Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


"Real Madrid Pasti Maikan Sepak Bola Negatif"

Posted: 29 Apr 2014 11:00 AM PDT

INILAHCOM, Munchen - Mantan pemain Bayern Munchen, Lothar Matthaus, yakin Real Madrid masih akan bertumpu pada skema serangan balik cepat seperti yang mereka lakukan di leg pertama.

Los Blancos menang tipis 1-0 di Santiago Bernabeu berkat torehan gol Karim Benzema. Gol tersebut terlahir dari sebuah serangan balik cepat usai Munchen kehilangan bola.

Melihat gaya permainan Munchen yang saat ini dibesut Pep Guardiola, Matthaus menganggap sangat berbahaya bagi Madrid meladeninya dengan permainan terbuka.

Ia yakin, Carlo Ancelotti telah membaca situasi tersebut. Untuk mengatasinya, lanjut Matthaus, Don Carlo akan menginstruksikan pemainnya bermain sabar dan melakukan serangan balik cepat saat mendapat bola.

"Mereka akan memainkan cara yang sama seperti leg pertama. Ancelotti adalah pelatih yang telah lama mempelajari gaya permainan Munchen dan mengetahui trik bermainnya," jelas mantan penggawa timnas Jerman era 90-an tersebut kepada AS.

"Jelas, Madrid bermain menyerang saat menghadapi Mallorca, namun mereka tak akan melakukan hal tersebut kepada Munchen, sebuah tim yang punya pergerakan baik," ia melanjutkan.

Berkaca pada keberhasilan rival mereka, Borussia Dortmund, saat mengalahkan Madrid di leg kedua babak perempatfinal,Matthaus optimistis mantan klubnya bisa meraih hasil maksimal dengan bermain ofensif dan disiplin.

"Bayern gagal mencetak gol di Santiago Bernabeu dan sekarang kami harus bangkit. Munchen setidaknya membutuhkan dua gol tapi mereka harus waspada."

"Skor 1-0 di leg pertama adalah berbahaya, tapi Bayern bisa mengatasi mereka jika mereka bermain dengan level yang sama lima pekan lalu (melawan Dortmund)," ia menutup.

Sumber: Football-espana

Kejati Harus Segera Putuskan Status Anak Syarief

Posted: 29 Apr 2014 10:45 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta- Pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan belum juga menaikian status putra Menkop UKM Syarief Hasan, Riefan Afrian dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat Videoo Tron di Kemenkop UKM. Status Riefan masih menjadi saksi.

Padahal dalam surat dakwaan Hendra Saputra selaku Dirut PT Imaji Media penuntutan Riefan dilakukan secara terpisaah. Fakta itu terungkap saat Jaksa Kejari Jakarta Selatan, Martha membacakan surat dakwaan Hendra.

Masyarakat Anti Korupsi (Maki) mendesak pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI segera menerapkan Riefan sebagai tersangka. Sebab, dalam surat dakwaan Hendra, Riefan sudah jelas diatakan sebagai otak dibalik korupsi tersebut.

"Kejati DKI harus segera tetapkan Riefan menjadi tersangka dalam waktu secepatnya karena patut diduga sebagai aktor intelektual dan diduga paling banyak menikmati uangnya," kata Koordinasi Maki, Boyamin Samiman saat melalui pesan singkat kepada INILAHCOM, Jakarta, Selasa (29/4/2014).

Menurut Maki, belum ditetapkannya Riefan sebagai tersangka dalam proyek senilai 43 miliar oleh Kejaksaaan dikarenakan posisinya sebagai anak menteri. Untuk itu, pihak Kejaksaan harus berani mengambil sikap.

"Aku yakin yang terjadi adalah kejaksaan sudah takut sebelum berperang karena yang dihadapi anak menteri," tegas Boyamin.

Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief menegaskan status Riefan sampai saat ini masih menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Video Tron di Kemenkop UKM.

"Sekarang statusnya masih menjadi saksi," kata Arief, Jumat (25/4).

Hal ini bertentangan dengan fakta yang terungkap dalam surat dakwaan tersangka videotron Hendra Saputra.

"Rifan Afrian selaku Direktur Utama PT Rifuel, penuntutannya dilakukan secara terpisah," kata Jaksa Martha di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Menurut Jaksa Mertha, Riefan secara bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian keuangan negara.

"Sebagai orang yang melakukan atau turut serta melakukan perbuatan melawan hukum," tegasnya.[jat]

Hadapi Munchen, Madrid Dapat Kabar Baik

Posted: 29 Apr 2014 10:30 AM PDT

INILAHCOM, Munchen - Jelang laga leg kedua babak semi-final Liga Champions Eropa, Rabu dini hari (30/4/2014) WIB, Real Madrid mendapat kabar baik dengan pulihnya winger Gareth Bale.

