Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


Banjir Rob Landa Daik, Air Capai Ketinggian 20 cm

Posted: 06 Dec 2013 11:00 AM PST

INILAH.COM, Lingga - Hujan lebat yang melanda wilayah Daik, Lingga sejak pagi hingga siang hari, Jumat (6/12) mengakibatkan air sungai meluap (banjir rob) dan merendam rumah warga serta fasilitas umum. Di SDN 030 Lingga, Desa Nerekeh, Kecamatan Daik, ketinggian air mencapai 20 cm (centimeter).

Selain Desa Nerekeh, daerah Panggak Darat juga terendam air, namun tidak setinggi di desa Nerekeh. Pantauan koran ini, selain rumah warga, fasilitas umum seperti SD Panggak Darat, Masjid Panggak Laut juga terendam.

Tokoh masyarakat Desa Nerekeh Mazlan, mengatakan, banjir rob sering terjadi di daerah tersebut karena drainase tidak memadai. "Di sini gorong-gorong minim, banjir sering terjadi sejak jalan utama diaspal. Kalau sudah banjir seperti ini, biasanya siswa diliburkan sekolah sampai banjir surut," ujar Mazlan.

Ditemui bersamaan, Plt Kades Nerekeh Tengku Chandra mengatakan, persoalan genangan air yang kerap melanda SD 030 Nerekeh sudah disampaikan ke pemerintah setempat.

"Kita sudah meminta dilakukan normalisasi aliran sungai dan drainese desa. Hal ini kita sampaikan secara lisan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), BNPB (Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) dan juga DPRD," ujar Tengku, namun hingga kini belum mendapat respon.

Kepala Desa (Kades) Panggak Laut, Ahmad menyebutkan, Desember merupakan musim penghujan, daerah Panggak Laut acap menjadi langganan banjir. "Ini memang sudah musimnya Pak, bulan penghujan," ujar Ahmad.

Menurutnya, luapan sungai Panggak Laut terjadi karena terjadi pendangkalan akibat akibat kulit sagu sering dibuang ke sungai.

"Masalah pendangkalan sungai ini sudah kami sampaikan ke pemerintah daerah agar dilakukan pengerukkan sehingga aliran sungai kembali normal, namun belum ada aksi dari pemerintah," ujarnya.

Kabareskrim Janji Usut Korupsi Pimpinan Wilayah

Posted: 06 Dec 2013 10:40 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Kabareskrim Polri, Irjen Suhardi Alius berjanji akan mengusut tuntas kasus-kasus korupsi di daerah yang melibatkan pimpinan wilayah, baik bupati maupun gubernur.

"Kita akan scan secepatnya dan akan meminta reserse yang memiliki talenta bagus untuk masuk ke sana," ujarnya kepada wartawan, Jumat (6/12/2013).

Suhardi menjelaskan, untuk mengusut kasus-kasus korupsi di daerah, dirinya akan bersinergi dengan kejaksaan yang ada di setiap wilayah yakni kejaksaan tinggi, kejaksaan negeri bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Bersinergi dengan Kejaksaan Agung dan KPK, semuanya akan saya datangi. Untuk bersinergi itu kan ada hambatan ada solusinya," tambahnya.

Salahsatu kasus yang bakal ditelusurinya yakni kasus dugaan korupsi penyimpangan dana jasa tim pembina manajemen RSUD yang melibatkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah. Dari kasus tersebut, negara mengalami kerugian lebih dari Rp5 miliar.

Kasus yang berlangsung sejak tahun 2012 lalu ini, hingga kini dianggap masih belum menyentuh pelaku utamanya.[dit]

Penderita Busung Lapar dari Bintan, Menderita TBC

Posted: 06 Dec 2013 10:30 AM PST

INILAH.COM, Bintan - Kendati dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata dan industri dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, pembangunan terutama di bidang kesehatan di Kabupaten Bintan masih belum maksimal. Masih ditemukan anak-anak yang mengalami gizi buruk karena ketidakmampuan ekonomi orangtuanya.

Seftia Putri salah satunya. Bocah tiga tahun asal Tanjunguban, Kabupaten Bintan. Karena kurangnya asupan gizi, kondisi tubuhnya sunggu memprihatinkan. Bahkan, penderitaannya bertambah dengan hinggapnya penyakit TBC dan paru-paru basah.

Putri pun harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Kepri sejak 8 November 2013 lalu. Sampai sekarang, kondisinya belum membaik. Berat badannya turun. Berdasar catatan medis, pertambahan berat badannya rata-rata hanya 0,4 kilogram. Padahal, pada awal-awal dirawat, masih bisa bertambah 8 kilogram.

Ditemui di rumah sakit, Jumat (6/12), orangtua Sefti, Tina (29) yang setia menemani anak semata wayangnya itu, terlihat murung. Denga rona sedih dan suara berat, Tina menuturkan, anaknya, Putri sudah menderita sakit sejak lama. Namun karena himpitan ekonomi, dia tak kuasa memberi perawatan medis.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kata Tina, ia pun sempat mencoba peruntungan di Kota Batam. Namun di Batam ia cuma bisa bertahan selama empat bulan mengingat kondisi anaknya terus memburuk. Sementara sang suami, sudah pergi entah kemana, meninggalkan mereka berdua menanggung pedihnya roda kehidupan.

"Beberapa bulan lalu saya bekerja tiga bulan di salah satu mal di Batam. Sebulan bekerja menjadi loper koran di Batam. Tapi karena melihat anak saya yang kondisinya sangat memprihatinkan jadi saya putuskan kembali ke rumah orangtua saya di jalan Taman Sari, Tanjunguban Selatan," katanya.

Kata Tina, anaknya sakit karena memang tidak mendapatkan perawatan yang baik. Tentu saja itu bukan kemauannya, melainkan karena kondisi ekonomi yang tak kunjung membaik.

Tina hanya bisa pasrah. Dia mengaku tidak tahu lagi harus seperti apa. Meski tidak punya uang, ia pun nekat membawa membawa anaknya ke rumah sakit. Menurut Humas RSUP, Ranti, Putri memang mengalami gizi buruk.

Camat Bintan Utara, Dahlia Zulfah yang kemarin datang menjenguk Putri mengatakan, pihak kecamatan akan membantu balita tersebut dengan memberikan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Dahlia menegaskan, Putri akan mendapatkan perawatan yang baik oleh pihak rumah sakit hingga kesehatannya pulih.

"Selama ini saya kira ibu Tina ini warga Batam, tapi ternyata warga Tanjunguban asli. Kita akan berusaha memberi bantuan maksimal sampai anak ini sehat betul," kata Dahlia sambil membelai lembut kepala Putri.

Tahun 2014, DKI Miliki Layanan Darurat 119

Posted: 06 Dec 2013 10:15 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan layanan gawat darurat 119, pada tahun 2014 mendatang. Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Jumat (6/12/2013) kemarin.

Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan layanan gawat darurat 119 dikembangkan menangani laporan korban kekerasan seksual, kebakaran, pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) serta penegakan hukum lainnya.

"Kita mau terapkan pelayanan secara menyeluruh nantinya. Mirip 911 di luar negeri. Jadi kalau ada kejadian apapun, kasarnya kalau kucing nyangkut di genteng sekalipun ingatnya 119. Kita pengen kearah situ," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta.

Ke depan, 119 akan dihubungkan dengan relawan kekerasan seksual pada perempuan dan anak. Setiap telepon yang masuk ke 119 terkait kasus kekerasan seksual akan langsung disambungkan operator 119 ke relawan konselor Komite Nasional Anti Kekerasan Seksual Perempuan (Komnas Perempuan).

"Kita maunya 119 yang akan meneruskan setiap permintaan pertolongan. Kita mau buat satu sistem. Idealnya, kalau orang menghubungi 119, otomatis akan dioper ke relawannya untuk segera menangani si korban," ucapnya.

Untuk itu, lanjutnya, Pemprov DKI akan membuat call centre 119 yang lebih besar lagi. Kalau selama ini kantor call centre 119 berada di Dinas Kesehatan, pada tahun depan kantor call centre akan dipindahkan ke Gedung Teknis di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.

"Kita lagi mau siapkan semuanya untuk penerapan system ini. Kita butuh satu lantai di gedung di Jalan Abdul Muis. Nanti ruangan itu bisa muat 50 orang operator untuk mengangkat telepon pengaduan. Target kami tahun depan sudah mulai pasang sistem yang menyeluruh," ujarnya.

Seperti diketahui, layanan darurat 119 atau Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) diresmikan pada 1 Maret 2013. Sebelumnya sudah dilaksanakan uji coba pada tanggal 22 Februari 2013. Dari hasil uji coba tersebut, sudah ada sebanyak 3.611 panggilan layanan kegawatdaruratan.[dit]

Seluruh Dunia Beri Penghormatan Bagi Mandela

Posted: 06 Dec 2013 10:01 AM PST

INILAH.COM, Jakarta – Kepergian bapak perdamaian dunia Nelson Mandela, Kamis (5/12/2013), menjadi duka bagi dunia. Peristiwa ini diperingati oleh hampir seluruh penghuni Planet Bumi.

Hal itu antara lain tecermin dari media massa yang menurunkan berita duka itu di halaman utama mereka. Surat kabar, majalah, media online, dan jenis media massa lain memberitakan kematian itu dengan satu pesan seragam, yakni memberi penghormatan kepadanya.

Sebagaimana diulas Daily News, hampir semua media di Amerika Serikat menampilkan wajah Nelson Mandela di halaman muka. USA Today versi cetak misalnya menulis dengan judul, "Death of a Giant" (Kematian Seorang Raksasa), sedangkan versi online menurunkan judul "We've Lost Our Greatest Son" (Kita Kehilangan Putra Terbaik). Denver Post menulis, "A Giant for Justice (Raksasa Keadilan).

Begitupun dengan harian di Inggris. Tabloid laris The Sun dan Mirror misalnya, menulis dengan judul sama, "Mandela Dead" (Mandela Wafat). Sedangkan The Daily Telegraph menurunkan halaman muka tanpa judul, tetapi hanya memajang foto wajah Nelson Mandela satu halaman penuh dengan latar belakang berwarna hitam. Di bawah foto wajah itu hanya tertulis, "Nelson Mandela 1918-2003". [tjs]

Anas Kenal Bu Pur Dalam Acara Partai Demokrat

Posted: 06 Dec 2013 10:00 AM PST

INILAH.COM Denpasar, Ketua Presidium Pengurus Nasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum mengaku mengenal Bu Pur, sosok perempuan yang diungkap Mindo Rosalina.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengaku pernah bersalaman dengan Bu Pur. Pertemuannya dengan Bu Pur, kata Anas terjadi ketika Partai Demokrat menggelar suatu acara.

"Saya kenal dan tahulah Bu Pur. Pernah salaman. Seingat saya pernah salaman di acara Partai Demokrat," ujar Anas usai melantik Pimpinan Daerah ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) di Gedung PWI Lumintang Denpasar, Bali, Jumat (6/12/2013).

Namun, Anas mengaku tak kenal dekat dengan Bu Pur. Untuk itu, ia kurang tahu betul bagaimana sepak terjang perempuan yang disebut-sebut dekat dengan lingkaran Istana dan Cikeas tersebut. "Kenal tapi tidak kenal dekat. Jadi, saya tidak tahu sepak terjangnya. Saya tahu sepak terjangnya dari berita media massa," jelas Anas.

Anas meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu mendalami lebih jauh informasi tersebut oleh pihak berwenang. "Itu perlu didalami lebih lanjut dalam pengertian proses hukum. Layak untuk didalami," sarannya.

Anas juga meminta KPK perlu mendalami apa peran Bu Pur berdasarkan bukti otentik. "Jangan divonis bersalah atau tidak bersalah, tetapi perlu didalami secara adil dan sungguh-sungguh apa perannya berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan," pintanya.[dit]



Posting Komentar