news.detik |
- Kemenlu Singapura: Kami Tidak Butuh Uang Koruptor
- Hukum Anti Gratifikasi ala Singapura
- Lawan Moldova, Inggris Tanpa Sturridge
- Soal Kiper Timnas, Xavi: Siapapun yang Dipilih, Gawang Spanyol Aman
- Courtois: Kembali ke Chelsea Sekarang Terlalu Berisiko
- Mancini Bidik Posisi Allenatore Timnas Italia
| Kemenlu Singapura: Kami Tidak Butuh Uang Koruptor Posted: 05 Sep 2013 10:43 AM PDT Jumat, 06/09/2013 00:43 WIB Jakarta - Singapura kerap dituding sebagai tempat persembunyian buronan kasus-kasus korupsi dari Indonesia. Di negara makmur yang dikenal ketat dalam urusan penegakan hukum tersebut, uang yang diyakini sebagai hasil korupsi disimpan. Apa tanggapan pemerintahnya atas tudingan itu? "Kami tidak butuh uang-uang itu, keuangan negara kami sudah cukup," tegas Singapore Senior Minister of State for Foreign Affairs and Home Affairs, Masagos Zulkifli. Penegasannya menanggapi pertanyaan detikcom tentang sinisme sebagian kalangan di Indonesia terhadap Singapura dalam urusan perang melawan korupsi. Pertemuan informal yang difasilitasi Singapore International Foundation ini berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri Singapura di Tanglin, Singapura, Kamis (5/9/2013). Sebenarnya kerjasama ekstradisi buronan kasus-kasus korupsi antara pemerintah RI dan Singapura telah lama disahkan. Memang untuk penerapannya mensyaratkan bukti otentik yang mendukung tuduhan bahwa memang orang yang diburu adalah koruptor dan asetnya di Singapura merupakan hasil korupsi. "Kami berhati-hati sekali. Program bilateral itu sudah ada, kami siap tangkap dan antar kembali ke Indonesia. Tapi itu harus berdasar hukum, bukan tekanan politik. Nggak bisa tinggal telepon lalu tangkap, harus ada pembuktiannya," jelasnya dalam bahasa Indonesia yang lancar. Bila proses penyusunan aturan teknis dan pelaksaan kesepakatan itu dianggap terlalu lamban, bisa jadi dampak panjangnya proses legislasi di Indonesia. "Di Indonesia prosesnya lain sebab yang membuat aturannya tidak hanya di presiden, tapi juga DPR. Jadi ya kita tunggu," imbuh Masagos. Dia menegaskan juga hukum anti korupsi dan gratifikasi di negaranya sangat ketat dan penerapannya pun tegas. Di masa lalu pernah terjadi seorang pejabat tinggi di lingkungan pemerintahan Singapura bunuh diri karena tidak bisa berkelit dari tuduhan melakukan tindak korupsi. "Menteri sendiri saja kami tindak, kok orang lain malah tidak hanya karena uang? Kami ada UU yang melarang menyimpan uang panas. We don't need that money!" gugat pria yang sempat bergabung di PT Bukaka. (lh/jor) Baca Juga |
| Hukum Anti Gratifikasi ala Singapura Posted: 05 Sep 2013 10:18 AM PDT Jumat, 06/09/2013 00:18 WIB
Di saat Indonesia masih mencoba merumuskan batasan gratifikasi, di Singapura sudah diterapkan. Singkatnya yaitu benda/jasa/fasilitas/kemudahan berupa apa pun yang diberikan seseorang/perusahaan/pejabat kepada seorang yang menjabat sebagai penyelenggara negara. Agar tidak dikategorikan sebagai gratifikasi, pemberian itu harus dia beli. Demikian dipaparkan Singapore Senior Minister of State for Foreign Affairs and Home Affairs, Masagos Zulkifli, kepada rombongan wartawan Indonesia yang diundang Singapore International Foundation. Perbincangan berlangsung di kantornya di Tanglin, Singapura, Kamis (5/9/2013). "Misalnya suatu saat saya berkunjung ke Indonesia dan mendapat pena sebagai cendera mata. Pena itu saya terima lalu disampaikan ke lembaga negara yang menaksir harganya. Anggap saja pena itu ditaksir harganya SG$ 200 maka akan ditanyakan kepada saya apakah mau membelinya," paparnya dalam bahasa Indonesia. "Kalau saya tidak mau membelinya, pena itu disimpan negara untuk kemudian dilelang. Tapi kalau saya mau beli, maka SG$ 200 itu akan dipotong langsung dari gaji saya," sambung Masagos. Andai dirinya tidak melaporkan dan menyerahkan cendera mata itu kepada negara, dirinya dapat didakwa menerima gratifikasi. Sanksi hukumannya akan sangat berat. Penerapannya juga tidak main-main. Pernah terjadi seorang menteri di pemerintahan Singapura di masa lampau menerima potongan harga pembelian unit apartemen. Pemberian potongan harga yang tidak dilaporkannya kepada negara itu belakangan terungkap dan dirinya diancam sanksi pidana. "Dia tahu tidak bisa mengelak dari hukum dan memilih bunuh diri," sambung pria yang sempat bergabung dengan Jusuf Kalla di PT Bukaka pada pertengahan 1980. (lh/jor) Baca Juga |
| Lawan Moldova, Inggris Tanpa Sturridge Posted: 05 Sep 2013 10:17 AM PDT London - Timnas Inggris kembali kehilangan penyerangnya setelah Daniel Sturridge dipastikan absen di laga kontra Moldova. Namun Roy Hodgson mengharapkan Sturridge bisa pulih cepat dan bermain saat melawan Ukraina. Sturridge tengah tampil tajam bersama Liverpool dengan bikin lima gol dari empat penampilannya di seluruh kompetisi musim ini. Maka wajar jika ia diharapkan bisa menambah ketajaman The Three Lions untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2014 pekan ini. Apalagi Inggris butuh raihan poin sempurna saat melawan Moldova dan Ukraina mengingat mereka masih tertahan di posisi kedua Grup H dengan 12 poin, selisih dua angka dari Montenegro di posisi puncak dan hanya unggul satu angka dari Ukraina yang sama-sama baru memainkan enam laga. Tapi sayangnya Hodgson selaku pelatih Inggris takkan bisa memakai jasa Sturridge di laga lawan Moldova karena si pemain 24 tahun itu mengalami cedera hamstring yang membuatnya harus absen. Krisis striker pun menghinggapi Inggris setelah sebelumnya sudah kehilangan Wayne Rooney yang cedera kepala. "Sepertinya kami memang tidak beruntung bukan? Kami kehilangan Daniel dan Wayne (Rooney), dan dua bek kanan potensial kami Glen Johnson dan Phil Johnson," ujar Hodgson di Sky Sports. "Sebelumnya ada Alex Oxlade-Chamberlain, jadi kami sudah kehilangan lima pemain dan beberapa pekan lalu saya benar-benar dibikin pusing," sambungnya. "Memang ini klise tapi ini adalah kesempatan hebat bagi para pemain yang mungkin tidak banyak mendapat kesempatan main ketika yang lain ada dan kini tergantung mereka untuk tampil sebagus mungkin." Kini Hodgson berharap Sturridge bisa sembuh tepat waktu dan diturunkan di laga selanjutnya lawan Ukraina. Jika tidak pun, Sturridge akan dipulangkan ke Liverpool. "Dia bekerja keras untuk pulih. Diagnosa awal menyatakan bahwa dia tidak akan fit untuk kedua laga itu. Kami tidak menerima itu dan dia pun begitu, jadi dia bekerja keras untuk mencoba terapi pemulihan." "Saya pikir ini akan akan sulit, kami tidak tahu bagaimana hasilnya sampai Minggu pagi. Dia akan melaporkan kembali perkembangan pada Sabtu sore; Minggu pagi kami akan melakoni latihan sebelum pergi ke Ukraina dan jika dia lulus tes, maka dia akan ikut kami. Jika tidak, maka dia akan tetap berada di Liverpool," demikian Hodgson. (mrp/mfi) |
| Soal Kiper Timnas, Xavi: Siapapun yang Dipilih, Gawang Spanyol Aman Posted: 05 Sep 2013 10:09 AM PDT Helsinki - Pelatih tim nasional Spanyol Vicente del Bosque belum menunjuk kiper yang akan tampil menghadapi Finlandia. Siapapun yang bermain nanti, Xavi Hernandez menilai gawang Spanyol tetap berada di tangan yang aman. Iker Casillas sejatinya adalah kiper utama dan kapten Spanyol. Tetapi posisinya di klub, Real Madrid, saat ini sudah mulai tergeser. Del Bosque sendiri sebenarnya terus memberinya dukungan, tetapi ia tak menjamin Casillas bakal jadi starter kala Spanyol bertandang ke Helsinki, Finlandia, Sabtu (7/9/2013) dinihari WIB untuk menjalani kualifikasi Piala Dunia 2014. Bukan tak mungkin Casillas bakal dicadangkan di laga tersebut, setelah di sebuah sesi latihan del Bosque lebih memilih kiper Barcelona Victor Valdes. Selain itu ada pula satu kiper lain, Pepe Reina, yang siap ditunjuk. "Akankah Victor Valdes yang dipilih dan bukan Iker Casillas? Valdes adalah sebuah contoh di dalam dan luar lapangan," kata Xavi seperti dikutip Football Espana. "Dia telah menunggu kesempatannya untuk tampil di tim dan saya tidak tahu apakah dia akan bermain besok, tapi pastinya dia akan siap." "Ketiga kiper semuanya berlatih dengan baik dan terserah pada pelatih untuk memutuskan yang mana. Tapi apapun yang terjadi, gawang Spanyol tetaplah aman," ujar pemain 33 tahun ini. (raw/krs) |
| Courtois: Kembali ke Chelsea Sekarang Terlalu Berisiko Posted: 05 Sep 2013 10:03 AM PDT Brussels - Thibaut Courtois mengaku tak takut untuk bersaing dengan Petr Cech di Chelsea. Akan tetapi, Courtois menilai saat ini bukanlah waktu yang tepat baginya untuk pulang ke Stamford Bridge. Courtois direkrut Chelsea dari Genk pada tahun 2011 lalu. Tapi, penjaga gawang asal Belgia itu belum sempat bermain untuk The Blues karena langsung dipinjamkan ke Atletico Madrid. Courtois ternyata tampil sangat baik di Atletico. Dia langsung jadi kiper utama Los Colchoneros dan mampu menutupi kepergian David de Gea. Musim lalu, Courtois kembali dipinjamkan ke Atletico. Performa apiknya di bawah mistar berlanjut dan dia bahkan mampu merebut Trofi Zamora musim lalu. Chelsea dan Jose Mourinho sebenarnya berharap Courtois kembali ke Chelsea pada musim panas ini. Namun, Courtois lebih memilih untuk meneruskan masa peminjamannya di Atletico. "Klub dan Jose Mourinho menginginkan saya kembali untuk musim ini. Mereka juga mempertimbangkan opsi meminjamkan saya ke tim di Premier League," ujar Courtois di Football Espana. "Namun, saya tertarik dengan opsi itu. Saya merasa baik di Madrid dan ingin bermain di Liga Champions bersama Atletico," lanjutnya. "Saya tak takut bersaing dengan Petr Cech. Saya tak takut kepada siapa pun. Saya yakin dengan kualitas saya dan saya tahun bahwa Mourinho memilih tim bukan hanya berdasarkan status seorang pemain," kata pemuda 21 tahun ini. "Buktinya adalah dia meninggalkan (Iker) Casillas di bangku cadangan di Real Madrid karena dia yakin Diego Lopez berlatih lebih baik," ujar Courtois. Menurut Courtois, kalau dia kembali ke Chelsea sekarang, dia bisa saja akan menghuni bangku cadangan dan tempatnya di timnas Belgia pun terancam. "Saya bisa saja pergi dan mungkin berjalan dengan sempurna, tapi kemudian saya tak dimainkan dan bisa saja kehilangan tempat saya di tim nasional. Itu akan berisiko untuk Piala Dunia," katanya. "Tahun depan? Saya lebih bisa mengambil risiko. Tapi untuk sekarang, yang penting bagi saya sebagai seorang pemain muda adalah mencapai level yang lebih tinggi," tutur Courtois. (mfi/mrp) |
| Mancini Bidik Posisi Allenatore Timnas Italia Posted: 05 Sep 2013 10:00 AM PDT Milan - Roberto Mancini mengindikasikan ketertarikannya untuk melatih tim nasional Italia. Jika memang ada peluang, Mancini pun menyatakan posisi itu akan menjadi prioritas buatnya. Saat ini Italia masih ditangani oleh Cesare Prandelli. Tetapi kontraknya akan habis selepas Piala Dunia 2014 mendatang dan Prandelli diyakini takkan terus duduk di posisinya sekarang. Kendatipun masih ada sekian bulan sampai musim panas depan, rumor mengenai calon pengganti Prandelli sudah mulai bermunculan. Mancini menjadi salah satu pelatih yang disebut-sebut namanya. "Saat ini Prandelli ada di sana jadi kita akan lihat apa yang terjadi di masa depan," kata Mancini kepada ANSA dan dilansir Sports Mole. "Tetapi tim nasional sudah pasti bukan merupakan pilihan kedua atau semacamnya, itu adalah sebuah prioritas," tegas pria 48 tahun yang juga mantan pemain timnas Italia periode 1984-1994 tersebut. Mancini kini masih menganggur usai diberhentikan oleh Manchester City akhir musim lalu. Sebelumnya ia juga sempat menangani Fiorentina, Lazio, dan Inter Milan. Di empat klub tersebut Mancini di antaranya pernah menyabet empat titel liga--tiga di Inter dan satu di City. (krs/mrp) |
| You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |
Posting Komentar