Inilah.com - Terkini |
- SKPD Jakarta Loloskan Perusahaan Tak Bonavit
- Belum Mau Pensiun, Ini Target Valentino Rossi
- MU Kalah di Old Trafford, Fans Ini Bunuh Diri
- Kakak Beradik Ini Selamat dari Kecelakaan KA
- Cara Pandang Demokrasi Boni Hargens Dinilai Aneh
- Thailand Enggan Remehkan Penampilan Indonesia
| SKPD Jakarta Loloskan Perusahaan Tak Bonavit Posted: 09 Dec 2013 11:32 AM PST INILAH.COM, Jakarta - Rendahnya penyerapan anggaran di sejumlah Satuan Unit Kerja Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akibat kinerja unit terkait melempem. Banyak perusahaan pemenang lelang tak mampu mengerjakan proyek karena tidak memiliki dana. Hal tersebut sebagai dampak dari Kepala SKPD maupun UKPD serta panitia lelang memenangkan perusahaan yang tak memiliki dukungan finansal. Sementara perusahaan tertentu dipaksakan untuk mengerjakan 15 hingga 20 proyek dalam setahun. "Yang membuat penyerapan anggaran itu rendah akibat ulah dari kepala SKPD itu sendiri. Perusahaan keluarga dan kerabat mereka dipaksakan untuk memenangi tender hingga 20 proyek padahal tak mampu membiayai proyek itu," ungkap Koordinator Teropong Jakarta Dau Gultom di Jakarta, Senin (9/12/2013). Dari hasil investigasi Teropong Jakarta, sambung Dau Gultom, lelang pekerjaan bermasalah itu banyak terdapat di Dinas dan Suku Dinas Perumahan dan Gedung kemudian, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Suku Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian dan Kelautan. "Tak mengherankan jika unit itu penyerapan anggarannya hingga awal Desember masih di bawah 50 persen," ungkapnya. Padahal, berdasarkan Perpres No 70 Tahun 2012 ditegaskan, untuk jasa pengadaan kontruksi dan jasa lainnya harus memperhitungkan Sisa Kemampun Paket (SKP) atau kemampuan perusahaan mengerjakan suatu proyek. Seperti untuk golongan perusahaan golongan kecil nilai kemampuan paket hanya maksimal sebanyak 5 paket pekerjaan. Dau Gultom mencontohkan, CV SJP yang mengerjakan proyek di Suku Dinas Perumahan dan Gedung Kota Administrasi Jakarta Selatan. Perusahaan golongan kecil itu mengerjakan proyek lebih dari 10 paket dengan nilai kontrak diatas Rp 10 miliar. "Padahal kemampuan perusahaan itu hanya Rp 1 miliar ke bawah. Yang mengherankan kenapa perusahaan tersebut bisa menang 10 paket padahal kemampuan finansilanya tak memenuhi syarat. Dalam Perpers 70 jelas disebutkan tidak boleh lebih dari 5 paket pekerjaan. Hampir semua lelang proyek dimenangi oleh perusahaan yang memiliki kekerabatan dengan okum pejabat dan panitia lelang," ungkapnya. Sementara Koordinator Komite Pemerhati Sumber Daya Alam dan Lingkungan Walessa mengatakan, penyerapan anggaran yang rendah akibat keserakahan oknum pejabat. Sebab, oknum pejabat dan panitia lelang sudah mengatahui kemapuan finansial perusahaan yang dimenangkan namun tetap proyek itu dipaksakan jadi pemenang. "Kami sudah surati Inspektorat terkait hal ini namun kelihatannya sama saja. Kasus serupa hampir terjadi di semua SKPD baik Provinsi maupun dan Suku Dinas Kota Administrasi," ungkapnya. Dia pun mendesak Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama tidak asal menerima laporan pejabatnya begitu saja. Sebab, Walessa melihat indikasi korupsi para oknum pejabat di masa Pemerintahan Jokowi-Basuki semakin parah. Sementara itu anggota DPRD Jakarta Ahmad Husin Alaydrus meminta Jokowi-Ahok mengavaluasi pejabat yang dinilai berkinerja buruk. Dia mengakui, persoalan lelang proyek selama dua tahun ini terus mengemuka ke public karena tidak ada kontrol dari inspektorat. "Kontrol dari inspektorat sangat lemah. Sudah tahu ada pejabat yang melanggar aturan namun tak ada sanksi. Bagaimana penyerapan anggaran bisa maksimal bila oknum pejabat terus bermain-main dengan anggaran," tandasnya. [ton] |
| Belum Mau Pensiun, Ini Target Valentino Rossi Posted: 09 Dec 2013 11:15 AM PST INILAH.COM, Milan - Masih merasa performanya belum habis, Valentino Rossi sepertinya belum mau memutuskan untuk pensiun. Dia masih bersemangat untuk berkompetisi di tahun 2014. Musim lalu, pebalap berusia 34 tahun tersebut berhasil finis di posisi keempat klasemen pebalap. Rossi berhasil mengantongi 237 poin. Usai ajang MotoGP 2013 berakhir, Rossi sempat dikabarkan akan mengakhiri karirnya sebagai pebalap. Namun, rumor tersebut dibantah olehnya. "Jelas kalau rumor itu tidak benar. Saya masih memiliki satu tahun lagi kontrak bersama Yamaha, Bahkan saya masih ingin melanjutkannya setelah kontrak itu berakhir. Tahun depan saya harus tampil lebih kompetitif lagi," ujar Rossi, dinukil dari laman resmi MotoGP. Rider asal Italia itu sudah mempunyai beberapa target untuk tampil di MotoGP tahun 2014. Satu diantaranya adalah Rossi ingin finis di posisi tiga besar. "Hal pertama yang harus saya lakukan adalah beristirahat dan mengisi ulang stamina agar siap untuk kompetisi tahun depan," kata dia. "Targetnya adalah mencoba dan melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. Saya juga akan mencoba memenangkan beberapa balapan, naik podium dan lihat hasilnya di akhir kompetisi," Rossi memungkasi. |
| MU Kalah di Old Trafford, Fans Ini Bunuh Diri Posted: 09 Dec 2013 11:12 AM PST INILAH.COM, Nairobi - Seorang fans Manchester United bunuh diri akibat tim kesayangannya menelan dua kekalahan beruntun di Stadion Old Trafford dalam kurun waktu tiga hari. Setan Merah menelan kekalahan 0-1 atas Everton pada 5 Desember 2013. Dua hari kemudian, tim besutan David Moyes itu kembali menelan kekalahan dengan skor yang sama dari Newcastle United. Ironisnya, kekalahan tersebut terjadi di kandang MU, Old Trafford. Dua kekalahan beruntun itu membuat United kian terseok-seok di klasemen Liga Primer Inggris. Saat ini, MU berada di posisi kesembilan dengan 22 poin, tertinggal 13 angka dari Arsenal yang memuncaki klasemen. Kesal melihat tim kesayangannya terus menelan kekalahan, pria asal Kenya, John Macharia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Pria berusia 28 tahun itu terjun bebas dari lantai tujuh di apartemennya. "Macharia melompat dari lantai tujuh di Pipeline Estate setelah melihat tim kesayangannya, Manchester United kalah 0-1 dari Newcastle United di Old Trafford. Dia bunuh diri," kata Komandan Polisi di Nairobi, Kenya, Benson Kibui, dinukil dari Yahoo Sports. Kibui yang tak mau melihat aksi tragis itu terulang kembali berpesan agar para pecinta sepak bola tidak terlalu mendramatisir jika tim kesayangannya menelan kekalahan. "Para penggemar sepak bola seharusnya menikmati pertandingan. Mereka seharusnya tidak mengakhiri hidupnya seperti ini. Nyawa itu sangat berarti," dia menyudahi. Kejadian yang dialami Macharia sebenarnya bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2009, seorang fans Arsenal, Suleiman Omondi ditemukan tewas gantung diri di kamarnya usai Meriam London kalah 3-1 dari Manchester United di babak semifinal Liga Champions. |
| Kakak Beradik Ini Selamat dari Kecelakaan KA Posted: 09 Dec 2013 11:03 AM PST INILAH.COM, Jakarta - Siang itu, Senin (9/12/2013) dua orang bocah ingin berangkat menimba ilmu dari rumahnya daerah Sudimara, Kampung Gunung, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Kakak-beradik ini yakni, Nurul (10) dan Bilal (13) seperti biasa kalau berangkat sekolah menggunakan kereta api dari Stasiun Sudimara. Memang, sekolah Nurul dengan Bilal berbeda, namun keduanya selalu berbarengan naik kereta. Nurul duduk di bangku kelas IV, SDN 02 Petang Karet Tanah Abang, sedangkan Bilal kakaknya kini duduk di bangku kelas I SMP Josua Petamburan. Saat itu, Nurul dan Bilal