news.detik |
- Inggris Atasi Peru 3-0
- Jokowi Dinilai Mampu Selesaikan Masalah Lapindo
- Tersangkut Kasus Pajak Hingga Gagal ke Liga Europa, Parma Akhirnya Dijual
- Eks Ketum PAN Soetrisno Bachir Dukung Jokowi-JK
- Loew: Jerman Favorit, tapi Masih di Belakang Brasil
- Kalah di Suara Muhammadiyah, Jokowi: Kita Akan Tambah Lagi
Posted: 30 May 2014 01:54 PM PDT London - Inggris memetik kemenangan meyakinkan 3-0 atas Peru di laga persahabatan. Daniel Sturridge, Gary Cahill, dan Phil Jagielka menjadi pencetak gol tim 'Tiga Singa'. Pada laga di Wembley Stadium, Sabtu (31/5/2014) dinihari WIB tersebut, kedua tim mengawali laga dengan tempo lambat. Tak ada peluang berarti hingga hampir 20 menit laga berjalan. Baru di menit ke-19 Inggris menciptakan sebuah kesempatan. Adam Lallana yang berupaya merangsek ke kotak penalti terhalang barisan belakang Peru hingga terjatuh, bola lantas bergulir ke kaki Sturridge. Penyerang asal Liverpool itu kemudian menyepak bola ke arah gawang, tapi masih melesat ke samping kiri. Peluang berikutnya lahir di menit ke-32 dan berbuah gol. Menerima sodoran Glen Johnson di sisi kanan, Sturridge membawa bola ke tengah dan melepaskan tendangan deras ke pojok kiri atas. Inggris memecah kebuntuan. Inggris mendapatkan dua peluang lain setelah gol. Tapi sundulan Wayne Rooney dan Danny Welbeck sama-sama tak menemui sasaran. Jelang turun minum Peru justru memberikan ancaman. Umpan terobosan Andre Carrillo diteruskan oleh Luis Ramirez. Tapi Joe Hart sigap mengamankan.Next (raw/raw) |
Jokowi Dinilai Mampu Selesaikan Masalah Lapindo Posted: 30 May 2014 01:48 PM PDT Jakarta - Calon presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai mampu menyelesaikan masalah lumpur Lapindo. Bila terpilih jadi Presiden RI, Jokowi bisa memfasilitasi penyelesaian ganti-rugi bagi korban dan meminta PT Minarak Lapindo Jaya bertanggungjawab. Keyakinan itu, terkait pertemuan Jokowi dengan korban lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/5/2014) kemarin. Jokowi juga telah meneken kontrak politik demi penyelesaian kasus lumpur Lapindo yang tak kunjung selesai. "Kedatangan Joko Widodo ke Sidoarjo berjumpa dengan korban Lumpur Lapindo merupakan langkah yang tepat, terutama dalam rangka mendengarkan langsung aspirasi dari para korban, sehingga jika terpilih sebagai Presiden RI, Jokowi mampu memfasilitasi penyelesaian ganti-rugi bagi korban Lumpur Lapindo," kata pengamat politik UI, Boni Hargens dalam keterangannya kepada detikcom, Jumat (30/5/2014). Menurut Boni, tragedi lumpur Lapindo masih menyisakan luka dan derita yang amat mendalam bagi warga yang terkena dampak bencana. Hingga saat ini, PT Minarak Lapindo Jaya masih belum melunasi kewajiban yang dibayarkan kepada korban, sebesar 786 miliar. "Pertemuan antara Jokowi dan korban lumpur Lapindo dan kontrak politik itu membuktikan Joko Widodo sebagai pemimpin yang merakyat dan memberikan harapan bagi penyelesaian masalah pelunasan ganti rugi secara tuntas," pungkas Boni. |
Tersangkut Kasus Pajak Hingga Gagal ke Liga Europa, Parma Akhirnya Dijual Posted: 30 May 2014 01:21 PM PDT Parma - Musim ini seharusnya jadi musim yang menggembirakan bagi Parma, mengingat mereka kembali ke kompetisi Eropa. Tapi seketika situasi berubah setelah Gialloblu terjerat kasus pajak. Parma tampil baik musim ini dan memastikan diri finis di urutan enam klasemen Serie A. Mengingat ada situasi khusus di Coppa Italia, maka jatah Liga Europa dari kompetisi tersebut dialihkan ke Serie A yang dalam hal ini kepada Parma yang menduduki posisi enam. Ini tentu jadi prestasi tersendiri bagi tim asuhan Roberto Donadoni. Setelah tujuh musim absen, mereka akhirnya tampil lagi di kompetisi Eropa. Tapi tak disangka mimpi tampil di Eropa seketika melayang. FIGC tak memberikan mereka lisensi untuk tampil di Liga Europa karena ketahuan mengemplang pajak dan jatah pun dialihkan ke Torino yang finis di belakang mereka. Dalam pernyataannya, Presiden Parma Tommaso Ghirardi menyatakan bahwa pihaknya tak pernah menghindari pajak dan menegaskan selalu taat aturan. Justru saran dari pihak federasi yang membuat timnya dihukum. "Problem lisensi UEFA itu karena stadion dan utang jatuh tempo dengan klub-klub lain, yang telah kami upayakan hingga keping uang terakhir. Kami telah menyerahkan semua dokumen yang dibutuhkan," kata Ghirardi kepada Football Italia. "Pada 30 April, kami dihubungi oleh Covisoc (Komisi Pengawasan Sepakbola Italia) pada pukul 13.30 bahwa ada sedikit ketidakberesan. Saya berbicara kepada mereka secara personal dan mereka memberitahu ada pajak dari sembilan insentif dalam kontrak pemain yang tidak dibayar," lanjutnya.Next (raw/raw) |
