Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


Anggaran Perluasan Lahan Kedelai Rp260 M

Posted: 16 Sep 2013 11:01 AM PDT

INILAH.COM, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menganggarkan dana untuk perluasan lahan kedelai mencapai Rp260 miliar. Anggaran tersebut untuk memacu produksi kedelai.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Udhoro Kasih Anggoro, mengatakan anggaran sebesar Rp260 miliar hanya untuk luas lahan kedelai 118 ribu hektar. Namun sayangnya program yang seharusnya bisa dimulai sejak Februari 2013 itu, belum bisa dilaksanakan. Pelaksanaan transfer dana diharapkan bisa dilakukan tahun ini.

"Dana lahan kedelai ada sekitar Rp260 miliar untuk membiayai 118 ribu hektar. Semula kita rencanakan sejak Februari bisa terlaksana, tapi karena ada mekanisme yang harus dilalui sehingga transfer ke daerah pun menjadi mundur," ujar Anggoro di Jakarta, Senin (16/9/2013).

Anggoro menjelaskan dana anggaran kedelai yang ditransfer ke daerah serta sata realisasi maupun ramalan produksi kedelai akan keluar pada November mendatang. "Masih target 850 ribu ton kedelai, tapi setiap 4 bulan dilakukan proyeksi produksi. Kita panggil dinas persiapan di lapangan dan baru akan keluar data proyeksinya pada 1 November 2013. Nanti November juga akan keluar realisasi panen sampai triwulan ke 2," jelas Anggoro.

Kementerian Pertanian menyatakan akan memperluas lahan untuk memacu produksi kedelai. Perluasan lahan sangat mendesak untuk kedelai karena harganya mulai lebih naik.

Menteri Pertanian, Suswono mengatakan naiknya harga kedelai akibat fluktuasi dolar yang menguat atas rupiah mengingat komoditas kedelai sebagian besar diimpor. Untuk mengatisipasi gejolak harga kedelai dilakukan program perluasan lahan di dalam negeri untuk meningkatkan produktifitas kedelai dalam negeri. "Kita ingin menambah luas lahan tanam kedelai untuk memacu produktifitas," ujar Suswono.

Siapa 2 Pria Misterius di Penembakan di Markas AL?

Posted: 16 Sep 2013 10:40 AM PDT

INILAH.COM, Washington – Polisi masih berupaya mencari informasi mengenai keberadaan dua pria yang dicurigai terlibat dalam penembakan maut di Naval Yard, markas Angkatan Laut Amerika Serikat untuk Distrik Kelautan Washington, Senin (16/9/2013).

CNN memberitakan, sebanyak dua penembak telah dilumpuhkan dan satu di antaranya tewas. Namun, polisi masih berupaya melumpuhkan dua penembak lainnya yang diyakini masih berada di dalam gedung. Polisi hingga berita ini diturunkan belum menemukan keberadaannya.

Dua orang itu adalah satu orang berkulit putih dan satu lainnya berkulit hitam. Keduanya mengenakan pakaian gaya militer. "Kami belum menemukan informasi apakah keduanya personel militer, namun kami mendapat informasi bahwa keduanya mengenakan seragam gaya militer," ujar Kepala Kepolisian Washington Cathy Lanier.

Lokasi penembakan tepatnya terjadi di Naval Yard yang berfungsi sebagai markas Angkatan Laut AS untuk Distrik Laut Washington dan museum angkatan laut. Korban tewas diyakini lebih dari satu orang. [tjs]

Penyekap Tukang Kopi Bukan Anak Buah Hercules ?

Posted: 16 Sep 2013 10:40 AM PDT

INILAH.COM, Jakarta - Kuasa hukum Hercules Razario Marshal membantah jika pelaku penyekapan terhadap wanita penjual kopi berinisial H, merupakan anak buah Hercules, seperti yang diberitakan selama ini.

