Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


Djoko Susilo Rampok Budi Susanto Rp30 Miliar

Posted: 19 Nov 2013 11:36 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) Budi Susanto pernah curhat ke Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, bawahan Irjen Djoko Susilo, terkait proyek simulator.

Budi mengaku seperti dirampok setelah diminta uang oleh Djoko yang menjabat Kepala Korlantas Polri.

"Terdakwa (Budi) curhat baru dirampok. Djoko Susilo minta Rp 30 miliar," kata Teddy bersaksi untuk terdakwa Budi dalam sidang lanjutan perkara dugaan korupsi proyek simulator SIM di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Curhat ini disampaikan ke Teddy pada sekitar Maret 2011 setelah dilakukan pencairan anggaran pembayaran pekerjaan pengadaan driving simulator roda dua tahun anggaran 2011. "Terakhir kita tahu beliau mengatakan dirampok setelah pencairan anggaran," imbuhnya.

Teddy yang menjadi ketua panitia pengadaan simulator ini mengaku mendapat pesan dari Djoko soal perusahaan pemegang proyek. Pesan ini disampaikan ketika Irjen Djoko selaku kuasa pengguna anggaran mengumpulkan seluruh panitia pengadaan.

"Disampaikan rencana pemenangnya CMMA. Ted nanti ndoro Budi yang memenangkan," tutur Teddy. Atas perintah ini, Teddy kemudian menyiapkan seluruh dokumen terkait pelelangan proyek.

Duit Rp 30 miliar diberikan Budi Susanto seminggu setelah pencairan anggaran pembayaran pekerjaan pada 17 Maret 2011. Duit yang dititipkan melalui staf Budi, Wahyudi diserahkan ke Korlantas Polri dengan menggunakan 4 kardus. [mes]

Dewan Tolak Bangun Perpustakaan

Posted: 19 Nov 2013 11:12 AM PST

INILAH.COM, Batam - DPRD Batam menolak dengan tegas usulan Dinas Tata Kota (Distako) Batam yang ingin membangun gedung perpustakaan daerah senilai Rp100 miliar pada tahun 2014 mendatang. Alasannya, pembangunan gedung perpustakaan belum begitu mendesak.

Wakil Ketua I DPRD Batam, Ruslan Kasbulatov mengatakan belum saatnya Pemko Batam membangun perpustakaan daerah. Selain anggarannya besar, saat ini masih banyak yang lebih mendesak dibangun ketimbang gedung perpustakaan.

"Selaku pimpinan, saya menolak keras rencana pembangunan gedung perpustakaan daerah itu," ungkap Ruslan usai melakukan Rapat Banggar dengan Pemko Batam, di ruang Serbaguna DPRD Batam, Selasa (19/11).

Menurut politisi PDIP ini, saat ini masih banyak jalan yang bolong-bolong, begitu juga masih banyak daerah yang jadi langganan banjir. " Harusnya jalan dan daerah banjir yang jadi prioritas, bukan gedung perpustakaan," katanya bersemangat.

Lagi pula, kata Ruslan, sejak tahun 2009-2013 masih banyak pengajuan pembangunan fisik yang dihimpun dari proses Musrembang, belum terealisasi.

"APBD itu bukan uang Dahlan (walikota) atau Rudi (wakil walikota), tapi uang masyarakat, jangan seenaknya saja merencanakan pembangunan yang tidak penting," kata Ruslan.

Ruslan berpendapat pembangunan gedung perpustakaan tetap saja membebani anggaran, meskipun penganggaran dilakukan dengan sistem multi year (tahun jamak). "Ada baiknya insentif ketua RT dan RW yang kita tingkatkan," terangnya.

Sementara itu, rapat Badan Anggaran (Banggar) membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 mendatang, yang digelar di ruang serbaguna DPRD Batam, terpaksa diundur.

Pasalnya, dalam rapat yang dihadiri Kepala Bapeko Wan Darussalam, Kadispenda Batam Jefridin dan Kabag Keiuangan Pemko Batam Abdul Malik, terjadi perdebatan serius sejak rapat dibuka.

Mayoritas anggota Banggar DPRD Batam protes, karena selama ini apa yang didapatkan dari kegiatan reses, tak pernah diakomodir dalam APBD, sehingga Banggar merasa ini harus dibahas lebih serius. Rapat tidak dihadiri Walikota.

"Saya usulkan rapat ini kita batalkan, kita undang lagi Walikota," tegas Wakil Ketua III DPRD Batam, Aris Hardi Halim.

Sementara Ruslan Kasbulatov, mengatakan bahwa ia sangat maklum kalau pembahasan terjadi deadlock, karena menurutnya teman-teman DPRD Batam
sering dibohongi.