Eks Ketum PAN Soetrisno Bachir Dukung Jokowi-JK Posted: 30 May 2014 01:07 PM PDT Jakarta - Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Nasional Relawan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda untuk Jokowi-JK (Aswaja) mendeklarasikan mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Termasuk dukungan diberikan oleh mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir. Dukungan itu dilakukan dalam Deklarasi Aswaja di Jalan Anyer, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014). Hadir dalam deklarasi ratusan mahasiswa dan pemuda dari berbagai unsur dan latar belakang serta pengusaha Soetrisno Bachir. Alasan lain mengapa Aswaja mendukung Jokowi-JK, sebab Jokowi bukan bagian dari kelompok yang mengaku Islam yang punya tujuan mendirikan negara Islam. Jokowi juga bukan dari orang yang mengaku Islam tapi suka menebar teror dan kebencian. "Jokowi-JK juga bukan bagian dari kelompok Islam yang sesuka hatinya mengkafirkan saudaranya sendiri. Jokowi-JK bukan bagian dari segelintir Islam yang membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat," demikian beberapa butir manifesto Jaringan Aswaja yang dibacakan dalam acara deklarasi. Selain itu, "kami yakin Jokowi-JK akan terus melakukan reformasi birokrasi dan penegakan hukum yang berkeadilan, di samping punya komitmen kuat melestarikan budaya lokal dan nasional," tambah Koordinator Nasional Aswaja Arief Rachman. Soetrisno Bachir optimistis Jokowi akan terpilih jadi presiden, sebab dialah sosok yang selama ini didambakan rakyat. "Pemimpin yang betul-betul merakyat hanya Jokowi," katanya. Dia mengharapkan para mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Jaringan Nasional Relawan Aswaja tetap semangat dalam bekerja untuk mendukung Jokowi-JK demi Republik Indonesia. Soetrisno Bachir juga meyakini Jokowi-JK akan selalu berpihak dan menjalankan atau menerapkan ekonomi kerakyatan. |
Loew: Jerman Favorit, tapi Masih di Belakang Brasil Posted: 30 May 2014 12:47 PM PDT Pelatih Jerman Joachim Loew mengakui timnya salah satu favorit di Piala Dunia 2014 ini. Tapi faktor tuan rumah dan dukungan publik membuat Brasil dinilainya masih kandidat terkuat untuk juara. Jerman dijagokan mampu berbuat banyak di Piala Dunia 2014 ini. Penampilan konsistennya di turnamen-turnamen besar menjadi tolok ukurnya. Der Panser sukses jadi semifinalis dalam dua gelaran Piala Dunia terakhir. Di Piala Eropa, mereka mampu mencapai final pada edisi 2008 dan menempati empat besar di kesempatan berikutnya. Loew percaya timnya punya kualitas untuk juara, meski demikian Brasil diakui punya keuntungan yang tak dimiliki timnya ataupun tim-tim lain. Tak hanya status tuan rumah, faktor cuaca jadi salah satu aspek krusial yang sangat diantisipasi oleh tim-tim peserta utamanya dari Eropa. "Secara logika, kami memiliki tim yang bagus pun kompetitif dan kami akan jadi salah satu favorit di Brasil," kata Loew di laman resmi FIFA. "Namun hanya tuan rumah yang mengerti kondisi disini, mereka punya keunggulan menjadi tuan rumah, mereka memenangi Piala Konfederasi dan punya sebuah tim yang mapan." "Lalu ada beberapa tim lain dengan kans untuk menang yang bisa dipertanggungjawabkan. Tapi mereka seperti kami, sedikit di belakang Brasil," tambah pelatih 54 tahun ini. Meski percaya diri dengan kemampuan timnya, Loew pribadi enggan berandai-andai terlalu jauh. Soal kans Jerman juara, dia menjawab diplomatis. "Tingkat ekspektasi akan berubah dalam minggu atau bulan. Apabila saya mengatakan sesuatu sekarang, itu bukan untuk mmenyadarkan orang, tetapi cuma sekadar cara pandang saya melihat sesuatu," pungkasnya. (raw/raw) |
Kalah di Suara Muhammadiyah, Jokowi: Kita Akan Tambah Lagi Posted: 30 May 2014 12:35 PM PDT Jakarta - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) unggul dalam perolehan basis massa Nahdlatul Ulama (NU), namun lemah di basis massa Muhammadiyah. Apa tanggapan Jokowi? Jokowi mengatakan, pihaknya sudah melakukan upaya maksimal untuk mendapatkan perhatian dari kalangan massa Muhammadiyah, namun berdasarkan hasil survei, menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Karena itu Jokowi mengatakan dirinya akan lebih maksimal lagi. Salah satu upayanya yaitu melakukan pendekatan lewat tokoh Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif. "Oleh sebab itu, kita kemarin ke tanwir Muhammadiyah, ketemu Buya Syafii Maarif, memang ini masih sebulan," ujar Jokowi usai berkunjung ke studio musik Nagaswara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014). "Kita sudah maksimalkan, tapi memang akan kita tambah," tambahnya. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA melakukan survei elektabilitas Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta di kalangan NU dan Muhammadiyah. Hasilnya, kekuatan keduanya relatif berimbang. Jika Pilpres digelar hari ini maka Jokowi didukung sebanyak 34,4% suara NU. Sementara Prabowo didukung 31,57% suara Muhammadiyah. Hasil survei ini dipaparkan oleh peneliti LSI, Ade Mulyana, di Kantor LSI di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014). Survei ini dilakukan pada 1-9 Mei 2014 dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 2.400 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden dengan metode kuisioner. Margin of error survei ini sekitar 2%. |
You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Posting Komentar