak mungkin tanpa kekuatan lain, kekuatan lain itu parpol nasionalis. Tapi yang ini masih tanda tanya, karena kita mau adalah internal dulu," kata Amien.

"Partai Islam itu mau bekerja sama berkoalisi, kalau tidak selesai di parpol Islam itu baru mereka mau bekerja sama di parpol nasionalis," imbuhnya.

Mengapa JK, Din, dan Said Aqil Tak Hadiri Pertemuan Parpol Islam?

Posted: 17 Apr 2014 10:31 AM PDT

Jakarta - Tokoh-tokoh parpol dan ormas Islam berkumpul di rumah pengusaha Hasyim Ning membahas peluang koalisi untuk Pilpres 2014. Namun sayangnya pimpinan dari ormas-ormas Islam besar tak datang.

Dari 23 tokoh yang diundang, di antaranya adalah Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla. Namun tak ada satupun dari mereka yang datang.

Sementara dari 4 ketum parpol yang diundang, hanya Presiden PKS Anis Matta yang datang. PPP mengutus Waketumnya, Emon Pangkapi. PBB mengutus Bendumnya, Bachrudin Nasori. Sedangkan Amien Rais, selain mewakili PAN, diundang khusus sebagai Ketua MPP PAN.

Ketua Majelis Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra juga tak datang di pertemuan ini. Namun ada perwakilan yang dikirim. "Tadi ada perwakilan dari PBB," ujar penjaga buku tamu pertemuan itu.

Ketidakhadiran Din Syamsuddin dan Said Aqil memang mengundang tanda tanya besar. Sebab, Din dan Said adalah pimpinan dua ormas paling besar di Indonesia dengan jutaan orang pengikut. Keduanya juga semakin sering bertemu di berbagai forum, terakhir keduanya bertemu dengan politikus PPP Djan Faridz ormas Islam lain di Kantor PBNU, Selasa (15/6) kemarin.

Sedangkan JK adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang memiliki elektabilitas paling tinggi di berbagai survei cawapres saat ini. Penjaga buku tamu tak mendapat keterangan mengapa kedua tokoh itu, plus JK, tak hadir.

Selengkapnya, ada 23 tokoh yang diundang dalam pertemuan ini. Berikut daftar undangan pertemuan ini:

1. Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin (Ketua MUI Pusat)
2. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj (Ketua PBNU)
3. KH. Hasyim Muzadi (Dewan Pembina PBNU)
4. KH. Mustofa Bisri (Dewan Pembina PBNU)
5. KH. Salahuddin Wahid (Dewan Pembina PBNU)
6. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhudhin (Ketua Dewan Syariah Nasional)
7. Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB)
8. Ir. Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN)
9. Prof. Dr. Amien Rais, M.A (Ketua Dewan Syuro PAN)
10. Muhammad Anis Matta, Lc (Presiden PKS)
11. Drs. H. Suryadharma Ali, M.A (Ketua Umum PPP)
12. Dr. H. Hamzah Haz, M.A., Ph. D (Dewan Pembina PPP)
13. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc (Ketua Umum PBB)
14. Rhoma Irama (Calon Presiden RI Fraksi PKB)
15. Prof. Dr. Muhammad Mahfud. MD (Calon Presiden RI Fraksi PKB)
16. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Ketua Dewan Masjid Indonesia)
17. H. Ahmad Heryawan, Lc (Calon Presiden RI Fraksi PKS)
18. Dr. Hidayat Nur Wahid (Calon Presiden RI Fraksi PKS)‎
19. KH. Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Azzikra)‎
20. KH. Abdullah Gymnastiar (Pimpinan Daarut Tauhid)
21. Ustadz Yusuf Mansur (Pimpinan PonPes PPPA Darul Qur'an)
22. Habib Rizieq Shihab (Imam Besar FPI)

Banding Ditolak, Destro Tetap Jalani Skorsing Tiga Laga

Posted: 17 Apr 2014 10:22 AM PDT

Roma - Harapan AS Roma untuk naik banding atas hukuman Mattia Destro tak berbuah positif, setelah FIGC menolak banding yang membuat Destro tetap harus menjalani hukuman larangan main tiga laga.

Sebelumnya Destro sudah dihukum tiga laga akibat tertangkap kamera memukul wajah bek Cagliari Davide Astori beberapa pekan lalu. Hukuman ini kemudian yang menuai protes dari kubu Roma.

Sebab saat itu Destro sudah mendapat hukuman kartu kuning dan Roma pun sudah dihukum tendangan bebas pasca insiden yang melibatkan Destro dan Astori itu.

Namun, FIGC kemudian melakukan investigasi lanjutan dengan melihat video tayangan ulang dan akhirnya menjatuhkan hukuman itu.

Keputusan ini dianggap tak layak dibuat karena penggunaan video hanya bisa dilakukan jika wasit tidak melihat insiden itu.

Oleh karena itu Roma pun mengajukan banding agar Destro terbebas dari skorsing tiga laga, yang akhirnya menemui kegagalan.

Alhasil penyerang 23 tahun itu tetap absen di laga melawan Fiorentina, AC Milan, dan Catania. Pekan lalu Destro sudah tak main di laga kontra Atalanta karena akumulasi kartu. Demikian dilansir Football Italia.

(mrp/cas)

Parpol Islam Jajaki Format Koalisi Baru 'The Greater Indonesia Raya'

Posted: 17 Apr 2014 10:18 AM PDT

Jakarta - 5 perwakilan Partai Islam menengah yakni PPP, PAN, PKB, PKS, dan PBB berkumpul dengan pimpinan sejumlah ormas Islam di rumah pengusaha Hasyim Ning di Cikini, Jakarta Pusat. Mereka sedang menjajaki format baru koalisi.

"Policy besarnya, the greater Indonesia Raya. Seperti disebut dalam lagu kebangsaan. Jadi ini tahap awal," kata Ketua MPP PAN Amien Rais usai pertemuan di Cikini, Jakpus, Kamis (17/4/2014).

Namun demikian belum ada capres yang disepakati akan diusung. Karena format koalisinya juga belum jelas.

Pertemuan lanjutan dari malam ini akan segera dilakukan. Parpol Islam sedang mencari format baru yang memungkinkan kerja sama jangka panjang di pemerintahan.

Di tempat yang sama, Presiden PKS Anis Matta menuturkan Partai Islam tak pernah berpisah selama 15 tahun terakhir. Kini Anis berharap Partai Islam tetap bersatu 5 tahun ke depan.

"Pada prinsipnya partai Islam tidak pernah pisah, selalu ada dalam pemerintahan dan koalisi dalam 15 tahun ini. Yang dicari sekarang adalah format koalisi baru yang memungkinkan partai Islam seluruhnya berada dalam pemerintahan yang akan datang," tutur Anis.

Pertemuan ini dihadiri oleh belasan perwakilan dari parpol dan ormas Islam. Dari 4 Parpol Islam antara lain Ketua MPP PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Bendahara Umum PKB Bachruddin Nasori, dan Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi. Hadir juga perwakilan dari PBB yang menurut quick count tak lolos ke DPR.Next



Posting Komentar