Direktur Boyamin Saiman Law Firm, Boyamin Law menjelaskan, pelaku penganiayaan terhadap H, sebagian besar berasal dari kelompok Flores dan Kupang, yang diduga pimpin oleh Yorim.

"Kelompok preman yang melakukan penyekapan dan penganiayaan bukan kelompok Hercules, kelompok tersebut sebagian besar berasal dari Flores dan Kupang yang diduga pimpinannya bernama Yorim," kata Boyamin, Senin (16/9/2013).

Ditambahkannya, di luar satu orang tersangka yang ditembak kakinya, terdapat 19 orang yang ditangkap yang kemudian diidentifikasi polisi kelompok dinyatakan dibawah Hercules adalah orang-orang yang tidak terkait dan tidak tahu menahu dengan penyekapan dan penganiayaan tersebut.

"19 orang tersebut sekedar ditangkap karena dianggap preman sehingga polisi nampak berlebihan dan nampak arogansinya," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 19 orang yang merupakan kelompok Flores, ditangkap Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu (15/9) siang. Belasan orang tersebut diduga menganiaya Hernawati (46) seorang perempuan yang biasa berdagang di depan pintu tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Tubuh korban dianiaya oleh mereka. Tubuhnya ditetesin plastik ember yang dibakar, kelamin wanita itu juga dirusak," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Hengki Haryadi, saat ditemui di Mapolres, minggu (15/9/2013).[dit]

Banyak Tewas di Penembakan di Angkatan Laut AS

Posted: 16 Sep 2013 10:31 AM PDT

INILAH.COM, Washington – Korban tewas diyakini lebih dari satu orang dalam peristiwa penembakan maut di markas Angkatan Laut AS di Washington, Senin (16/9/2013). Namun demikian, belum diketahui pasti jumlahnya.

Lokasi penembakan tepatnya terjadi di Naval Yard yang merupakan markas Angkatan Laut AS untuk Distrik Laut Washington dan museum angkatan laut. Dua pelaku penembakan telah dilumpuhkan dan satu orang di antaranya tewas.

Dikhawatirkan masih ada pelaku penembakan lain yang masih berada di dalam gedung. "Kekhawatiran terbesar bagi kami adalah masih ada dua orang penembak lain di dalam gedung yang belum kami ketahui posisinya," ujar Kepala Kepolisian Washington Cathy Lanier sebagaimana dikutip CNN. [tjs]

Karena Mati Lampu, Debat Kandidat Nyaris Ricuh

Posted: 16 Sep 2013 10:17 AM PDT

INILAH.COM, KubuRaya - Agenda debat kandidat yang digelar pada Minggu (15/9) malam di Hotel Gardenia nyaris ricuh akibat terjadinya mati lampu. Insiden ini membuat sejumlah pihak keamanan maupun anggota KPU bahkan pasangan cabup/cawabup ikut mengamankan pendukungnya untuk tidak membuat keributan.

Peristiwa tersebut terjadi disaat sesi closing kampanye, pada saat calon wakil bupati pasangan nomor urut 5, Hermanus menyampaikan orasinya. Tiba-tiba lampu mati sekitar pukul 21.36 wib dan hidup kembali lima menit kemudian. Akibatnya, acara yang disiarkan langsung televisi lokal ini langsung terhenti.

Sejumlah pendukung pun yang tampak mulai gelisah langsung beranjak dari kursinya. Ntah bagaimana antar pendukung tiba-tiba saling beradu mulut. Namun insiden itu langsung segera diamankan pihak keamanan yang menjaga ketat jalannya acara.

Mantan Ketua KPU Kalbar, AR Muzzamil yang hadir pada cara menyayangkan insiden tersebut.

"Memang siapa pun tidak menginginkan ini terjadi. Tapi ini domainnya KPU selaku penyelenggara. Tapi ini hanya kecelakaan saja bukan adanya sabotase," tuturnya.

Ia juga mengimbau kepada setiap pasangan calon untuk siap menang dan siap kalah. Begitu juga terhadap pendukung untuk siap mendukung siapa pun yang menang karena semuanya bertujuan untuk membangun Kubu Raya.

Terkait dengan kualitas debat kandidat, Muzzamil enggan berkomentar. Namun ia menilai masih ada sejumlah program prioritas yang belum terungkap.

"Misalnya berkaitan dengan pembangunan pendidikan. Tidak jelas kemana arahnya. Termasuk juga tata ruang," ungkapnya. Masalah ini ia berharap hendaknya menjadi PR bagi bupati terpilih nantinya.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kubu Raya, Sujiwo juga menyayangkan insiden tersebut. "Ini menjadi pengalaman tapi bukan berarti menjadi masalah besar bagi kita semua. Terpenting adalah bagaimana masyarakat nantinya dapat menggunakan hak pilihnya pada tanggal 19 September," tuturnya.

Terkait dengan hal-hal yang disampaikan setiap calon menurutnya sudah cukup baik.

"Semuanya masyarakat yang menilai mulai dari program, integritas maupun emosionalnya," ucapnya.

Sujiwo mengajak masyarakat Kubu Raya untuk menggunakan hak pilihnya pada 19 September. Dan siapa pun yang menang harus dihormati dan dihargai karena mereka adalah putera terbaik Kubu Raya yang bertujuan untuk pembangunan Kubu Raya kedepan.

Sementara itu manajemen Hotel Gardenia dan Spa meminta maaf terjadinya insiden mati lampu. "Saya atas nama manajemen memohon maaf atas kejadian itu. Semuanya diluar kemampuan dan kemauan kami," kata Manajer Operasional Susi ditemui BERKAT kemarin.

Memang pada saat kejadian Susi mengaku dirinya sempat panik bahkan sempat terpikir adanya sabotase. "Akan tetapi setelah saya tanya langsung ke enginering ternyata stud di genset jatuh. Jadi tidak ada unsur sabotase. Ini hanya masalah teknis. Apalagi, genset berada di ruangan terkunci yang diluarnya dijaga oleh dua orang," tegasnya.

Ari Koordinator Enginering menjelaskan bahwa kapasitas genset yang ada sebesar 455 KVA atau setara 364 KW atau 364 ribu watt. "Penyebabnya MCB atau stud di panel induk pembagi jatuh. Ini biasanya dikarenakan beban listrik yang tidak kuat," tuturnya.

Namun hingga kemarin, Ari masih merasa heran dan bingung tidak ada satu pun terjadinya kerusakan maupun konsleting listrik di panel maupun genset induk. Apalagi, diperkirakan daya listrik yang digunakan untuk siaran langsung televisi sekitar 7 ribu watt. "Artinya, kapasitas listrik kita masih banyak lebih. Setelah kita naikan lagi stud nya, lampu kembali hidup," terangnya.

MTN GPRA Raih Peringkat idBBB+

Posted: 16 Sep 2013 10:05 AM PDT

INILAH.COM, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idBBB+ untuk PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA).

Peringkat itu juga untuk rencana penerbitan medium term notes (MTN) I/2013 sebesar Rp200 miliar. Prospek dari peringkat perusahaan adalah stabil. Demikian seperti dikutip dari siaran pers, Senin (16/9/2013).

Peringkat mencerminkan portofolio properti yang terdiversifikasi dan kualitas aset rata-rata. Peringkat dibatasi oleh tingkat leverage keuangan Perusahaan yang meningkat untuk membiayai ekspansi bisnis yang akan memperlemah proteksi arus kas perusahaan, pendapatan berulang yang kecil, dan sifat bisnis properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makro ekonomi.

Adapun per Maret 2013, pemegang saham perusahaan antara lain PT Citraabadi Kotapersada sebesar 69,3%, International Leasing and Investment sebesar 15,45%, Dubai Ventures Limited sebesar 2,65%, Amanah Raya Berhad sebesar 0,99%, dan publik sekitar 11,61%.



Posting Komentar