Inilah.com - Terkini |
- KPK Tak Peduli Nasib SBY untuk Periksa Ibas
- Show Room Mobil Dadakan di Kantor KPK
- Persebaya Resmi Kontrak OK John
- Polisi Tangkap Pelaku Eksploitasi Anak
- Mobil Sitaan KPK Dipindahkan ke Rupbasan
- Legenda Munchen Peringatkan Mandzukic
KPK Tak Peduli Nasib SBY untuk Periksa Ibas Posted: 28 Jan 2014 11:01 AM PST INILAH.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak peduli dengan nasib Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memeriksa putra bungsunya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto mengatakan, pihaknya tidak peduli dengan keluhan SBY soal pemeriksaan Ibas. Dimana, SBY menyebut kewibawaannya akan runtuh jika Ibas diperiksa KPK. "Itu urusan lain, bukan penegak hukum," kata Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (28/1/2014). Namun demikian, kata Bambang, pihaknya belum berencana untuk memanggil Ibas untuk menjadi saksi tersangka Anas Urbaningrum dalam kasus dugaan aliran dana Hambalang ke Kongres Partai Demokrat, di Bandung. Menurutnya, penyidik KPK akan memanggil Ibas jika penyidik butuh keterangan dalam membuktikan sangkaan untuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu. "Semua akan diperiksa untuk membuktian unsur-unsur dakwaan nanti," jelasnya. Untuk diketahui, SBY kembali mencurahkan keluhannya tentang anak bungsunya itu. Kali ini, keluhan SBY diutarakan dalam bahasa tulisan di buku 'Selalu Ada Pilihan.' "Sementara itu, ada pula yang mengatakan bahwa Ibas sangat bisa dijebak, agar ada pintuk masuk untuk memperkarakanya. Alasanya dipanggil saja Ibas oleh KPK, misalnya menjadi saksi siapa pun dan untuk kasus apa pun, maka runtuhlah sudah kewibawaan saya sebagai Presiden," tulis menantu Sarwo Edhi Wibowo ini. Nama Ibas sendiri mulai disebut-sebut terlibat dalam dugaan korupsi, saat mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengatakan, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat itu diduga pernah mendapatkan uang sebesar 200 ribu dollar AS dari perusahaannya. Duit itu diberikan saat Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, pada 2010 lalu. [mes] |
Show Room Mobil Dadakan di Kantor KPK Posted: 28 Jan 2014 10:48 AM PST Show Room Mobil Dadakan di Kantor KPK Oleh: dendri web - Rabu, 29 Januari 2014 | 01:48 WIB KPK mendadak jadi show room mobil mewah terkait penyitaan 17 mobil milik Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Rekomendasi Untuk Anda Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi di siniatau akses mobile langsung http://m.inilah.comvia ponsel dan Blackberry !. Kini hadir www.inilah.com di gadget Anda , dapatkan versi Android di Google Play atau klik http://ini.la/android dan versi Iphone di App Store atau klik http://ini.la/iphone0 Komentar Belum ada komentar untuk berita ini. Kirim Komentar Copyright 2008 - 2014 inilah.com, All rights reserved inilah.com. Kembali Ke Atas |
Persebaya Resmi Kontrak OK John Posted: 28 Jan 2014 10:43 AM PST PERSEBAYA Surabaya diam-diam telah resmi mengikat kontrak Onorionde Kughegbe Jhon alias OK Jhon, Senin (27/1) malam WIB. Dengan hadirnya OK John, maka kuota pemain asing non-Asia yang dimiliki Bajul Ijo menjadi tiga, sesuai dengan regulasi yang ditetapkan PSSI. Sebelumnya, Persebaya mendapatkan Patrice Nzekou dan Emmanuel 'Pacho' Kenmogne. OK John diikat kontrak selama satu musim. Namun, belum diketahui berapa nilai kontrak yang disepakati kedua belah pihak. "OK John sudah menandatangani kontrak berdurasi satu musim. Dia mulai semalam resmi bergabung dengan Persebaya. Untuk urusan nilai kontrak itu rahasia negara," kata Pelatih Rahmad Darmawan, Selasa (28/1). Ditemui di lapangan SIER, Rungkut, Surabaya, mantan pemain Persiwa Wamena itu senang bisa memperkuat tim juara Divisi Utama 2013 itu. Striker asal Nigeria ini siap tampil all-out untuk mempersembahkan gelar juara ISL di musim perdananya. "Saya senang bisa bergabung dengan Persebaya. Ini tim besar dan saya bersemangat bisa gabung tim ini. Fokus kita itu (juara ISL). Saya akan berusaha maksimal untuk tim," tutup pemain berusia 30 tahun ini. (ddy) |