naik kereta sekira pukul 10.48 Wib dari Stasiun Sudimara. Keduanya menumpang di gerbong dua kereta dari depan. "Saya sempat panik, tadi api sudah mau nyamber lagi ke gerbong dua. Alhamdulillah kita loncat," kata Bilal di Sekretariat RW 09, Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta. Ia melanjutkan, saat itu truk tangki BBM berada di tengah-tengah perlintasan kereta sehingga tertabrak oleh kereta api yang ditumpanginya itu, hingga akhirnya terbakar. "Di gerbong dua selamat pada loncat semua, gerbong satu pada hangus. Saya diri ga duduk, karena kondisi rame," jelas dia. Akibatnya, dua orang pelajar ini mengalami syok. Akan tetapi, Nurul tidak mengalami luka apa-apa pada tubuhnya, hanya Bilal mengalami luka bagian kepala benjol akibat benturan. Di samping itu, ada juga sepasang suami istri tunanetra yang berhasil lompat dari insiden ini. Bahkan, sepasang suami istri ini membawa dua orang anak yang satu berada digendongan sang ibu, diperkirakan usianya satu tahun. Saat itu, satu keluarga ini berada di gerbong tiga. Satu orang anaknya sekira lima tahun usianya, ketika terjadi kecelakaan orang tersebut melompat hingga akhirnya terperosok di saluran air. "Jadi yang satu itu digendong oleh sang ibu, tapi saya tidak tahu siapa namanya. Mereka loncat sempat masuk kedalam got (selokan), tapi selamat. Anaknya satu digendong dan satu lagi loncat pokoknya, saya ga tau dia kemana," jelas penumpang gerbong tiga, Ibu Tin (39) warga Pondok Pucung RT 03/07, Jombang, Ciputat. [ton] |
| Cara Pandang Demokrasi Boni Hargens Dinilai Aneh Posted: 09 Dec 2013 11:03 AM PST INILAH.COM, Jakarta - Cara pandang demokrasi Pengamat Boni Hargens dinilai aneh. Menurut Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Talitti Paluge, wajar saja jika pengamat mengkritisi SBY di era demokrasi seperti ini. "Wajarlah jika Andi Nurpati dan Waketum Nurhayanti Assegaf membela Ruhut Sitompul karena sesama kader partai yang ditugaskan meluruskan sesuatu yang penting, termasuk perseteruan Boni-Ruhut," ujar Talitti kepada INILAH.COM, Senin (9/12/2013). Menurut Talitti, jika berbicara perbedaan konteks demokrasi, maka wajarlah demokrat menyerang menyerang Boni yang selama ini menyerang SBY dan Partai Demokrat. Dalam bingkai demokrasi, serang-menyerang dan kritikan sangat wajar. "Jadi Boni masih perlu belajar filosofi demokrasi. Jika siap menyerang, dia pun harus siap diserang," kata Talib, sapaan akrabnya. Bahkan Talib menduga lontaran Boni selama ini 'orderan' pemilik kepentingan untuk jatuhkan SBY dan Demokrat. [ton] |
| Thailand Enggan Remehkan Penampilan Indonesia Posted: 09 Dec 2013 10:51 AM PST INILAH.COM, Yangon – Pelatih Timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang, memantau langsung pertandingan Indonesia melawan Kamboja. Thailand akan menghadapi Indonesia pada laga kedua Grup B SEA Games 2013 di Myanmar. Mantan penyerang Timnas Thailand itu hadir bersama anak buahnya di Stadion Thuwunna, Yangon, Senin (9/12/13) sore WIB. Mereka memantau "Tetapi ini tak masalah bagi Indonesia. Ini adalah laga perdananya. Saya rasa kemenangan saja sudah cukup bagi Indonesia," katanya di stadion setelah pertandingan. Kiatisuk yakin Indonesia belum mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada "Saya rasa mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan lapangan. Setiap tim yang berhadapan dengan Thailand pasti akan mengerahkan kemampuan terbaik mereka," ia menjelaskan. Sang pelatih cukup percaya diri jelang laga lawan Indonesia. Tak hanya karena melihat performa yang kurang meyakinkan, tetapi juga karena kondisi skuadnya. "Ya, kami bisa tampil secara full team," mantan penyerang berusia 40 tahun itu mengakhiri. |
| You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |
Posting Komentar