Pemain 24 tahun itu harus absen di pertemuan pertama saat El Real menggilas Munchen 1-0 di Santiago Bernabeu. Masalah kebugaran menjadi alasan pelatih Carlo Ancelotti tak menurunkan pemain termahal di dunia itu.

Kembali berlatih sejak awal pekan ini, kondisi pemain asal Wales itu terlihat fit dan siap dimainkan saat bertandang ke Allianz Arena.

"Saya merasa sangat baik setelah mengikuti beberapa kali sesi latihan. Saya berharap bisa bermain malam ini," demikian mantan pemain Tottenham Hotspur itu seperti yang ditulis UEFA.COM.

Berbekal kemenangan tipis di pertemuan pertama, Bale mengatakan peluang timnya ke final belum aman. Oleh karena itu, ia menegaskan timnya akan tetap bermain terbuka dan menyerang serta tetap memperhatikan sisi pertahanan.

"Kami memaikan pertandingan sangat sulit menghadapi Bayern Munchen. Kami senang untuk menyerang, tapi malam ini kami harus tahu bagaimana cara bertahan."

"Kami siap memberikan perlawanan terbaik. Kami belum lolos ke final saat ini," ia memungkasi.

Bermain imbang menjadi hasil yang paling aman bagi skuad asuhan Carlo Ancelotti mengamankan tiket ke Lisbon bulan Mei mendatang.

Ferdinand Alfred Sinaga Bersih dari Kartu Kuning

Posted: 29 Apr 2014 10:30 AM PDT

BENGAL dan keras, karakter yang menempel pada sosok Ferdinand Alfred Sinaga. Tak jarang lantaran tingkah lakunya, emosi pemain lawan ikut terpancing yang berujung pada turunnya kartu kuning.

Kendati demikian, hingga memasuki pertandingan kesembilan Indonesia Super League (ISL) 2014, Ferdinand tak mengantongi satu buah kartu kuning sekalipun. Padahal, sang pengadil lapangan kerap meniupkan peluit lantaran aksi bengalnya. Bahkan dari empat musim berganti klub, Ferdinand baru mendapt satu kartu kuning ketika berkostum Putra Samarinda.

Kendati begitu, bomber berkepala plontos ini tetaplah seorang pemain sepak bola yang bebas akan sanksi. PSSI dalam hal ini Komisi Disiplin (Komdis), menjegal dirinya dengan larangan bermain di dua laga. Itu didapat, lantaran ulahnya yang dianggap Komdis telah menghina wasit saat menjamu Semen Padang.

"Sepertinya enggak akan ada kartu kuning buat saya. Saya ingin bersih dari kartu kuning sampai putaran pertama ini selesai. Saya cuma tercoreng oleh larangan yang diberikan Komdis saja. Tetapi saya terima keputusan itu dengan lapang dada," kata Ferdinand.

Ferdinand sendiri mengganggap, hukuman tersebut sebagai motivasi dirinya guna membuktikan diri, jika dia merupakan seorang pemain berkualitas yang tak hanya memiliki sifat bengal dan keras.

Alhasil, pemain asal Bengkulu ini mampu membuktikannya ketika menjadi man of the match pada laga Gresik United beberapa waktu lalu dengan menyumbang dua buah gol kemenangan Maung Bandung dengan skor telak 1-4.

"Sanksi dari Komdis kemarin adalah motivasi buat saya. Karena larangan pertandingan itu, bisa mengembalikan kondisi saya untuk tampil maksimal. Ciri khas saya tetap keras dan bengal di lapangan, dalam arti tetap dapat mengontrol," pungkas pemilik nomor punggung 17 ini. (ddy)

Biodata
Nama lengkap Ferdinand Alfred Sinaga
Tanggal lahir 18 September 1988 (umur 25)
Tempat lahir Bengkulu
Tinggi 1.70 m
Posisi bermain Penyerang
Nomor 17

Karier junior
2003–2007 Persib Bandung
Karier senior
2007 Persibat Batang
2007-2008 Persikab Bandung
2008-2009 Pelita Jaya
2009–2010 PPSM Sakti Magelang
2010–2011 Persiwa Wamena
2011–2012 Semen Padang
2012–2013 Putra Samarinda
2013– Persib Bandung
Tim nasional
2009–2011 Indonesia U-23
2011– Indonesia Senior

Polda Metro Temui Pihak STIP Jakarta

Posted: 29 Apr 2014 10:20 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Pihak kepolisian masih mendalami dugaan penganiayaan terhadap Dimas Dikita Handoko (19), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan pimpinan STIP untuk mendalami diduga tempat perencanaan pelaku menganiaya korban.

