Inilah.com - Terkini |
- Conte Ingin Rasakan Magis Si Kuping Besar
- Jam Belajar, Jokowi: Satpol PP Upaya Terakhir
- Budi Mulya, Pintu Masuk Jerat Boediono
- Cavani Senang Posisi Barunya di PSG
- Polemik Suap Pemilihan Calon Hakim Agung
- Jumlah Orang Kaya di Asia Naik 9,4%
| Conte Ingin Rasakan Magis Si Kuping Besar Posted: 25 Sep 2013 11:15 AM PDT INILAH.COM, Turin - Sempat merasakan gelar juara Liga Champions saat masih menjadi pemain, Antonio Conte bercita-cita meraihnya kembali saat statusnya kini sebagai pelatih Juventus. Menurut pelatih 44 tahun itu menjuarai Liga Champions merupakan hal yang paling ingin diraih semua pemain dan pelatih. Oleh karena itu tak berlebihan jika Conte mengatakan Piala Si Kuping Besar memberikan sentuhan aura magis bagi orang yang pernah mengangkatnya. Meskipun begitu, Conte mengakui bukanlah perkara mudah mewujudkan hal tersebut saat musim ini. Musim lalu, langkah Conte bersama Si Nyonya Tua di Liga Champions hanya sampai babak perempatfinal setelah ditumbangkan oleh Bayern Muchen dengan agregat 4-0. Saat masih bermain, Conte pernah sekali mengangkat piala supremasi tertinggi sepakbola Eropa itu di musim 1995-96, saat itu Bianconeri berhasil menundukan wakil Eridivise Belanda Ajax Amsterdam dengan skor 4-2 setelah melawati babak adu penalti. "Anda mencoba bekerja keras untuk meraih kemenangan dan mengisi lemari dengan banyak gelar prestisius lainnya. Liga Champions adalah sesutau yang magis dan setiap pemain, pelatih, dan klub ingin merasakan mengangkat piala si kuping besar setidaknya sekali, " ungkap mantan pelatih Siena itu kepada Uefa.com. Sepanjang sejarah klub, Si Zebra baru dua kali merasakan manisnya juara Liga Champions di musim 1984-85 dan 1995-96. Namun, Conte menilai klubnya saat ini bisa disejajarkan dengan dua klub kota Milan yang meraih lebih banyak gelar di UCL. "Juventus adalah klub kuat yang selalu ingin menang dan bersama dengan AC Milan dan Inter, kami adalah tim paling banyak yang juara di tingkat Eropa," ia memungkasi. |
| Jam Belajar, Jokowi: Satpol PP Upaya Terakhir Posted: 25 Sep 2013 11:01 AM PDT INILAH.COM, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, tidak akan mengerahkan Satpol PP untuk mengawasi anak saat jam wajib belajar. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu menjelaskan, selama pengawasan orangtua berjalan, kemudian lingkungan juga berjalan dalam mengawasi, RT/RW juga sudah berjalan, untuk apa memakai Satpol PP. "Itu (Satpol PP) adalah cara paling akhir," kata Jokowi di kantornya, Rabu (25/9/2013). Ia melanjutkan, Pemprov akan memulai jam wajib belajar pada bulan Oktober dan sudah melakukan persiapan-persiapan sosialisasi ke anak-anak warga. "Tapi kita hanya mau mulai 10 titik, tidak hafal dimana aja. Yang jelas, setiap wilayah dua. Semoga aja ini berhasil dan ada manfaat besar, agar dilebarkan ke seluruh wilayah yang ada," ujarnya. Mantan Walikota Surakarta menjelaskan, untuk dasar hukumnya memakai Perda karena sudah ada dalam peraturan itu. Dan ia yakin kalau bulan Oktober sudah siap semuanya untuk dilaksanakan. "Dasar hukumnya, Perdanya ada. Kemarin kita hanya perlu proses mencari cantolan hukumnya sudah ada, dan kepastian cantolannya sudah ada. Kalau sudah siap semua, kita mulai," tandasnya.[man] |
| Budi Mulya, Pintu Masuk Jerat Boediono Posted: 25 Sep 2013 10:33 AM PDT INILAH.COM, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan kesaksian Budi Mulya bisa jadi pintu masuk untuk menjerat Boediono. Pasalnya, sejumlah kalangan menyebut Boediono sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penggelontoran dana talangan Rp6,7 triliun kepada Bank Century.
Ia pun mengisyaratkan, Boediono bakal dipanggil setelah KPK mendapat keterangan dari Budi Mulya. "Setelah Budi Mulya diperiksa," kata Doktor Hukum itu, Rabu (25/9/2013). Budi Mulya sendiri merupakan tersangka dalam perkara dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Namun hingga kini, dia belum diperiksa. Abraham pun mengakui, tak lama lagi Budi bakal dimintai keterangan. Namun, ia enggan merinci kapan pastinya Deputi V Bidang Pengawasan Bank Indonesia itu dipanggil. "Tahun ini," tegasnya. Untuk diketahui, sebelumnya mantan pemilik Bank Century Robert Tantular mengaku dirinya heran dengan pemberian dana talangan Rp6,7 triliun kepada Bank Century. Pasalnya, Bank Century saat itu hanya butuh Rp1 Triliun buat dana Penyertaan Modal Sementara (PMS). Namun, angka tersebut dinilai Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan saat itu terlalu besar. Sri beranggapan, dana penyelamatan hanya butuh Rp632 miliar seperti dibahas dalam rapat KSSK 21 November 2008. Sri pun sempat meradang karena merasa tak diberitahu soal pengucuran lonjakan dana sebesar itu. Dalam notulensi rapat KSSK tanggal 24 November 2008, tergambarkan pula bahwa Sri Mulyani baru menyadari data BI di bawah kendali Boediono (saat itu Gubernur BI), tidak akurat. Tapi, setelah melihat semua kejanggalan itu Sri Mulyani tidak melapor ke aparat hukum. Ia malah mengadu ke Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla. Sri Mulyani mengaku telah "ditipu" oleh para pejabat BI.[man] |
| Cavani Senang Posisi Barunya di PSG Posted: 25 Sep 2013 10:28 AM PDT INILAH.COM, Paris - Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Laurent Blanc, memberikan posisi bari bagi Edinson Cavani. Posisi baru tersebut disambut positif penyerang berkebangsaan Uruguay itu. Saat masih memperkuat Napoli, pemain berusia 26 tahun itu berposisi sebagai penyerang utama. Namun saat bermain bersama PSG awal musim ini, Cavani lebih sering diposisikan sebagai penyerang sayap. Blanc tetap mempercayakan posisi penyerang utama kepada Zlatan Ibrahimovic. Kendati demikian, pemain kelahiran Salto, Uruguay, itu tak kehilangan ketajamannya dalam mencetak gol. Dari enam laga, Cavani sukses mencetak tiga gol. "Saya menikmati bermain di sayap. Saya memang harus membantu tim dalam bertahan. Tapi, saya tak keberatan. Mungkin hal itu akan mempengaruhi jumlah gol saya. Tapi, hal itu tak jadi masalah," ungkap Cavani dilansir Sky Sport 24. "Kami memiliki banyak pemain menyerang dan kami dapat berganti posisi saat bermai. Tetapi, meraih kemenangan menjadi tujuan utama," demikian Cavani. Sumber: Goal |
| Polemik Suap Pemilihan Calon Hakim Agung Posted: 25 Sep 2013 10:10 AM PDT Polemik Suap Pemilihan Calon Hakim Agung Oleh: ajuz web - Kamis, 26 September 2013 | 00:10 WIB Berita Terkait Kasus suap terkait pemilihan calon hakim agung pada tahun 2012 menjadi sorotan, setelah hampir setahun "diam". Susah kalau mentalnya memang sudah bobrok. Rekomendasi Untuk Anda Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi di siniatau akses mobile langsung http://m.inilah.comvia ponsel dan Blackberry !. Kini hadir www.inilah.com di gadget Anda , dapatkan versi Android di Google Play atau klik http://ini.la/android dan versi Iphone di App Store atau klik http://ini.la/iphone0 Komentar Belum ada komentar untuk berita ini. Kirim Komentar Copyright 2008 - 2013 inilah.com, All rights reserved inilah.com. Kembali Ke Atas |
| Jumlah Orang Kaya di Asia Naik 9,4% Posted: 25 Sep 2013 10:09 AM PDT INILAH.COM, Jakarta - Jumlah orang terkaya di Asia meningkat 9,4 persen dari tahun 2012 sebanyak 3,6 juta orang. RBC Wealth Management & RBC Asuransi melaporkan, Hong Kong dan India mengalami kenaikan terbesar. Untuk populasi kelompok ini naik 35 persen dari 114.000 orang menjadi 153.000 orang. Jepang dan Taiwan merupakan pasar yang menunjukkan pertumbuhan tertinggi dari sisi kemakmuran atau naik 4,5 persen menjadi 1,9 juta orang untuk Jepang dan Taiwan naik 7 persen menjadi 95.000 orang. Pada tahun 2014, orang terkaya di kawasan Asia-Pasifik dapat melampaui Amerika Utara. Kelompok ini memiliki total kekayaan sebesar US$1 juta lebih. Pada 2015 diperkirakan akan meningkat menjadi US$15,9 triliun dari US$12 triliun di tahun 2012. Tahun 2012, mo;ao kekayaan mereka mencapai US$12,7 triliun. Pertumbuhan yang kuat di Asia setelah lima tahun konsisten. "Tinggi populasi kekayaan bersih dan kekayaan di Asia naik 31 persen dan di pasific naik 27 persen sejak tahun 2007," kata Group Head RBC Wealth Management & RBC Asuransi, George Lewis. Secara global, tahun 2012 kekayaan individu mencapai US$46,2 triliun. Kekayaan tersebut didominasi orang kaya dari Amerika Utara, Asia-Pasifik dan Eropa. |
| You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |
Posting Komentar