Inilah.com - Terkini

0 komentar

Inilah.com - Terkini


Politikus PKS Nilai PP 99 Perlu Ditata Ulang

Posted: 29 Mar 2015 11:01 AM PDT

INILAHCOM, Jakarta - Peraturan Pemerintah (PP) 99/2012 dinilai tidak efektif dalam rangka penegakan hukum. Sebab, PP itu bertentangan dengan UU yang berlaku.

Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil mengatakan, dalam prakteknya PP 99/2012 ini tidak efektif dan perlu ditata ulang. Sebab, tidak adanya sinergisitas antara penegak hukum.

"Belum adanya pedoman untuk mengukur tentang pemberian remisi ini. Di Kejaksaan dan Kepolisian itu tidak ada alat ukurnya. Akibatnya penerapan PP 99/2012 ini dipukul rata," kata Nasir, dalam sebuah diskusi Forum Aktual, Jakarta, Minggu (29/3/2015).

Untuk itu, lanjut Nasir, keinginan baik dari PP itu tidak dilakukan dengan cara-cara yang baik. "Karenanya kami melihat ini memang harus diatur kembali. Karena perlu ada tolak ukur dalam pemberian remisi ini," tegas politikus PKS itu. [fad]

Ini Simulator untuk Merasakan Jadi Burung Elang

Posted: 29 Mar 2015 11:01 AM PDT

INILAHCOM, California - Banyak orang-orang yang berandai-andai ingin jadi burung elang. Kini sudah ada perangkat simulator yang bisa mewujudkan keinginan tersebut.

LS melansir, Birdly adalah sebuah simulator yang menggunakan kacamata augmented-reality Oculus Rift, untuk merasakan terbang menjadi seekor burung pemangsa.

Birdly dibuat dan dikembangkan oleh Institute for Design Research di Zrich University of the Arts, Swiss.

Melalui Birdly, pengguna isa merasakan terbang sebagai seekor burung elang jenis Red Kite, melalui efek dari headset Oculus Rift, sura-sura feedback suara, dan angin dari kipas, untuk mensimulasikan penerbangan tersebut.

Siulator Birdly sedang dipamerkan di booth Google Fiber, di acara SXSW 2015, Austin,Texas, AS. Cek videonya di bawah ini.

Jerman Petik Poin Penuh Atas Georgia

Posted: 29 Mar 2015 11:00 AM PDT

INILAHCOM, Tbilisi - Meski memiliki cukup banyak peluang dan menguasai laga, Jerman hanya mampu mengalahkan Georgia dengan skor 2-0. Dua gol Jerman terjadi di babak pertama melalui Marco Reus dan Thomas Muller.

Jerman menghadapi Georgia di Stadion Boris Paichadzis Erovnuli, Minggu (29/3/2015) dalam laga Kualifikasi Piala Eropa 2016 Grup D.

Jerman memainkan Gotze sebagai false nine di lini depan. Lini tengah diisi Ozil, Muller, dan Reus. Schweinsteiger dan Kroos menjadi gelandang jangkar.

Di kubu Georgia, Mchedlidze menjadi penyerang tunggal. Ia mendapat dukungan dari dua pemain sayap, Makharadze dan Okriashvilli.

Jalannya pertandingan

Jerman langsung mendapat peluang emas di menit keenam. Menerima umpan matang Muller, sepakan keras Reus dari dalam kotak penalti menerpa mistar gawang. (Bersambung ke halaman berikut)

Jadwal ISL Alot, Firman Kasihan dengan Djanur

Posted: 29 Mar 2015 10:55 AM PDT

INILAHCOM, Bandung - Rencananya Indonesia Super League (ISL) 2015 bakal dihelat 4 april mendatang. Namun kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air tersebut bisa saja kembali diundur, mengingat adanya tujuh tim peserta yang belum merampungkan persyaratan.

Dengan 11 peserta yang lain, Persib Bandung memang sudah masuk di kategori A, artinya lebih dari 75 persen syarat sudah terpenuhi.

Gelandang Persib, Firman Utina buka suara soal alotnya kick-off ISL. Dia menilai jika tidak ada kepastian, akan menyulitkan pelatih Djadjang Nurdjaman untuk merumuskan agenda latihan.

"Kalau molor begini juga serba bingung, kasihan pelatih untuk mengatur pola latihan seperti apa. Mudah-mudahan ada kejelasan," tutur Firman di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Minggu (29/3/2015).

Sejauh ini, skuatnya terus mempersiapkan kondisi fisik menjelang laga perdana kontra Semen Padang. Bila jadwal kompetisi kembali bergeser, dia khawatir bisa mengubah pola latihan yang selama ini telah dikonsep.

Misalnya sehari sebelum bertanding, agenda latihan timnya malah menerapkan intesitas tinggi, jelas hal itu akan berpengaruh negatif terhadap performa pemain.

"Ya jelas, kalau pelatih kasih latihan (intensitas) yang tinggi atau berikan metode latihannya fisik lalu tiba-tiba besok pertandingannya mulai, kan pasti dampaknya ada," urainya.

Oleh sebab itu pemain asal Menado ini berharap jadwal kompetisi segera dipatenkan. Menurutnya, bila kick-off kembali diundur atau dimajukan sekalipun, akan mengganggu persiapan tim.

"Kasihan pelatih harus kembali mengatur. Harus ada kejelasan untuk nanti tanggal 4, karena satu minggu sebelum pertandingan itu pelatih harus sudah persiapan," katanya.

Bila kembali jadwal berubah Firman tak menampik bisa berpengaruh kepada psikologi pemain. Setidaknya dia katakan, pemain pun bakal jenuh bila terus berlatih namun tidak kunjung mengecap laga di ISL.

"Kalau cuma begini terus, latihan dan ga tahu kapan tandingnya untuk psikologi terganggu. Dalam artian akan bertanya-tanya kapan sih pertandingan ini, jadi apa tidak," ungkapnya.

Efek itu pun menurutnya tak hanya berlaku pada skuat Maung Bandung saja. Artinya setiap tim peserta ISL juga akan mengalami hal yang sama.

"Mungkin bukan hanya Persib, tim lain juga menunggu pertandingan ini bisa timbul kejenuhan," pungkas Firman. [hus]

Nomor Sakral Maung

Posted: 29 Mar 2015 10:38 AM PDT

NOMOR punggung 10 di Persib Bandung, tak ubahnya sebagai angka sakral. Sebab, sebagian besar penggunanya adalah pemain dengan skil menonjol. Ini rekam jejak nomor 10 di Persib.

Kini nomor 10 dikenakan Makan Konate, pemain asal Mali ini pun kerap memperagakan permainan cemerlang. Sergio Van Djik juga pernah menggunakan nomor tersebut, tak ayal sempat menjadi primadona di mata bobotoh. Seperti apa sakralnya nomor punggung 10 di skuat Persib?

Jauh sebelum Konate dan Van Djik, nomor ini digunakan legenda Persib Adjat Sudradjat. Pegiat sepak bola Tanah Air di era 1980 dan 1990-an tentunya tak asing dengan keluwesanya di lapangan. Adjat mengamini, bahwa nomor 10 memang sakral di Persib, sebab rata-rata penggunanya adalah pemain jempolan.

"Sakral tidak boleh (digunakan oleh pemain) sembarangan nomor 10 itu," tegas Adjat belum lama ini.

Sayangnya, belakangan ini tidak ada pemain asal tanah Sunda yang menggunakan nomor 10. Bisa jadi, karena ada beban untuk mengimbangi atau melampau bayang-bayang Adjat yang kesohor pada zamannya.

"Selama beberapa periode tidak ada yang pakai nomor 10, kecuali pemain asing. Kalau pemain lokal Bandung tidak ada yang berani pake nomor 10," ulasnya.

Kiprah Adjat di dunia sepak bola nasional memang cukup mentereng. Beberapa kali pria yang karib disapa Arab ini sukses naik ke podium juara dan menyabet gelar top skor hingga pemain terbaik. Saat Persib terseok-seok bermain di Divisi satu era Perserikatan, dia sukses membawa tim kebanggaan bobotoh ini pentas di Divisi Utama. Puncak kejayaannya, saat meraih kampiun pada 1986 dan 1990.

Tak hanya juara kompetisi domestik, bersama Maung Bandung Adjat sukses memboyong trofi pada gelaran Piala Sultan Hassanal Bolkiah 1986, ke Kota Kembang. Adjat juga pernah memenuhi panggilan tim nasional Indonesia dari 1981 sampai 1987.

"Semuanya (harapan) sudah kecapai. Jadi pemain Persib, membawa juara profesional, jadi pemain timnas juga, gelar pribadinya juga banyak. Mau ngapain lagi? Di Bandung itu yang legend itu memang saya, bukan orang lain. Bukan sombong memang benar," ulasnya.

Jika melihat bobotoh saat ini sangat loyal kepada Persib, berbeda pada masa dia masih meniti karier. Saat pentas di Divisi satu Perserikatakan, Adjat mengenang sangat jarang ada suporter yang sengaja menyaksikan Maung Bandung di luar kota.

"Mulai dari kampung ke kampung, sedih memang. Bayangkan saja, kejuaran nasional main di daerah Cirebon, di tengah tengah kebun tebu, dikelilingi karung terigu pinggir lapangannya. Itu di Divisi tiga saat Persib degredasi pada tahun 80-an," kenang dia.

Namun seiring banyaknya prestasi yang di raih, perlahan-lahan pamor Persib kian meningkat. Adjat mengatakan, diawali saat laga final Divisi Utama melawan PSMS Medan pada 1983/1984, hingga kini laga Persib tidak pernah surut dari bobotoh.

"Ketemu sama Medan, kita memang kalah di adu penalti, tapi penonton membludak. Mulai dari situ Persib jadi booming. Kalau sekarang sih tinggal menikmatinya saja," bebernya.

Ketenaran Adjat bersama Maung Bandung rupanya menjadi pantauan perusahaan rekaman sekelas Musica Studio. Tak ayal, dia bekesempatan duet dengan penyanyi kondang 80-an, Hetty Koes Endang dalam lagu berjudul 'Resah'.

"Satu satunya pemain yang masih ada albumnya, dan jadi selebritas itu cuma pemain Persib dan hanya satu, nomor 10," pungkas Adjat. (ddy)



Posting Komentar