"Kemudian, penyidik juga ingin mengetahui kapan mereka punya masalah mengumpulkan junior-junior ini, bagaimana terjadi, dan lainnya," kata Rikwanto, Selasa, (29/4/2014).

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengamankan tujuh orang pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap Dimas hingga meninggal dunia. Kini, pelaku itu sedang diproses untuk perkembangan selanjutnya.

"Mereka ada yang dikenakan pasal 353 ayat (3) karena korban meninggal dunia, ada juga dijerat pasal 351 ayat (1) karena luka-luka," ujarnya.

Sementara, kata Rikwanto, terkait soal pengawasan terhadap guru guru domain stip, kita hanya himbau sistemnya dirubah. Itu jg dibawah kemendikbud.[jat]

Ferdinand Alfred Sinaga Si Bengal

Posted: 29 Apr 2014 10:08 AM PDT

BENGAL dan keras, karakter yang menempel pada sosok Ferdinand Alfred Sinaga. Bobotoh pasti penasaran bagaimana kiprah si bengal ini hingga kembali berkostum Persib?

Wamena memberikan segudang ilmu bagi Ferdinand. Ya, keputusannya menerima pinangan merumput bersama Persiwa Wamena pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2010 lalu, berbuah manis bagi pemain kelahiran Bengkulu ini.

Setelah malang melintang dibeberapa klub, mulai Persibat Batang (2007), lalu Persikab Kabupaten Bandung, Pelita Jaya yang kini menjadi Pelita Bandung Raya, serta salah satu klub Divisi Utama Liga Indonesia, PPSM Sakti Magelang, membuat manajemen Persiwa berminat meminangnya.

Kala itu, usia Ferdinad baru 22 tahun. Persiwa pun tengah menjadi salah satu klub asal Papua yang naik daun. Tanpa pikir panjang, Ferdinand saat memutuskan mengambil tawaran dari klub berjuluk Badai Pegunungan tersebut. Ferdinand mengaku, Keputusannya itu bukan didasari nilai kontrak atau hal lainnya. Melainkan karena tekad besar membangun karier sepak bolanya semakin maju.

"Saat itu, saya tahu Wamena jauh dari tempat saya. Tapi saya tidak pikir panjang, saya tandatangani kontraknya, dan kemasi pakaian, langsung berangkat ke Wamena," ujar Ferdinand beberapa waktu lalu.

Datang bukan sebagai pemain bintang, sedikit pun tak menjadi beban baginya. "Saya datang kesana (Persiwa) tidak sebagai pemain bintang, tapi sebagai pemain cadangan. Tapi saya tidak pikirkan itu. Saya hanya bertekad ingin bermain lebih disana dengan membuktikan. Hasilnya, selama kompetisi musim 2010, saya bisa jadi starter terus di sana," kenang pemain berusia 25 tahun ini.

Selama bermain di Wamena yang berada 1600 meter di atas ketinggian laut, Ferdinad mengaku mendapatkan banyak ilmu yang membuat karakter permainannya mulai terbentuk. Bengal dan keras, sekilas yang sangat menonjol dari ciri khasnya saat bermain di lapangan hijau.

"Selama bermain di Wamena, saya belajar banyak hal tentang hidup, tentang sepak bola Papua yang keras dan mengandalkan kemampuan fisik. Mental saya benar-benar teruji," ujar pemain kelahiran 18 September 1988 ini.

Setelah ditempa di Papua, Ferdinand kemudian hijrah ke Semen Padang di musim berikutnya yakni 2011/2012. Bersama Kabau Sirah (sebutan Semen Padang) Ferdinand sukses mengoleksi 10 gol dan mengantarkannya sebagai top skor dan membawa Semen Padang juara Indonesia Premier League (IPL).

"Saya ditempa dengan mental Medan, Bengkulu, Padang, Jawa dan Papua. Jadi, saya adalah saya yang punya mental ketika saya memutuskan bergabung dengan Persib, klub di kota tempat saya tinggal. Wamena benar-benar memberi arti besar bagi perjalanan sepak bola saya," sahut Ferdinand.

Setelah malang melintang di beberapa klub itu. Ferdinand pun merasa cukup siap berkostum Maung Bandung. Kembalinya si anak hilang, cukup menyedot perhatian publik sepak bola Jabar khususnya bobotoh. Sebab, Ferdinand sebelumnya sempat memperkuat Persib junior.

"Ketika saya memutuskan kembali ke Bandung, berarti saya memang sudah siap. Ambisi saya saat ini adalah ingin mempersembahkan gelar juara untuk Persib," tekad Ferdinand. (ddy)



Posting Komentar