news.detik

0 komentar

news.detik


Belajar Dari Kisah Kebangkrutan

Posted: 04 Aug 2013 11:00 AM PDT

Jakarta - Siapa menyangka tahun 2013 ini menjadi petaka bagi (sebagian) Amerika Serikat? Ini bukan soal teroris, namun masalah kemakmuran. Ya, dalam beberapa bulan terakhir, berbagai media di dalam dan luar negeri ramai memberitakan kebangkrutan kota-kota di Amerika Serikat. Salah satu yang menarik untuk disimak adalah kebangkrutan yang dialami oleh Detroit.

Dengan berlindung pada pasal 9 Undang-Undang Perlindungan Kepailitan setempat, Detroit mengajukan kebangkrutan pada pengadilan federal, 18 Juli 2013 lalu. Jika permohonannya dikabulkan, kurator yang ditunjuk akan diberikan kewenangan untuk melakukan penjualan aset kota guna membayar hutang-hutangnya. Pada saat mengajukan kebangkrutan, Detroit memiliki hutang sebesar USD 18 miliar, serta memiliki segudang permasalahan.

Minimnya pembayar pajak, tingginya biaya pensiun dan jaminan kesehatan, serta defisit pada anggaran operasional sejak 2008, memaksa layanan kota berkurang drastis. Sebagai kota besar dengan hanya 60% lampu penerangan jalan yang masih berfungsi, Detroit menjelma menjadi salah satu kota berbahaya di Amerika Serikat. Hal ini diperparah dengan kondisi panggilan darurat 911 yang membutuhkan respons hingga 40 menit guna mendapatkan layanan.

Saat ini, lebih dari 20% penduduk Detroit adalah pengangguran, dan ditambah dengan sekitar 78.000 gedung kosong dalam kota, semakin memperkuat citra keruntuhannya. Kondisi ini jauh dari masa jaya Detroit di tahun 1960-an dimana Ford, Daimler Chrysler dan mobil mobil ternama Amerika Serikat diproduksi disana. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa pada saat itu, kini Detroit hanya dihuni oleh sekitar 500 ribu jiwa.

Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh sang Walikota, Mr. Bing, "Kami bukanlah satu-satunya kota yang harus berjuang keras dengan apa yang kami alami. Ada sekitar 100 kota urban terkemuka saat ini yang kurang lebih memiliki masalah yang sama. Kami mungkin salah satu dari yang pertama (menyatakan kebangkrutan), tetapi kami jelas bukan yang terakhir". Sebuah pernyataan yang menyiratkan keputusasaan atas kondisi yang sedang dihadapi.

Hal tersebut seakan mengingatkan kejadian pada tahun 2012, tepatnya pada tanggal 28 Juni, dimana sebuah kota di California, bernama Stockton, mendeklarasikan kebangkrutannya. Dengan masalah yang kurang lebih sama dengan Detroit, kota ini menanggung defisit anggaran sebesar USD 90 juta dalam tiga tahun terakhir. Suatu jumlah yang jauh dari ukuran Detroit, namun dengan kapasitas yang lebih kecil, memberikan dampak yang kurang lebih sama bagi penduduknya.

Dampaknya, seperempat petugas kepolisian kota dan sepertiga petugas pemadam kebakaran harus dirumahkan. Total, 40% dari seluruh pegawai kota harus dirumahkan. Tidak hanya itu, gaji dan tunjangan kesehatan bagi yang masih bekerja juga harus dipangkas. Akibatnya, angka pengangguran dan kriminalitas di Stockton meningkat tajam dalam 3 tahun terkahir. Dengan lebih dari 15% penduduknya merupakan pengangguran, tidak mengejutkan jika satu dari setiap 195 rumah di Stockton disita karena gagal bayar.

Dari kedua kota tersebut, kita dapat menarik beberapa pelajaran penting. Yang pertama, Detroit dan Stockton merupakan kota yang mengalami kebangkrutan karena ditinggalkan penduduknya. Rendahnya jumlah lapangan kerja dan minimnya dukungan dari pemerintah menjadikan kedua kota tersebut memudar dan sulit berkembang. Detroit yang pernah mengalami masa kejayaan, memiliki masalah dengan keberlangsungan usaha, karena tidak dapat berkompetisi dengan kota lain bahkan Negara lain dalam menarik atau mempertahankan suatu investasi.

Yang kedua, sebagai bagian dari wilayah Amerika Serikat, kita tidak dapat membayangkan para penduduk Detroit maupun Stockton untuk tidak membayar pajak. Internal Revenue Service (IRS) dengan segudang reputasinya pastinya sudah bekerja dengan baik untuk memastikan tidak ada potensi pajak yang hilang. Minimnya pajak yang dikumpulkan dari Detroit dan Stockton lebih disebabkan oleh minimnya laba (kesejahteraan) yang dihasilkan oleh penduduknya.

Yang ketiga, kota sebesar Detroit juga memiliki masalah dengan korupsi. Pejabat tertingginya dipenjarakan karena masalah korupsi pada saat kota yang dipimpinnya berjuang keluar dari krisis. Suatu hal yang memaksa penerusnya untuk akhirnya mengajukan kebangkrutan. Korupsi bukanlah penyebab utama bangkrutnya Detroit, namun semakin memastikan nasib yang dialami oleh kota tersebut.

Dari berbagai pelajaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa membayar pajak dengan patuh belum menjamin kesejahteraan kita akan berlangsung dengan baik. Dibutuhkan upaya ekstra untuk turut mengawasi penggunaan uang Negara yang dikumpulkan dari pajak, agar digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Penting bagi masyarakat untuk memahami, bahwa kehidupan yang saat ini kita nikmati, harus dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat harus turut mengawasi penggunaan uang Negara guna menjamin kehidupan yang berkelanjutan.

Keberkelanjutan tersebut harus dimaknai dengan banyaknya lapangan pekerjaan, kemudahan berinvestasi sekaligus menarik bagi investor, serta tidak adanya korupsi. Hal ini juga berarti kemandirian bangsa harus terwujud. Penting untuk diingat bahwa saat ini masih banyak subsidi yang dianggarkan pemerintah untuk berbagai hal yang sifatnya konsumtif. Meski masih dalam situasi krisis ekonomi dunia, penerimaan pajak saat ini masih dapat ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, kepatuhan dalam membayar pajak harus dibarengi dengan kepedulian untuk mengawasi penggunaan uang pajak. Di akhir bulan Ramadhan ini, mari kita renungkan bersama, sekaligus berdoa, agar peristiwa yang dialami oleh Detroit dan Stockton tidak terjadi di negeri kita tercinta. Selamat menjalankan ibadah puasa.

(adv/adv)


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Transaksi Keuangan Tetap Lancar Saat Mudik Bersama BCA

Posted: 04 Aug 2013 11:00 AM PDT

Penertiban PKL Tanah Abang Tak Langgar HAM!

Wagub DKI Basuki T Purnama (Ahok) tetap pada prinsipnya untuk membenahi Tanah Abang dari PKL yang membandel. Ancaman penjara pernah diutarakan Ahok. Menurutnya konsep kejar-kejaran ala Tom and Jerry adalah jurus jitu mengusir PKL yang bandel. Menurut Ahok, aksi menertibkan PKL yang melanggar lalu lintas ini tidak melanggar HAM. Bila Anda setuju dengan Ahok, pilih Pro!

Honda Fasilitasi Mudik Aman dan Nyaman

Posted: 04 Aug 2013 11:00 AM PDT

Jakarta - Menyambut Idul Fitri 1434 H, PT. Astra Honda Motor (AHM) kembali melaksanakan Mudik Balik Bareng Honda (MBBH) bagi konsumen setia Honda pada Minggu, 4 Agustus 2013. Melalui program ini, Honda menyediakan pelayanan, sarana dan alternatif mudik aman dan nyaman bagi pemudik yang ingin membawa sepeda motornya ke kampung halaman.

Pemudik dilepas oleh Suroyo Alimoeso Dirjen Perhubungan Darat, Bambang Sugiyono Walikota Jakarta Utara dan Sudiharjo Dirut Korlantas bersama Johannes Loman, Executive Vice President Director AHM, Istiyani Susriyati, General Manager HC3 AHM, beserta Direktur Marketing AHM, Margono Tanuwijaya dan Koichi Mizuno dari halaman parkir gedung AHM di Sunter, Jakarta Utara.

Tahun ini Honda memberangkatkan 2.178 orang yang akan diantar menggunakan 58 bus eksekutif dan 1.089 motor menggunakan 24 truk pengangkut khusus dengan rute yang telah ditentukan yaitu Jakarta-Semarang dan Jakarta-Yogyakarta. Pemberangkatan sepeda motor pemudik telah dilakukan sebelumnya pada 2 Agustus 2013.

Kegiatan Mudik Balik Bareng Honda kali ini merupakan yang kedelapan kalinya. Sejak tahun 2006 Honda telah mengadakan program MBBH untuk memfasilitasi konsumennya yang akan mudik ke kampung halaman mulai dari konvoi sepeda motor, hingga pada 2010 mempelopori kegiatan mudik dengan konsep mengangkut dan mengantar sepeda motor dengan truk sementara pemiliknya diantarkan dengan bus.

Cara mudik seperti ini dilakukan Honda sebagai bentuk dukungan kepada himbauan pemerintah untuk mengurangi jumlah pemudik motor dan mengurangi resiko kecelakaan sepeda motor selama masa mudik.

"Tujuan kita adalah memberikan fasilitas kepada pemudik yang melakukan perjalanan jauh dengan sepeda motor. AHM sebenarnya tidak menyarankan mudik dengan sepeda motor, tapi banyak pemudik yang masih memilih menggunakan sepeda motor. Karena itu kita beri contoh moda dan cara mudik paling aman adalah seperti ini dan selain itu kita sediakan posko dan Bale Santai Honda untuk pemudik yang masih menggunakan sepeda motor untuk melepas lelah", ungkap Istiyani Susriyati, General Manager Honda Customer Care Center AHM.

Untuk ikut mudik bersama Honda, calon pemudik cukup membayar Rp 100.000 dan akan mendapatkan paket makan sahur dan buka puasa, bensin 1 liter, asuransi kecelakaan yang berlaku sampai dengan tanggal 15 Agustus 2013, serta berkesempatan memperoleh doorprize 2 sepeda motor Honda, Galaxy Tab, Blackberry dan hadiah lain. Sebagai tanggung jawab pada konsumen, Honda juga membagikan sebanyak 2.500 eksemplar buku panduan safety riding pada MBBH tahun ini.

Selain itu, calon pemudik harus bersedia memperhatikan keselamatan dalam berkendara dengan menggunakan helm SNI, membawa barang tidak lebih dari 5kg dan memiliki sepeda motor dengan kondisi prima..

"Sepeda motor 'kan rawan sekali kecelakaan. Dengan cara ini pulang kampung jadi mudah, biaya daftar sangat murah dan fasilitasnya banyak mulai dari awal pemberangkatan, aksesoris, makan, akomodasi semua dikasih. Sangat murah dan mudah daftarnya, banyak manfaatnya.", ujar Ferry pengguna Honda Supra yang akan mudik ke Semarang.

Layanan Lengkap untuk Pemudik

Selama masa mudik dan balik Lebaran, AHM juga menyediakan Bale Santai Honda yang tersedia di 25 titik dari Lampung hingga Bali yang terdiri dari 17 posko 24 jam nonstop dan 8 bengkel siaga AHASS dengan dilengkapi layanan konsultasi gratis dan servis ringan buka 16 jam sehari.

Untuk pemudik yang mengalami kesulitan di perjalanan, AHM menyediakan 64 Honda CARE (Customer Assistance Road Emergency) yang siap membantu pemudik. Selain itu, selama masa Lebaran, dibuka sebanyak 63 AHASS dengan dukungan 1.288 mekanik yang siap siaga membantu pemudik.

"Kami siapkan beragam layanan serta dukungan untuk membantu meringankan perjalanan pemudik selama bersilahturahmi ke kampung halaman. Melalui layanan ini, kami pun terus menghimbau agar pemudik selalu memperhatikan keselamatan berkendara untuk mudik yang aman dan nyaman."

http://www.welovehonda.com/

(adv/adv)


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

Polri Selidiki Kaitan Bom di Vihara Ekayana dengan Motif Rohingnya

Posted: 04 Aug 2013 10:49 AM PDT

Senin, 05/08/2013 00:49 WIB

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Jakarta - Bom meledak di Vihara Ekayana di Kebon Jeruk, Jakbar. Belum diketahui siapa pelakunya dan apa motifnya. Pastinya bom itu berisi serpihan besi dan gotri. Tapi muncul dugaan ledakan terkait dengan peristiwa terkait muslim Rohingnya di Myanmar.

"Masih kita telusuri, kita masih olah TKP," kata Kabareskrim Komjen Pol Sutarman di lokasi, Minggu (4/8/2013).

Ledakan terjadi sekitar pukul 19.01 WIB. Bom meledak 3 kali. Polisi memastikan bom berdaya ledak rendah.

Pastinya, menurut Sutarman ledakan ini guna menakuti dan membuat teror. Di Myanmar memang tengah terjadi konflik di mana muslim minoritas Rohingnya menghadapi mayoritas. Pemerintah Myanmar sudah melakukan penanganan. "Pastinya, namanya nakutin orang kok," tutup Sutarman.

Bagaimana situasi jalur mudik di jalur Selatan Jawa Barat dan Jalur utara Jawa Timur, saksikan di Reportase Pulang Kampung pukul 22.00 WIB Hanya di Trans TV

(bpn/ndr)




Sponsored Link

Ledakan di Vihara Ekayana Diduga Ulah Teroris, Polisi Usut Motif Pengeboman

Posted: 04 Aug 2013 10:32 AM PDT

Senin, 05/08/2013 00:32 WIB

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews

Jakarta - Kabareskrim Komjen Sutarman menduga insiden bom yang meledak di vihara Ekayana, Kebon Jeruk merupakan oleh teroris. Namun polisi masih mengusut motif dan kelompok mana yang melakukan aksi teror tersebut.

"Pastinya (teroris). Namanya nakutin orang kok," ujar Komjen Sutarman di lokasi, Jl Mangga II, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013).

"Kelompok mana Pak," tanya wartawan.

"Masih kita telusuri dari olah TKP. Saat ini pun masih olah TKP," jawab Sutarman.

Bom meledak dua kali sekitar pukul 19.00 WIB. Bom pertama yang berada di pintu masuk depan, meledak dengan kekuatan low explosive.

Sedangkan bom kedua yang diletakkan di pintu bagian dalam, gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap. Terdapat satu korban luka akibat ledakan bom pertama.

(fjp/gah)




Sponsored Link

Tim Labfor Mabes Polri Selidiki Bom di Vihara Ekayana

Posted: 04 Aug 2013 10:31 AM PDT

Senin, 05/08/2013 00:25 WIB

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews

Jakarta - Bom berdaya ledak rendah meledak di Vihara Ekayana di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bom itu berisi serpihan besi dan gotri. Tim Labfor Mabes Polri kini tengah melakukan olah tempat kejadian perkara.

Berdasarkan pantauan, Minggu (4/8/2013) pukul 23.30 WIB, ada 10 petugas yang memakai rompi dengan tulisan Labfor tiba di lokasi. Mereka terlihat membawa peralatan. Ada tas hitam dan koper yang mereka bawa.

Tim Labfor ini langsung masuk ke dalam vihara. Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulut mereka. Belum diketahui siapa pelaku peledakan ini.

Ledakan terjadi sekitar pukul 19.01 WIB tadi. Ada 3 orang yang mengalami luka dan kini dirawat di rumah sakit. Kabareskrim Komjen Pol Sutarman sudah berada di lokasi dan melakukan peninjauan.

(bpn/ndr)




Sponsored Link


Posting Komentar