news.detik |
- Hakim Terheran-heran dengan Kekayaan Berlimpah Bos Narkoba Faisal
- Umroh Kini Digandrungi, Setiap Bulannya 200 Ribu WNI Pergi ke Tanah Suci
- Diego Costa Pilih Bela Timnas Spanyol
- Suami Dituntut 10 Tahun Penjara, Istri Terdakwa Pembunuh Kapolsek Histeris
- DKI Jakarta Kerja sama dengan Perusahaan Ritel Nasional
- Uang, Pajak dan Kemandirian Bangsa
Hakim Terheran-heran dengan Kekayaan Berlimpah Bos Narkoba Faisal Posted: 29 Oct 2013 11:31 AM PDT Rabu, 30/10/2013 01:15 WIB
"Asetnya yang di rekening saja Rp 16 miliar, ada juga sertifikat tanah. Ada usaha siluman kali? Hayo.." kata Hakim Aroziduhu Waruwu di ruang sidang PN Jakpus, Jl Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2013) malam. Faisal menjelaskan jika uang tersebut berasal dari usaha-usaha yang ia jalankan. Seperti perkebunan, bisnis suku cadang mobil, hingga bisnis dump truk. Namun Arozi tetap merasa heran, pasalnya jumlah pegawai dari masing-masing bisnis Faisal itu tak lebih dari 10 orang. Sedangkan harta yang ia kumpulkan mencapai miliaran rupiah pertahun. Harta kekayaan Faisal meliputi 1 unit mobil BMW, 1 mobil Porsche, serta 1 mobil Honda City. Pria asal Aceh ini juga memiliki sebuah SPBU dan sebuah hotel di daerah Bireun. Belum lagi harta berupa rekening, tanah dan bangunan lainnya. Tetangga Faisal di Aceh sendiri sempat terheran-heran dengan meningkatnya harta kekayaan pria yang dicokok Plaza Indonesia ini. Rumah Faisal terletak di Jalan Mutiara 9, Komplek Bukit Mutiara Indah, Desa Alue Awe, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Rumah seluas 500 meter persegi tersebut memiliki halaman parkir yang bisa menampung hingga tiga buah mobil. Setelah hujan deras mengguyur Jakarta, Lima siswi SD tersengat aliran listrik, Dua tewas dilokasi kejadian. Simak Selengkapnya di Reportase Malam pukul 02.50 WIB, hanya di Trans TV (rna/trq) Baca Juga |
Umroh Kini Digandrungi, Setiap Bulannya 200 Ribu WNI Pergi ke Tanah Suci Posted: 29 Oct 2013 11:16 AM PDT Rabu, 30/10/2013 01:16 WIB
"Umroh sudah menjadi lifestyle. Setiap bulannya bisa mencapai 200 ribu orang," kata General Manager Garuda Saudi Arabia and Middle East Fikdanel Taufik di Jeddah, Selasa (29/10/2013). Garuda Indonesia pun menyiapkan pelayanan terbang terbaik dengan pesawat terbaru Boeing 777. Garuda terbang 2 kali sehari melayani penerbangan ke Jeddah. "Potensinya masih sangat besar. Kita menjaga penumpang tetap nyaman dengan penerbangan kita," jelas pria yang akrab disapa Taufik ini. Menurut dia, Mekkah dan Madinah adalah tujuan sebagian besar penerbangan ke Arab Saudi. Jamaah umroh ini berada di Saudi paling lama selama 2 mingguan. "Traffic penerbangan setiap tahunnya terus meningkat, populasi juga kan bertambah," jelas Taufik yang sudah 4 tahun bertugas di Jeddah ini. Setelah hujan deras mengguyur Jakarta, Lima siswi SD tersengat aliran listrik, Dua tewas dilokasi kejadian. Simak Selengkapnya di Reportase Malam pukul 02.50 WIB, hanya di Trans TV (ndr/trq) Baca Juga |
Diego Costa Pilih Bela Timnas Spanyol Posted: 29 Oct 2013 11:10 AM PDT Madrid - Diego Costa akhirnya sudah menjatuhkan pilihannya terkait timnas mana yang akan dibelanya. Pemain Atletico Madrid itu akan bergabung ke timnas Spanyol, bukan Brasil. Sebelumnya Costa memang jadi rebutan antara Spanyol dan Brasil terkait sampai saat ini ia masih bisa membela kedua negara itu. Apalagi Selecao seperti 'kebakaran jenggot' ketika Costa mengutarakan niatnya berseragam 'Tim Matador' karena tak jua menerima panggilan dari Brasil. Alhasil pelatih 'Tim Kenari Kuning', Felipe Scolari, langsung mengiming-imingi Costa dengan satu tempat di skuat untuk Piala Dunia tahun depan agar pemain 25 tahun itu memilih membela tanah kelahirannya. Bahkan Scolari sudah memasukkan namanya dalam daftar pemain yang dipersiapkan untuk laga ujicoba bulan depan. Tapi hasrat Scolari itu dipastikan pupus karena Costa sudah memilih untuk membela Spanyol ketimbang negara asalnya tersebut. Adalah Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) yang mengumumkan secara resmi perihal keputusan Costa itu. RFEF pun akan segera mengirim surat ke federasi sepakbola Brasil (CBF) dan juga FIFA untuk memastikan Brasil tak akan lagi memanggil Costa. "Pagi ini di tanggal 29 November, pemain berpaspor Spanyol-Brasil Diego Da Silva Costa, Diego Costa, sudah menghadiri Serrano 30, di mana ia meneken dokuman yang berisi kesediaannya bermain untuk timnas Spanyol," demikian pernyataan resmi RFEF seperti dilansir Football Espana.Next (mrp/din) |