Polisi Tangkap Pelaku Eksploitasi Anak Posted: 28 Jan 2014 10:38 AM PST INILAH.COM, Karimun - Kepolisian Resor (Polres) Karimun mengamankan pelaku kasus dugaan eksploitasi anak dibawah umur, yakni Raden Muhammad Teguh alias Teguh. Demikian keterangan pers disampaikan Kasat Reskrim, AKP Yoga Buanadipta Ilafi di ruang Rupatama Polres Karimun, Selasa (28/1/2014). Yoga menjelaskan, dua anak dibawa umur yang dieksploitasi tersebut masing-masing sebut saja namanya Bunga (15) dan Kuntum (14). Dua anak dibawah umur itu jadikan sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK) dengan menjualnya kepada warga Malaysia. Terungkapnya kejadian tersebut bermula ketika Polres Karimun menerima laporan adanya warga yang hilang atas nama Bunga dan Kuntum. Berdasarkan laporan tersebut, polisi lalu melakukan penyelidikan dengan menelusuri keberadaan dua warga Karimun tersebut. Dari hasil penyelidikan diketahui kalau kedua korban diduga telah menjadi PSK. Terungkapnya kasus tersebut bermula pada Rabu, 12 Desember 2013 ketika Syaiful kedatangan tamu dari Malaysia dan ingin mencari PSK. Syaiful lalu menghubungi Teguh dan memintanya mencarikan PSK. Begitu menerima telepon dari Syaiful, Teguh kemudian menawarkan Bunga dan Kuntum. Bunga dibawa ke Hotel M kamar 303 dan Kuntum ke Hotel R kamar 140 B. Kedua hotel di Tanjungbalai Karimun. Dua perempuan bawah umur itu diberi uang jasa sebesar Rp500 ribu. "Warga Malaysia tersebut menyerahkan uang sebesar Rp1,4 juta kepada Teguh, lalu Teguh memberikan uang jasa kepada Bunga dan Kuntum masing-masing sebesar Rp500 ribu. Jasa penjemputan sebesar Rp200 ribu dan Rp100 ribu sisanya lagi digunakan untuk membeli minuman dan rokok," terang Yoga. Menurut Yoga, kedua korban tidak hanya melayani tamunya dari Malaysia tersebut, melainkan juga melakukan hubungan suami istri. "Modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan menawarkan kedua korban kepada setiap datangnya tamu dari Malaysia. Tapi pelaku juga telah melakukan persetubuhan dengan korban," ungkapnya. Teguh ketika dimintai keterangan mengatakan, Bunga, satu diantara kedua korban merupakan tunangannya. Mereka berdua tinggal di kos-kosan belakang bekas Hotel Mirama. Meski mengaku sudah bertunangan, namun Teguh mengetahui kalau tunangan itu suka melayani lelaki hidung belang. "Dia memang tunangan saya, Saya tahu dia suka melayani tamu dari luar. Selama ini kami berkelahi terus soal keuangan. Karena kami harus mengumpulkan uang untuk biaya nikah. Jadi, dia melakukan itu untuk membantu saya juga mencari uang. Daripada dia kabur, saya biarkan saja. Pernah saya pukul, lalu dia bilang belum jadi suami sudah berani pukul, dia ancam lapor polisi," cerita Teguh. Menurutnya, Perempuan yang satunya lagi baru datang dari Batam, dia mengaku kabur dari rumah karena takut diperkosa oleh bapak tirinya. Dia hanya minta tolong diberi tumpangan dan makan. "Mendengar pengakuan cewek itu, tunangan saya bilang terima saja, minimal untuk menemani dirinya," kata Teguh. Kata Teguh, setelah beberapa hari tinggal di Karimun, akhirnya perempuan itu mulai kesulitan uang dan minta dicarikan tamu (lelaki hidung belang,red). Sebelumnya, dia sudah biasa juga melayani