Senada dengan itu, Eddy C Lummawie juga protes keras dan meminta agar rapat ditunda dan minta Walikota hadir dalam rapat. Pasalnya, menurut Eddy saat ini banyak aspirasi reses yang tidak diakomodir, sehingga dikhawatirkan jadi ancaman bagi DPRD Batam.

"Saya khawatirkan, kedepan masyarakat akan berontak karena hasil reses tak digubris," katanya.

Mengomentari usulan yang berkembang, Wan Darussalam mengatakan bahwa seluruh rapat akan disampaikan ke pimpinan dan dia juga sepakat rapat dibatalkan.

Tak pelak lagi, hingga rapat ditutup, berkali-kali Ketua DPRD Batam Surya Sardi harus menengahi perdebatan. [mes]

Usir Dubes, Negara Asean Harus Boikot Australia

Posted: 19 Nov 2013 11:04 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Aliansi Nasionalis Indonesia(Anindo) geram terkait penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta beberapa pejabat negara lainnya.

Ketua Umum Anindo, Edwin Henawan Soekawati mendesak agar pemerintah segera mengusir Duta Besar (Dubes) Australia beserta seluruh staf Kedubes yang ada di tanah air.

"Pemerintah SBY kali ini memang harus tegas kepada Australia. Usir Dubes dan staf-staf kedubes Australia yang terlibat dalam penyadapan itu," tegas Edwin, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Tidak hanya mengusir diplomat Australia, Anindo juga meminta pemerintah Indonesia juga harus mengajukan protes keras ke PBB. Edwin menyatakan, diperlukan kesepakatan antar negara untuk memberikan sanksi oleh PBB.

Selain itu, Ia meminta perlunya solidaritas negara-negara Asean untuk ikut memberikan hukuman atau sanksi kepada Australia. Menurutnya, seluruh negara Asean harus memboikot Australia. "Bisa saja pemboikotan," tegas Edwin.

Menurutnya, Anindo tidak bisa menoleransi aksi penyadapan oleh Australia itu. Selain melanggar hukum dan etika hubungan internasional kata Edwin, penyadapan itu itu sebagai tindakan subversif, yakni merongrong kewibawaan pemerintah yang sedang berkuasa.

"Kami melihat penyadapan itu sebagai aksi subversif," katanya seraya menambahkan, Australia harus meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Indonesia.

Menurut Edwin, langkah yang diambil pemerintah tidak cukup sampai disitu. Anindo pun meminta pemerintah bersama DPR RI ditambah organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk mengirim tim untuk menemui mantan analisis Badan Keamanan Nasional AS (NSA), Edward Snowden, yang membocorkan penyadapan itu.

"Perlu klarifikasi dan diperlukan informasi detail tentang hasil penyadapan Australia kepada pejabat-pejabat penting Indonesia," tambahnya. [mes]

Google Rayakan Ultah Selma Lagerlof ke-155

Posted: 19 Nov 2013 10:51 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Hari ini Google merayakan hari ulang tahun ke-155 penulis Swedia ternama, Selma Lagerlof. Logo pada halaman depan Google pun ditampilkan dalam gambar seorang anak kecil yang naik di atas angsa.

Tampilan pada Google Doodle tersebut menggambarkan cerita dalam buku The Wonderful Adventures of Nils, sebuah karya terkenal dari Selma Lagerlof. Karya ini ia buat sebagai tugas dari persatuan guru di Swedia untuk membuat buku cerita rakyat untuk anak-anak.

Selma dilahirkan di Varmland, Swedia, 20 November 1858. Pada tahun 1909, ia berhasil meraih penghargaan Nobel Sastra, yang menjadikannya sebagai penulis perempuan pertama penerima Hadiah Nobel.

Seluruh karya Selma dibuat dalam Bahasa Swedia dan sebagian besar di antaranya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.

Penulis bernama lengkap Selma Ottilia Lovisa Lagerlof ini tutup usia pada 16 Maret 1940 akibat pendarahan pada otak.

Lima Komponen Hak Anak Harus Terpenuhi

Posted: 19 Nov 2013 10:36 AM PST

INILAH.COM, Tanjungpinang - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kepri, Aisyah Sani menegaskan bahwa ada lima komponen yang harus dipenuhi agar PAUD berhasil, yaitu kesehatan, gizi, perlindungan, perawatan, dan pengasuhan, harus diterima oleh anak-anak.

Ibu Negara Ani Yudhoyono berpesan jika lima komponen tersebut terpenuhi. Maka, setiap anak Indonesia akan menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria, kreatif, dan berakhlak mulia. Perkembangan anak didik juga tidak terhambat.

Hal itu diungkapkan oleh Aisyah Sani usai mengikuti pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Indonesia Tahun 2013 oleh Ibu Ani Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (19/11). Rakornas diikuti para pengelola PAUD seluruh Indonesia.

Menurut Aisyah Sani, Ibu Ani mengingatkan bahwa pada usia 0 hingga 6 tahun, seorang anak akan menyerap semua hal tanpa kecuali. Tidak hanya hal yang baik-baik saja tapi juga hal yang kurang baik.

"Periode ini sering disebut sebagai golden age, di mana perkembangan mental dan spiritual anak terbentuk," jelasnya meneruskan pesan Ibu Negara.

Meneruskan pesan Ibu Negara, Aisyah Sani juga meminta para Bunda PAUD di Kepri, untuk terus mendorong para orang tua untuk ikut aktif dalam kegiatan bina keluarga balita. Karena dinilai partisipasinya masih sangat kecil.

"Pendidikan merupakan hak azasi yang dimiliki oleh setiap anak, di mana setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, PAUD adalah pendidikan dasar yang tidak bisa diabaikan. Ini juga tanggung jawab orang tua untuk menyukseskan pendidikan anak usia dini, sesuai dengan perannya masing-masing.

Ibu Negara juga mengatakan undang-undang menyebutkan, pendidikan anak usia dini merupakan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak ia lahir sampai usia 6 tahun. Melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut. Oleh karena itu, sebaiknya apa yang disampaikan di PAUD tidak berseberangan dengan apa yang disampaikan orang tua di rumah.

"Cara penyampaian PAUD jangan sampai berbeda dengan pola pengasuhan di rumah. Jadi konsisten antara pendidikan PAUD dan pendidikan di rumah yang merupakan kunci dari perkembangan anak yang optimal dan efektif," Ibu Ani menjelaskan.

Oleh karena itu, Ibu Negara menilai parenting day sangat perlu diadakan oleh para Bunda PAUD sehingga terjalin sinergi yang baik antara pendidikan yang diberikan di PAUD dan pendidikan di rumah.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud M Nuh mengajak seluruh masyarakat untuk menyemai benih-benih yang baik untuk anak bangsa, merawat dan melindunginya. Cara yang bisa ditempuh yaitu dengan melakukan mobilisasi pergerakan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada anak usia dini.

"Merekalah yang 30 tahun mendatang akan mengelola bangsa ini," kata Mendikbud. Pemerintah, lanjut Nuh, sangat berkeinginan dan berusaha melakukan sinergi antara Posyandu dan fasilitas PAUD yang ada di desa-desa.

"Dua kekuatan itu kalau diintegrasaikan, Insya Allah, akan menciptakan generasi yang dahsyat di kemudian hari," kata Nuh

Dari Provinsi Kepri, selain Aisyah Sani, Rakornas ini juga diikuti Bunda PAUD Kota Batam, Mariana Ahmad Dahlan serta Bunda PAUD Kabupaten Bintan, Dwi Komalasari Ansar Ahmad. [mes]

Orang Dekat SBY Mangkir Dari Panggilan KPK

Posted: 19 Nov 2013 10:32 AM PST

INILAH.COM, Jakarta - Pengusaha Sengman Tjahja tidak memenuhi pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanpa keterangan.

Sengman sedianya bakal dimintai keterangan terkait penyidikan kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kementan).

"Enggak datang. Enggak ada keterangan," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, Selasa (19/11/2013) malam.

Namun, saat ditanya kapan pihaknya bakal melakukan penjadwalan kembali pada Sengma, ia mengaku belum mengetahui dengan pasti. "Belum ada informasi pasti ini," ujar Priharsa.

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menjadwalkan pemeriksaan pada Sengman untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT. Indo Guna Utama Maria Elizabeth Liman.

Nama Sengman Tjahja dalam pusaran kasus suap impor daging sapi naik lagi setelah Ridwan Hakim, putra petinggi Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin, menyebutnya dalam persidangan.

Ridwan menyebut Sengman sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam rekaman percakapan yang direkam Komisi Pemberantasan Korupsi, Sengman disebut membawa uang Rp 40 miliar milik PT Indoguna Utama untuk Hilmi.

Kedekatan Sengman dengan SBY ternyata terjalin sejak lama. Banyak narasumber di Palembang menyebutkan bahwa Sengman mengenal SBY jauh sebelum menjadi presiden. Sengman merintis persahabatan sejak SBY menjabat Panglima Daerah Militer Sriwijaya pada 1996-1997. Ketika itu Sengman adalah pengusaha di Kota Pempek.

Persahabatan mereka setidaknya terlihat ketika Sengman menghadiri wisuda Agus Harimurti, anak sulung SBY, di Nanyang Technological University, Singapura, Juli lima tahun silam. Presiden SBY juga hadir pada resepsi pernikahan anak Sengman bernama Karen Tjahja dengan Slandy Karlam di grand ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Oktober 2008. [mes]



Posting Komentar