news.detik

0 komentar

news.detik


Sambangi DPC PDIP Sukabumi, Jokowi: Perketat Pengawasan TPS

Posted: 27 Mar 2014 10:43 AM PDT

Sukabumi, - Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) malam ini menyambangi kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Sukabumi, Jawa Barat. Jokowi mengingatkan kepada para kader PDIP di Sukabumi untuk memperketat pengawasan jalannya proses pemungutan suara pada 9 April mendatang.

Jokowi tiba di DPC PDIP Sukabumi, Jalan Raya Sukabumi, Jawa Barat, sekitar pukul 23.15 WIB, Kamis (27/3/2014). Puluhan kader yang mayoritas mengenakan seragam PDIP menyambut dengan riuh.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan 2014 adalah tahun penentuan. Maka dari itu para kadernya harus bekerja keras untuk memenangkan PDIP pada pileg nanti.

"2014 ini adalah tahun penentuan, kita dapat atau tidak dapat. Pilihnnya hanya dua itu. Dan kita nunggunya sudah 10 tahun. Dan kalau tidak kerja keras, tidak akan dapat. Dan jangan seolah-olah kita menang, meskipun kita sudah menang," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, dirinya tak ingin ada kecurangan dalam proses pemungutan suara pada 9 April mendatang. Karena itu, dia meminta para kader untuk ketat dalam melakukan pengawasan.

"Fokus di TPS, karena sekarang ini caleg tidak pakai gambar, hanya nomor dan nama. Sehingga menguasai TPS itu penting sekali," katanya.

Selain itu, dia juga mengingatkan kepada para caleg PDIP jangan banyak memakai spanduk yang memajang foto. Karena saat pencoblosan nanti di kertas suara tidak ada gambar muka caleg, melainkan hanya nomor dan nama.

"Caleg juga jangan pasang gambar di mana-mana. Karena survei mengatakan, orang itu ingat bukan fotonya, tapi nomor dan nama," kata Jokowi.

"Kalau orang yang sudah tua, susah ingatnya, bilang saja sudah Bu, coblos bantengnya saja," tambah Jokowi.

Punya informasi penting yang ingin Anda laporkan? Atau punya #FotoUnik? Kirim ke PASANGMATA.COM .

'Guardiola Sempurna untuk Bayern'

Posted: 27 Mar 2014 10:17 AM PDT

Amsterdam - Puja-puji untuk Pep Guardiola datang dari Johan Cruyff. Cruyff menganggap Guardiola merupakan pelatih yang sangat pas untuk Bayern Munich dan telah membawa Die Roten ke level yang lebih tinggi.

Setelah bergelimang kesuksesan bersama Barcelona, Guardiola melatih Bayern mulai musim panas lalu. Dia menggantikan Jupp Heynckes, yang mempersembahkan treble pada musim 2012/2013.

Melihat pencapaian luar biasa Heynckes, banyak pihak yang penasaran dengan apa yang akan dilakukan Guardiola untuk melebihinya. Untuk sekadar menyamainya saja tentu bukan pekerjaan sederhana.

Tapi, tanda-tanda Guardiola telah menaikkan level Bayern makin terlihat seiring berjalannya waktu. Sejak Guardiola datang, Bayern baru kalah dua kali, yakni dari Borussia Dortmund di Piala Super Jerman dan Manchester City di babak grup Liga Champions.

Selebihnya, Bayern hampir selalu meraih kemenangan dan kemenangan. Mereka juga sudah mengamankan titel Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub, dan Bundesliga. Bahkan, untuk titel yang disebut terakhir, Bayern melakukannya dengan mencatat rekor waktu tercepat.

Bayern masih punya kesempatan untuk menambah dua gelar lagi pada musim ini. Mereka masih bertahan di DFB-Pokal dan Liga Champions.

"Saya sangat mengenal Pep dan saya tahu betapa cerdasnya dia. Sangat jelas bagi saya bahwa dia tidak bergabung dengan klub ini dengan tujuan untuk merombaknya habis-habisan," ujar Cruyff kepada tz Munich.

"Dia adalah seseorang yang memodifikasi proses. Kalau sesuatu bagus, dia memodifikasi detail-detailnya. Dan itulah kelebihannya," lanjutnya.

"Itulah yang menjadikannya seorang pelatih yang bagus. Dia menyadari bagaimana untuk mengoptimalkan sesuatu yang sudah bagus," kata Cruyff.

"Tak ada kesempurnaan dalam sepakbola. Itu mustahil. Akan selalu ada kesalahan dalam permainan ini. Tapi, pelatih dan klub ini menyatu dengan sangat baik. Saya pikir chemistry antara dia dan Bayern sempurna," ujar orang yang pernah melatih Guardiola di Barca ini.

(mfi/raw)

Pogba: Juve Harus Kejam Demi Rekor

Posted: 27 Mar 2014 10:17 AM PDT

Turin - Tampil impresif, Juve menatap scudetto plus berkesempatan memecahkan rekor poin dalam semusim. Antusias memburu rekor, Paul Pogba ingin Bianconeri tampil kejam dan melibas lawan di sisa musim.

Juve sejauh ini tampil begitu sip hingga meninggalkan para rivalnya di Serie A. 'Si Nyonya Besar' memuncaki klasemen dengan nilai 81, unggul 14 angka dari AS Roma di urutan dua dan 20 poin dari Napoli di posisi tiga.

Keunggulan ini membuat Juve dinilai tinggal menjalani laga-laga formalitas di sisa musim untuk meraih scudetto ketiganya berturut-turut. Nah, mereka berkesempatan melakukannya dengan gaya, yakni memecahkan rekor poin dalam semusim.

Untuk saat ini rekor poin terbanyak ditorehkan Inter Milan dengan 97 angka dalam semusim, yang dicatatkan pada musim 2004-2005 silam. Dengan delapan pertandingan tersisa, Juve bisa meraih poin maksimal 24 angka dan itu berarti mereka punya peluang mengakhiri musim ini dengan mencatatkan 105 poin.

Jika melihat laju Juve sejauh ini, hal tersebut sangat mungkin terwujud. Mereka tengah dalam rentetan 22 laga tak terkalahkan di mana hanya dua kali gagal menang di masa tersebut. Pogba pun meminta timnya konsisten di jalur kemenangan dan memecahkan rekor.

"Kami jelas perlu terus bermain seperti yang selama ini kami tampilkan jika ingin mencapai rekor," kata Pogba kepada Mediaset Premium dikutip Football Italia.

"Kami perlu jadi tim yang kejam karena itulah satu-satunya cara untuk terus menang," tambahnya.

Sementara itu, akhir pekan ini ujian berat menanti Juve dalam usahanya melanjutkan tren. Mereka akan bertandang ke Napoli pada Senin (31/3/2014) dinihari WIB. Laga ini disebut Pogba salah satu kunci meraih gelar, sehingga timnya harus dalam konsentrasi penuh.

"Pertandingan melawan Parma adalah laga yang penting dalam hal scudetto. Sementara laga kontra Napoli Minggu nanti bakal jadi kunci dan kami harus tetap konsentrasi," tutur gelandang internasional Prancis ini.

(raw/mfi)

Finis Empat Besar Hukumnya Wajib buat Tottenham

Posted: 27 Mar 2014 09:48 AM PDT

London - Musim lalu, Tottenham Hotspur gagal memenuhi target untuk finis di zona empat besar. Untuk musim ini, hukumnya adalah wajib.

Tottenham memang sukses finis di urutan keempat pada musim 2011/2012. Namun, itu tidak berarti mereka bermain di Liga Champions pada musim berikutnya.

Suksesnya Chelsea menjuarai Liga Champions membuat jatah terakhir untuk tim-tim Inggris jatuh kepada The Blues. Sementara The Lilywhites harus puas bermain di Liga Europa.

Sementara pada musim lalu, Tottenham mengakhiri liga dengan finis di urutan kelima. Mereka kalah bersaing dengan Arsenal pada saat-saat terakhir.

"Kami akan sangat kecewa jika tidak finis lebih tinggi dari urutan kelima," ujar gelandang Tottenham, Gylfi Sigurdsson, di Sky Sports.

"Kami membeli banyak pemain pada musim panas kemarin dan kami tahu bahwa kami masih membutuhkan waktu."

"Semuanya tergantung pada beberapa pemain yang baru datang. Beberapa dari mereka langsung nyetel, sementara yang lainnya butuh beberapa bulan atau satu musim untuk beradaptasi dengan sepakbola Inggris."

"Tapi, memang begitulah hidup. Jika kami bisa finis di zona empat besar, itu akan jadi sesuatu yang fantastis," kata Sigurdsson.

(roz/mfi)

RSUD Pekanbaru Mati Lampu, PLN: Ada Gangguan Jaringan

Posted: 27 Mar 2014 09:41 AM PDT

Pekanbaru, - Jaringan Listrik di RSUD Pekanbaru malam ini padam. Pasien pun bergelap-gelapan. PLN sebut ada gangguan jaringan.

Pemadaman listrik di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terjadi, Kamis (27/3/2014) sekitar pukul 19.30 WIB. Hingga pukul 21.00 WIB, listrik juga belum menyala.

Kondisi itu dikeluhkan para pasien di rumah sakit pemerintah tersebut. Ruangan pasien kini seluruhnya padam. Sedangkan lampu emergency yang ada di ruangan hanya bisa bertahan 10 menit.

"Akhirnya kita hanya bermodalkan lilin. Tidak ada genset di rumah sakit ini. Sudah satu jam lebih, belum ada tanda-tanda listrik akan menyala," kata Tony (45) yang lagi menjaga ibunya terbaring di rumah sakit kepada detikcom.

Masih menurut Tony, pemadaman listrik ini membuat suasana di rumah sakit gelap gulita. Masing-masing ruangan pasien hanya bermodalkan lilin.

"Banyak pasien sekarang pada keluar dari ruangan karena panas. Bagi yang bisa keluar ya masih mending, yang terbaring seperti ibu saya, ya terpaksa harus dikipas-kipas seadanya dengan tangan," kata Tony.

Pihak PLN Cabang Pekanbaru tidak membantah bila di kawasan RSUD Arifin Achmad di Jl Hangtuah itu kini kondisinya listrik padam.

"Benar di sekitar kawasan rumah sakit kini seluruhnya padam. Ini karena ada gangguan jaringan yang rusak. Tim kita tengah berada di lapangan untuk mencari gangguan tersebut," kata Kepala PLN Pekanbaru, Agustian kepada detikcom.

(cha/mpr)

Punya informasi penting yang ingin Anda laporkan? Atau punya #FotoUnik? Kirim ke PASANGMATA.COM .


Jokowi: Jadi Presiden Itu Berat!

Posted: 27 Mar 2014 09:34 AM PDT

Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) mengakui tugas sebagai presiden itu sangatlah berat. Untuk meringankan itu, perlu dukungan yang kuat dari parlemen.

Saking beratnya tugas presiden, Jokowi mengaku tidak menerima dengan sukacita mandat capres yang diberikan partai kepada dirinya. "Seorang presiden itu kerjanya sangat berat sekali. Sehingga saya tidak menyambut itu dengan sukacita, karena tugas yang berat buat saya," kata Jokowi.

Jokowi menyampaikan hal itu di depan seratusan simpatisannya di Rumah Makan Lembur Kuring, Jl Siliwangi, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (27/3/2014).

Tapi,lanjut Jokowi, jika terpilih nanti jadi presiden, dia yakin bisa mengemban tugas itu dengan baik jika mendapat dukungan yang kuat dari rakyat dan parlemen.

"Insya Allah, dengan dukungan bapak ibu sekalian, saya menyakini dengan semangat yang saya lihat, moga-moga perasaan saya nanti betul bahwa nanti 9 April di pileg, ini penting sekali, karena percuma punya presiden tapi di parlemen sangat kecil, berat," kata Jokowi.

"Jadi berat mengelola negara sebesar ini dengan parlemen yang sangat kecil. Dan saya tipikal orang yang sangat tidak mau disuruh lobi-lobi," tambah Jokowi.

"Jadi malam ini saya mengajak semuanya, bapak ibu ke tetangga, di Rt, kelurahan, kecamatan, untuk mengajak pada tanggal 9 April mendatang memilih nomor 4, PDIP. Karena tanpa itu, terus terang, kalau kita hanya dapat 20 persen, berat presidennya. Tapi kalau kita bisa dapat paling tidak di atas 35 persen, itu kita akan kuat," tambahnya lagi.

Punya informasi penting yang ingin Anda laporkan? Atau punya #FotoUnik? Kirim ke PASANGMATA.COM .



Posting Komentar