tamu atau melayani lelaki yang butuh kepuasan. "Dia mengakunya sudah berumur 18 tahun dan biasa melayani tamu di Batam," terang Teguh ini. Dikatakan, selama mengenal Bunga, Teguh hanya baru satu kali menawarkan perempuan tersebut kepada lelaki asal Malaysia, sementara, Kuntum yang merupakan tunangannya sudah melakukan perbuatan tersebut tujuh kali. "Selain untuk modal nikah, uang melayani lelaki itu juga untuk biaya hidup kami sehari-hari," bebernya. Selain menangkap Teguh, Polres Karimun juga mengungkap kasus lainnya yakni perbuatan eksploitasi terhadap anak dibawah umur yang dilakukan Syaiful terhadap Mekar (15). Kejadian itu bermula ketika pelaku menjemput korban ke rumahnya menggunakan sepeda motor. Pelaku berusaha membujuk korban dan mengajaknya ke Hotel M di Tanjungbalai Karimun. "Saat itu korban sudah menolak ajakan pelaku yang hendak dibawa ke hotel, namun karena bujuk rayunya, maka korban akhirnya menuruti keinginan pelaku ke hotel M. Perbuatan tersebut dilakukan di lantai 2 kamar 205 Hotel M. Saat itu terjadi persetubuhan sebanyak 3 kali," terang Kasat Reskrim Yoga. Menurut Yoga, jika pada kasus pertama korban mendapatkan imbalan sebesar Rp500 ribu sekali kencan, maka kasus kedua korban tidak mendapatkan apa-apa dari pelaku. Atas perbuatannya tersangka dikenai pasal 81 ayat 2 junto pasal 88 UU RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan 10 tahun penjara. [mes] |
Mobil Sitaan KPK Dipindahkan ke Rupbasan Posted: 28 Jan 2014 10:37 AM PST INILAH.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera melimpahkan semua kendaraan hasil penyitaan tim penyidik KPK, ke Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan). Hal itu dilakukan, sebab lahan parkir gedung KPK sudah tidak dapat menampung lagi. "Semua akan direncanakan akan dilimpahkan ke Rupbasan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, Selasa (28/1/2014). Menurut Johan, pelimpahan tersebut statusnya sebagai barang bukti titipan. Setidaknya, sejumlah kendaraan yang dilakukan KPK berada di lahan parkir belakang gedung KPK. Dalam kasus dugaan penerimaan suap dalam penanganan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, KPK menyita sekitar 31 mobil dan puluhan motor. Sementara dalam kasus pencucian uang kasus dugaan korupsi pengadaan proyek Alkes Tangerang Selatan dan Banten, Tubagus Chaery Wardana (Wawan) sebanyak 17 unit mobil, satu motor Harley Davidson. [mes] |
Legenda Munchen Peringatkan Mandzukic Posted: 28 Jan 2014 10:36 AM PST INILAH.COM, Munchen - Masa depan penyerang Bayern Munchen, Mario Mandzukic, masih menjadi teka-teki. Hal ini mendapat perhatian dari legenda mereka, Oliver Kahn. Posisi Mario Mandzukic dalam skuad utama Munchen tidak aman. Sebelumnya, CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, mempersilakan pemain Kroasia itu untuk mencari klub baru. Sebab, dengan kedatangan Robert Lewandowski pada akhir musim akan semakin menggeser posisi Mandzukic. Mantan kiper Munchen, Oliver Kahn, menilai bahwa Mandzukic pantas khawatir atas posisinya. Pria asal Jerman itu menilai bahwa semua pemain Bayern tidak ada yang tak tergantikan, termasuk para penyerang. "Lihat saja yang sudah-sudah dan Anda akan melihat bahwa banyak penyerang Munchen sering kali hanya bertahan sebentar di sini. Bahkan ketika mereka mencetak banyak gol, mereka juga ditukar dan Mario Mandzukic memiliki risiko mendapatkan nasib yang sama," kata Kahn seperti dikutip Bild. "Tak ada yang tidak tergantikan di Munchen, terutama para striker," tegas pengoleksi 429 penampilan untuk Die Roten.[rza] Sumber: Sky Sports |
You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar