Inilah.com - Terkini |
- Teror Fans Fenerbahce Tak Bikin Nyali Arsenal Ciut
- APEC Diminta Investasi di Negara Rawan Bencana
- Lupakan Transfer, Arsenal Fokus ke Liga Champions
- Sharapova Batalkan Keinginan Ganti Nama
- Golden Energy Garap Bisnis Gas
- Defisit Neraca Perdagangan, Inilah Saran Kadin
| Teror Fans Fenerbahce Tak Bikin Nyali Arsenal Ciut Posted: 21 Aug 2013 11:02 AM PDT INILAH.COM, Istanbul - Teror yang dilakukan fans Fenerbahce jelang laga Kualifikasi Liga Champions tidak membuat nyali Arsenal Ciut. Hal itu ditegaskan oleh sang pelatih, Arsene Wenger. Teror yang dilakukan fans Fenerbahce sudah terlihat sejak Arsenal tiba di Istanbul. Para pendukung setia tim besutan Ersun Yanal melakukan teror dengan menyalakan flare atau kembang api di luar hotel tempat The Gunners menginap. Fans Turki memang dikenal fanatik dalam mendukung tim kesayangannya. Meski demikian, Wenger mengaku sama sekali tidak merasa terintimidasi dengan hal tersebut. Menurut pelatih asal Prancis itu, semua anak asuhnya dalam kondisi siap tempur. "Ke manapun kami pergi, kami selalu berusaha memenangkan pertandingan dan hal itu akan kami lakukan saat bertanding lawan Fenerbahce. Kami sudah sering bertanding di stadion megah di Eropa dalam atmosfer panas. Kami tetap berusaha meraih kemenangan," ujar Wenger, dikutip dari situs resmi klub. Di pertemuan terakhir, Arsenal mampu mengalahkan Fenerbahce 5-2 di Sukru Saracoglu Stadium Oktober 2008 lalu. Kala itu, Yellw Navy Blues (julukan Fenerbahce) memiliki rekor apik di kandang sendiri terutama di Liga Champions. Mereka tak terkalahkan dalam 15 pertandingan. Namun, klub London Utara itu mampu meraih hasil mengejutkan dan memenangkan laga dengan skor telak 5-2. Arsenal memang layak diunggulkan di laga nanti karena rekor memiliki rekor sempurna di Kualifikasi Liga Champions, yakni 10 kali main dan 10 kali menang. Meski tengah dibayangi kekalahan dari Aston Villa di laga perdana Liga Primer Inggris, Wenger yakin anak asuhnya akan bangkit dan bisa meraih kemenangan. "Merespon kekalahan adalah bagian dari tugas kami. Sejak Maret lalu, kami hanya menderita satu kekalahan. Kami punya kualitas dan ingin menunjukkannya saat berhadapan dengan Fenerbahce," ia menuntaskan. |
| APEC Diminta Investasi di Negara Rawan Bencana Posted: 21 Aug 2013 10:35 AM PDT INILAH.COM, Denpasar - Negara-negara yang tergabung dalam APEC diminta lebih mendorong investasi di daearah atau negara yang rawan terkena bencana alam. Jelang Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2013 yang akan berlangsung di Nua Dua, Bali pada Oktober, beberapa negara Asia Pasifik hingga kini terus memantapkan berbagai usulan bagaimana mencapai titik tengah antara kepentingan ekonomi dan perlindungan keberlangsungan masyarakat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, dalam investasi seperti bidang pertambangan atau pembukaan lahan baru harus diperoleh titik tengah. "Jangan sampai terjadi benturan kepentingan antara kepentingan ekonomi dengan kepentingan yang menjamin keberlangsungan masyarakat," ujar Syamsul dalam pertemuan ke-7 Senior Disaster Management Official Forum (SDMOF) APEC di Kuta, Rabu (21/8/2013). Menurut Syamsul, setiap negara memiliki nilai-nilai lokal atau local wisdom bagaimana mengelola bumi seisinya, yang sangat diperlukan dalam upaya membantu mengurangi risiko bencana. Selain itu, kata Syamsul bagaimana pemanfaatan teknologi modern yang ada saat ini bisa dipadukan dengan nilai atau kebijaksanaan lokal sehingga mitigasi yang dilakukan bisa mengurangi risko akibat bencana alam. "Mitigasi dilakukan guna pengurangan risiko bencana di satu sisi dan di sisi lain agar kepentingan ekonomi tetap bisa berjalan," jelasnya. Syamsul memberi contoh, bagaimana kerugian atau dampak bencana dahsyat Tsunami Kobe dan banjir di Thailand bisa dikurangi kerugian dan jatuhnya korban lewat upaya-upaya dan kerja sama antar negara. "Saat ini, masih ada keraguan pihak swasta membuka investasi di daerah atau negara-negara yang rawan bencana. Ini harus dikurangi dan dicarikan jalan keluarnya," paparnya. Untuk itu, Syamsul berharap dengan pertemuan yang dihadiri 13 negara itu, dimaksudkan untuk mencari pemikiran, jalan keluar sekaligus berbagi pengalaman antar berbagai negara dalam penanganan terhadap bencana alam dan upaya pemulihan atau recovery. "Kita ingin meyakinkan negara-negara APEC untuk tidak ragu berinvestasi di daerah atau negara-negara yang rawan bencana alam," tegasnya. Lebih jauh Syamsul menjelaskan bahwa hasil pertemuan ini nantinya berupa kesepakatan dan rekomendasi dalam pengurangan risiko bencana alam akan dibawa dalam forum KTT APEC. "Di antara rekomendasi itu adalah terkait kerjasama antar negara APEC untuk implementasi teknologi, keterlibatan pihak swasta dan penguatan usaha kecil dan menengah yang tangguh menghadapi bencana," ungkapnya. [gus] |
| Lupakan Transfer, Arsenal Fokus ke Liga Champions Posted: 21 Aug 2013 10:26 AM PDT INILAH.COM, Istanbul - Arsenal untuk sementara ingin melupakan kegagalan di bursa transfer. The Gunners akan mengalihkan fokus ke Kualifikasi Liga Champions. Arsenal akan berhadapan dengan Fenerbahce di leg pertama Kualifikasi Liga Champions yang dihelat di Sukru Saracoglu Stadium dinihari nanti. Hingga saat ini, Meriam London belum berhasil mendatangkan satu pemain baru yang menjadi incaran. Hanya Yaya Sanogo yang berhasil direkrut dari Auxerre. Nama-nama seperti Gonzalo Higuain, Luis Suarez dan Luiz Gustavo gagal dilabuhkan di Stadion Emirates. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, sadar mendatangkan pemain bukan perkara mudah. Meski demikian, ia takkan menyerah sebelum bursa transfer ditutup 2 September mendatang. "Yang terpenting saat ini adalah bermain bagus lawan Fenerbahce. Semua hal diluar itu bagus untuk media, tapi bukan sepak bola sebenarnya. Sepak bola sebenarnya adalah kualitas dari pertandingan dan bagi saya itu hal paling penting," ujarnya, dilansir situs resmi klub. "Seperti biasa, kami akan melakukan yang terbaik. Jika kami berpikir pemain itu tepat untuk klub, maka kami akan merekrutnya. Musim ini kami tidak kehilangan pemain, hanya ada dua pemain absen karena cedera. Tapi, kami akan berusaha memperkuat skuad dan membuat keputusan tepat hingga akhir deadline," pelatih asal Prancis itu mengakhiri. |
| Sharapova Batalkan Keinginan Ganti Nama Posted: 21 Aug 2013 10:25 AM PDT INILAH.COM, New York - Petenis asal Rusia, Maria Sharapova, mengurungkan niatnya untuk mengganti namanya menjadi Sugarpova, sebuah merek permen miliknya. Sharapova sempat berpikir ingin mengganti namanya tersebut dan mulai digunakan saat Grand Slam US Open 26 Agustus 2013. Namun, setelah berpikir cukup panjang, mantan kekasih Sasha Vujacic itu membatalkan niatnya tersebut. "Saya sempat berniat untuk mengganti nama. Tapi, pada akhirnya semua menjadi sulit. Ketika membuat merek permen ini, saya ingin menciptakan ide baru dan mengganti nama menjadi Sugarpova tampak menyenangkan," ujarnya, kepada Sportsmole. "Saya pikir momennya tidak tepat. Sulit mengganti nama jelang perhelatan Grand Slam seperti US Open. Tapi, saya pikir itu keputusan yang tepat," katanya. Di kesempatan yang sama, petenis berusia 26 tahun itu mengaku masih berhubungan baik dengan mantan pelatihnya, Jimmy Connors meski tak lagi bekerjasama. "Jimmy tetap teman baik saya dan ia pribadi yang baik. Saya sudah mengenalnya sejak lama," peraih empat gelar Grand Slam itu mengakhiri. Sumber: Sportingnews |
| Golden Energy Garap Bisnis Gas Posted: 21 Aug 2013 10:05 AM PDT INILAH.COM, Jakarta - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mendirikan anak usaha baru bernama PT Bumi Anugerah Semesta (BAS). Perusahaan baru tersebut bergerak di bidang usaha perdagangan atau penyedia bahan bakar gas. Demikian mengutip keterbukaan informasi di BEI, Rabu (21/8/2013). Dengan modal dasar Rp40 miliar dan modal ditempatkan dan disetor penuh Rp10 miliar. Nilai nominal per saham Rp1 juta. Pemegang saham adalah perseroan 99,99 persen dan PT Kuansing Inti Makmur 0,01% atua 10 lembar saham. Pada perdagangan Rabu kemarin, saham GEMS stagnan di 2.325. |
| Defisit Neraca Perdagangan, Inilah Saran Kadin Posted: 21 Aug 2013 10:03 AM PDT INILAH.COM, Jakarta - Kadin mendorong pemerintah untuk menekan ketimpangan neraca perdagangan yang terjadi di Tanah Air dengan mengurangi ketergantungan impor migas dan bahan baku di sektor industri. Dia menjelaskan pada kuartal pertama saja, defisit perdagangan telah mencapai US$3,3 miliar dan diperkirakan totalnya akan mencapai US$ 6 miliar di 2013. "Defisit itu dipicu oleh importasi migas dan bahan baku penolong untuk industri yang masih tinggi, disamping nilai komoditas ekspor nasional yang rendah," katanya. Menurut Rosan, pemerintah harus bisa mengontrol importasi minyak dan gas serta bahan baku penolong industri yang masih tinggi. Selain itu, nilai komoditas ekspor nasional yang masih rendah harus lebih ditingkatkan melalui industri pengolahan bernilai tambah. "Potensi-potensi ekspor daerah masih belum banyak diangkat. Padahal, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas komoditas unggulan ekspornya. Dari daerah ini diharapkan bisa memperkuat pertambahan nilai ekspor nasional," kata dia. Rosan menilai, transaksi ekspor dengan pelemahan rupiah hingga mencapai niai di atas Rp10.000 per dolaar Amerika Serikat (AS) seharusnya bisa menjadi momentum bagi para eksportir untuk lebih meningkatkan kegiatan ekspornya di tengah fenomena defisit neraca perdagangan. "Meski memang seharusnya nilai rupiah itu seharusnya mencapai titik yang baik dan ideal bagi stabilitas perekonomian nasional," katanya Lebih jauh Rosan mengatakan, daya saing dari segala aspek industri tak terkecuali bagi usaha kecil menengah seharusnya bisa menjadi prioritas khusus. "Daya saing kita lemah, sementara pasar bebas sudah tak terhindarkan. Sekarang tinggal bagaimana agar pelaku usaha kita berdaya saing dan siap menghadapi pasar bebas sehingga produknya bisa diterima tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga luar negeri," ujarnya. |
| You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |
Posting Komentar