Suami Dituntut 10 Tahun Penjara, Istri Terdakwa Pembunuh Kapolsek Histeris Posted: 29 Oct 2013 11:01 AM PDT Rabu, 30/10/2013 01:01 WIB "Ada 6 orang saksi yang mengatakan suamiku (Jukiardo Naibaho) tidak ikut mengejar dan menganiaya Andar Siahaan (Kapolsek Dolok Pardamean-red). Dia di dalam kedai," isak Rahel Saragih, Selasa (29/10/13). Tuntutan 10 tahun penjara yang dibacakan Jaksa Edmon Purba dirasakan ibu dua anak itu sangat tidak adil. Menurut dia, harusnya jaksa melihat dan mendengarkan fakta dipersidangan. Isak tangis Rahel tidak berhenti, meski tiga orang kerabatnya berupaya membujuk. Jeritannya semakin kuat. Ia bahkan sempat memanggil-manggil nama almarhum Andar Yonas Siahaan. "Andar, mana arwah mu. Kasih tahu sama jaksa, kalau suamiku tidak ikut membunuh. Kaunya yang tau siapa pelakunya," ujar Rahel Selain jerit tangis, anak perempauan Kosdin Saragih dan Tamaria Aruan juga sempat jatuh pingsan ketika mendengar tuntutan jaksa yang menuntut orang tuanya 12 tahun penjara. Setelah mendapat pertolongan, anak perempuan Kosdin segera meninggalkan PN Simalungun. Setelah hujan deras mengguyur Jakarta, Lima siswi SD tersengat aliran listrik, Dua tewas dilokasi kejadian. Simak Selengkapnya di Reportase Malam pukul 02.50 WIB, hanya di Trans TV (trq/trq) Baca Juga |
DKI Jakarta Kerja sama dengan Perusahaan Ritel Nasional Posted: 29 Oct 2013 11:00 AM PDT Rabu, 30/10/2013 01:00 WIB Banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, termasuk tenaga kerja lulusan SMK. Namun kompetensi lulusan SMK terkadang masih ada yang tidak sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Oleh karena itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengajak perusahaan besar untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki kualitas pendidikan melalui kerja sama dalam penyusunan materi pendidikan. "DKI ingin perusahaan-perusahaan besar baik otomotif, ritel, farmasi dan yang lainnya ikut merancang materi Pendidikan untuk SMK agar nantinya standart kualitas yang dibutuhkan perusahaan tersebut sesuai dengan kompetensi dan siap kerja," kata Ahok. Kurikulum Pendidikan SMK saat ini dianggap kurang spesifik sehingga perusahaan masih harus memberikan pelatihan lagi. Lulusan SMK dinilai sebagai tenaga kerja yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, lulusan SMK merupakan partner industri, oleh karena itu lulusannya harus dapat memenuhi kebutuhan industri. "Lulusan SMK itu punya pangsa pasar sendiri, belum lulus pun sudah banyak permintaan untuk bekerja. Karenanya kita berupaya mempersiapkan lulusan SMK yang kompeten dan mampu bersaing. Melalui kerja sama dengan pelaku industri, siswa bisa mempunyai keahlian yang spesifik." jelas Taufik. Keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disambut oleh Perusahaan Ritel Nasional melalui Kesepakatan Kerja Sama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk (SAT) selaku pengelola jaringan Toko Alfamart dan Alfamidi dalam penyusunan materi Pendidikan Ritel untuk SMK melalui Program Alfamart Class. Penandatangan kerja sama Program Alfamat Class dilakukan oleh Vice President Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Pudjianto dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto pada Jumat (25/10/13) di Balaikota Jakarta. Acara ini dihadiri pula oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama beserta jajaran dan Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., Solihin. Menurut, Pudjianto, kebutuhan tenaga kerja untuk jenjang pendidikan SMK/SMA sangat besar. "Pertumbuhan toko kami yang cukup pesat tentunya membutuhkan pemenuhan tenaga kerja. Setiap Tahun Alfamart saja membutuhkan 25.000 s/d 30.000 karyawan baru. Kami banyak menerima lulusan dari jenjang pendidikan SMK/SMA terutama untuk Team Operasional, oleh karena itu kami menyambut baik inisiatif Pak Wagub yang mengajak Perusahaan Swasta untuk bersama-sama menyusun Pendidikan Manajemen Ritel untuk SMK. Kami berharap melalui kerja sama yang produktif ini dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan industri ritel." Untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Ritel, PT SAT membantu pihak SMK dalam memfasilitasi proses pembelajaran melalui penyediaan sarana praktek siswa, magang siswa, pelatihan pendidikan ritel bagi para pengajar, maupun pendukung proses pembelajaran lainnya.Kedepannya, Lulusan SMK yang megikuti Program Alfamart Class dipastikan dapat bekerja pada jaringan Toko kami. Adapun tenaga pengajar telah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Tahap Awal Program Alfamart Class akan dilaksanakan pada SMK yang memiliki bidang studi keahlian bisnis dan/atau manajemen. Program ini akan diaplikasikan pada 5 SMK percontohan di wilayah DKI Jakarta, yaitu SMKN 13, SMKN 10, SMKN 19, SMKN 12, dan SMKN 6. Adapun kelas pertama akan memulai Kegiatan Belajar Mengajar pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. (adv/adv)Baca Juga Twitter Recommendation Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Uang, Pajak dan Kemandirian Bangsa Posted: 29 Oct 2013 11:00 AM PDT Rabu, 30/10/2013 01:00 WIB Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, kondisi ekonomi moneter Indonesia sangat kacau. Beredarnya mata uang pendudukan Jepang yang diperkirakan berjumlah 4 milyar memicu inflasi hebat pada saat itu. Disamping uang Jepang, di Indonesia saat itu juga masih beredar uang NICA dan uang Javasche Bank. Kedaulatan dan kemandirian sebagai suatu negara belum seutuhnya dimiliki oleh Republik Indonesia meskipun saat itu sudah setahun lebih mendeklarasikan kemerdekaannya. Dari sisi ekonomi, Indonesia masih dijajah dan diatur oleh uang asing. Para pendiri bangsa saat itu menyadari bahwa untuk mempertahankan kemerdekaan selain kekuatan bersenjata juga dibutuhkan kekuatan dana untuk membiayai perjuangan itu. Pada tanggal 24 Oktober 1945, Menteri Keuangan RI, Alexander Andries Maramis saat itu, menginstruksikan tim khusus untuk mencari tempat percetakan uang dengan teknologi modern. Tim tersebut kemudian menemukan dan mngajukan percetakan G. Kolff Jakarta dan percetakan Nederlands Indische Mataaalwaren en Emballage Fabrieken (NIMEF) Malang. Pemerintah RI menyetujui dan uang ORI (Oeang Republik Indonesia) pertama berhasil dicetak. Meskipun saat itu Indonesia telah mencetak ORI namun peredaran ORI masih terbatas karena Pemerintah RI saat itu masih kekurangan dana untuk mengedarkan ORI tersebut, sehingga sampai Oktober 1946, uang Jepang, uang NICA dan uang Javasche Bank masih berlaku di Indonesia. Butuh perjuangan berliku sebelum ORI dapat diedarkan ke seluruh penduduk Indonesia dan diakui hanya sebagai satu-satunya mata uang yang berlaku di Indonesia. Perjuangan para Pendiri Bangsa khususnya para pegawai Keuangan saat itu akhirnya mulai membuahkan hasil. Pada tanggal 29 Oktober 1946 malam, Waki Presiden Mohammad Hatta mengumumkan melalui RRI-Yogya bahwa esok harinya akan diterbitkan dan diedarkannya emisi pertama Uang Republik Indonesia. Kutipan kata-kata permulaan pidato panjang Bung Hatta pada malam itu adalah sebagai berikut: "Besok tanggal 30 Oktober 1946 adalah suatu hari yang mengandung sejarah bagi tanah air kita. Rakyat kita menghadapi penghidupan baru. Besok mulai beredar Uang Republik Indonesia sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah. Mulai pukul 12 tengah malam nanti uang Jepang yang selama ini beredar sebagai uang yang sah, tidak laku lagi. Beserta dengan uang Jepang itu ikut pula tidak laku uang Javacsche Bank. Dengan ini tutuplah suatu masa dalam sejarah keuangan republik Indonesia. Masa yang penuh dengan penderitaan dan kesukaran bagi rakyat kita. Uang sendiri itu adalah tanda kemerdekaan negara." Perjuangan para Pendiri Bangsa itu tiada artinya jika generasi sekarang tidak peduli dengan kemandirian ekonomi bangsa. Semakin mandiri sebuah bangsa maka semakin kuat nilai mata uangnya. Dan salah satu tanda kemandirian ekonomi bangsa adalah jika mayoritas rakyat bangsa itu taat bayar pajak. Mata Uang dan Pajak bukan sebatas alat ekonomi namun juga sebagai alat pemersatu bangsa. Mari satukan hati, mencintai uang Rupiah, membangun negeri dengan pajak! (adv/adv)Baca Juga Twitter Recommendation Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar