Inilah.com - Terkini |
- Ini Alasan Sejumlah Menteri Jokowi Pantas Diganti
- KURUSETRA, Game RPG Lokal Siap Gebrak Dunia
- Soal Menteri, Jokowi Diminta Dengarkan Masyarakat
- Klub Kolaps Rawan Aksi Suap
- Peluang Usaha Jabar Dipasarkan ke Luar Negeri
- Cara Persib Tangkal Suap
Ini Alasan Sejumlah Menteri Jokowi Pantas Diganti Posted: 09 Apr 2015 11:09 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Direktur Eksekutif Sigma, Said Salahuddin menilai sejumlah menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) pantas untuk diganti. Beberapa nama menteri yang dinilai pantas untuk diganti itu diantaranya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) serta menteri-menteri di bidang perekonomian. Pergantian ini didasarkan pada alasan respon masyarakat terhadap kinerja beberapa menteri tersebut. Misalnya pada Menkumham. "Rakyat geram dengan Menkumham yang dianggap bertanggungjawab atas munculnya ketidakstabilan politik," ujar Said kepada INILAHCOM, Kamis (9/4/2015). Dia menambahkan untuk pergantian Menkominfo tak jauh berbeda dengan Menkumham. "Menkominfo dinilai meresahkan masyarakat karena sembrono menutup akses yang menjadi sumber informasi bagi kelompok masyarakat mayoritas," katanya. Sedangkan untuk menteri-menteri ekonomi, menurut Said tidak perlu lagi dijelaskan panjang lebar alasannya. "Mahalnya harga-harga kebutuhan hidup masyarakat akibat kebijakan dari para menteri itu sudah sangat keterlaluan sehingga sulit dimaafkan," tuturnya. Seperti diketahui, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga telah menyatakan bahwa tidak ada perombakan kabinet. "Belum ada dibicarakan (rombak kabinet), masih terlalu cepat. Belum sama sekali dibicarakan," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (7/4/2015) lalu. [ton] ![]() |
KURUSETRA, Game RPG Lokal Siap Gebrak Dunia Posted: 09 Apr 2015 11:01 AM PDT
(dok. Qajoo Studio)INILAHCOM, Jakarta - Sebuah game baru bergenre role-playing game (RPG) karya anak bangsa siap menggebrak pasar game dunia. Diberi label KURUSETRA, mobile strategy game ini sudah bisa diunduh oleh para gamer di seluruh dunia. Mengambil inspirasi dari kisah perang Baratayuda, sebuah perang kolosal di wilayah Kurusetra, game ini akan menampilkan lima sosok heroik bernama Satrya, Kandini, Trisna, Anom, dan Juna, yang akan memimpin pasukan. Kelima sosok ini memiliki kemampuan unik dan menantang para gamer untuk mengatur strategi agar 'jagoannya' bisa meraih sebuah prasasti bernama Segaragni Bayubhumi yang terletak di gunung penuh daya magis Megameru. KURUSETRA didesain dan dikembangkan oleh Qajoo Studio (baca: Kayu Studio), dengan tim yang terdiri dari 20 orang. Qajoo Studio adalah sebuah usaha kreatif lokal yang telah menghasilkan dan mendistribusikan empat mobile games dan empat buah cerita interaktif untuk anak. CEO Qajoo Studio Alexander Budiman mengatakan bahwa KURUSETRA dihadirkan sebagai bukti bahwa developer dalam negeri pun mampu menghasilkan sebuah karya kreatif berupa mobile strategy game dengan mengusung kekayaan budaya lokal. "KURUSETRA dibuat dengan passion yang tinggi pada game pertempuran dan kecintaan serta penghargaan pada kekayaan budaya lokal Indonesia. Target kami, game ini dapat mengangkat budaya Indonesia dan diterima oleh para pecinta game di Tanah Air dan juga mancanegara," ujar Alex dalam keterangan resminya kepada INILAHCOM, Kamis (9/4/2015). KURUSETRA memang dirancang khusus bagi penggemar game strategis di seluruh dunia. Qajoo Studio percaya bahwa para gamer akan menikmati semua tantangan dan petualangan heroik yang akan dilakoninya dengan memilih satu dari lima sosok heroik yang ditampilkan dalam game ini. "Ini adalah game yang akan menampilkan kekayaan budaya lokal atau budaya asli Indonesia melalui desain karakter serta musik yang akan hadir di hampir semua bagian dalam game. Meski hadir dengan tampilan budaya lokal, namun kami pastikan para pecinta game akan menikmati keseruannya," imbuh Ariel, Chief Creative Officer Qajoo Studio. KURUSETRA sudah bisa diunduh secara free dengan in-app purchase di iTunes App Store mulai 7 April 2015. Untuk sementara, game besutan Qajoo Studio ini hanya bisa dimainkan di perangkat mobile berbasis iOS seperti iPad, iPhone, dan iPod touch. ![]() |
Soal Menteri, Jokowi Diminta Dengarkan Masyarakat Posted: 09 Apr 2015 10:29 AM PDT INILAHCOM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan merombak atau mereshuffle beberapa menteri pada Kabinet Kerjanya. Namun kabar itu dibantah oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menyatakan tak akan ada perombakan kabinet. Direktur Eksekutif Sigma, Said Salahuddin menilai seharusnya Jokowi dapat mengontrol dan memberikan penilaian atas hasil kerja para menterinya. Karena bagaimanapun nasib presiden turut ditentukan oleh menteri-menterinya. "Didalam menilai kinerja para menterinya itu sebaiknya juga presiden mendengarkan suara masyarakat," ujar Said kepada INILAHCOM, Kamis (9/4/2015). Menurutnya, apabila Jokowi memberikan penilaian terhadap menteri berdasarkan suara masyarakat, maka Jokowi akan menemukan menteri-menteri yang pantas diberi rapor merah. Dan berarti sudah seharusnya diganti dengan segera. "Sebagai bagian dari masyarakat saya kira Menkumham, Menkominfo dan menteri-menteri dibidang perekonomian adalah contoh dari jajaran menteri yang pantas untuk diganti," kata Said. [ton] ![]() |
Posted: 09 Apr 2015 10:18 AM PDT AKSI suap pada dunia sepak bola nasional kembali terendus, seusai ditangkapnya Johan Ibo. Tindakan itu mendapat tanggapan dari mantan Pemain Persib era 90-an Yudi Guntara. Menurutnya, aksi curang ini sangat merusak citra Indonesia yang tengah berusaha diakui di kancah internasional. Yudi mengatakan, sangat berbahaya bila yang disuap adalah pemain maupun tim yang sedang dalam kondisi hampir kolaps. Untuk tim yang secara finansial cukup mumpuni, tidak terlalu rentan disusupi mafia sepak bola, namun bila menimpa tim yang sedang terseok-seok bisa jadi rawan, lantas tidak mengindahkan sportifitas. "Kalau ada klub yang memang membutuhkan dana, ini bisa rawan disusupi oleh orang seperti ini," kata Yudi, via teleponnya, Kamis (9/4). Karena itu, dia melihat kendala ini merupakan pekerjaan rumah besar bagi PSSI dan segenap insan sepak bola Indonesia. Tindakan licik ini kudu segera dibasmi, karena bakal banyak yang dirugikan. "Memang masalahnya harus di tuntaskan apalagi kalau dalam Liga Indonesia, ini tugas berat buat PSSI buat persepakbolaan kita," urai dia. Permasalahan ini dikatakannya, memang sudah terjadi berlarut-larut. Untuk itu, harus segera ditindak secepatnya, agar kompetisi berjalan sehat. Dia mengaku, ketika masih terjun menjadi pemain sepak bola memang belum pernah ditawari untuk berbuat curang, namun dengan adanya kejadian ini dia mengaku miris. Tidak ada pilihan lain jika ingin memajukan persepakbolaan yang profesional, maka aksi suportif kudu ditegakan. Bukan hanya aksi suap, dia juga berharap sepak bola Indonesia bisa belajar dari pengalaman. Dia mencontohkan, sepak bola gajah di Piala Tiger (sekarang AFF Cup) antara Indonesia vs Thailand pada 1998. Salah seorang pemain timnas Indonesia, Mursyid Effendi dijatuhkan sanksi seumur hidup usai mencetak gol bunuh diri kontroversial. Tindakan itu, kemungkinan untuk menghindari betemu tuan rumah, Vietnam. Tapi kembali terjadi kasus serupa hingga menjadi perbincangan media luar negeri, saat PSS Sleman bertemu PSIS Semarang, pada Grup N babak delapan besar Divisi Utama 2014. Untuk menghindari Borneo FC pada babak Semifinal kedua tim melakoni sepak bola gajah. "Masalah sepak bola gajah juga sebenernya belum diselesaikan yah, memang seperti dulu juga ada sih, tapi tidak terselesaikan juga," pungkas dia. (ddy) ![]() |
Peluang Usaha Jabar Dipasarkan ke Luar Negeri Posted: 09 Apr 2015 10:05 AM PDT INILAHCOM, Bandung - Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan meminta agar peluang usaha di Jabar dipasarkan ke luar negeri. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan kerja Dharma Wanita Persatuan Kementrian Luar Negeri RI di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (9/4/2015). "Mudah-mudahan rombongan DWP Kementerian Luar Negeri RI jika bertugas keluar negeri dapat mengikutsertakan Jawa Barat dalam peluang-peluang usaha," kata Netty. Netty yang juga isteri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan ini mengaku terhormat dengan kedatangan rombongan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Luar Negeri RI di Gedung Negara Pakuan khususnya ke Jawa Barat. "Pertemuan ini menjadi jembatan silaturahmi dan kerjasama yang terjalin antara Kementrian Luar Negeri RI dan Pemerintahan Jawa Barat," ucap dia. Dalam kesempatan tersebut Netty memohon maaf atas ketidaknyamanan dan kemacetan yang ditimbulkan atas persiapan peringatan KAA pada tanggal 24 April mendatang di sepanjang Jalan Asia Afrika. Selebihnya masih banyak tempat lain yang dapat dikunjungi seperti tempat wisata belanja. Ketua DWP Kemenlu Pusat Caecilia S. Legowo mengatakan tujuan kunjungan kerja ini untuk menjalin tali silaturahmi serta memperluas wawasan. "Merupakan sebuah kehormatan bagi kami berkunjung ke Gedung Asia Afrika, Gedung Sate dan Gedung Negara Pakuan sebelum dilaksanakannya peringatan Konferensi Asia Afrika," ujarnya. Sebelumnya, Netty membuka Lomba Kader PKK tingkat provinsi Jabar Tahun 2015. Menurut Netty, kader PKK merupakan partner yang setia dalam setiap program pemerintah yang digulirkan kepada masyarakat. "Kader PKK sebagai perpanjang tangan pemerintah dalam setiap program kerja pemerintah dalam kesejahteraan keluarga dengan menyuluh dan mengedukasi masyarakat," kata Netty. Oleh sebab itu, dia berharap lomba Kader PKK ini menjadi kesiapan dan perluas wawasan dengan saling bertukar informasi dengan kader lain, selain sebagai ajang silaturahmi. Lomba yang dilaksanakan guna meningkatkan motivasi kader dalam pembinaan kepada masyarakat dan meningkatkan wawasan dan kemampuan penguasaan 10 program PKK dalam menunjang pembangunan.[ris] ![]() |
Posted: 09 Apr 2015 10:02 AM PDT PERSIB Bandung punya cara sendiri mencegah penggawanya jika ada yang terlibat kasus suap. Ingin tahu seperti apa? Belakangan ini, persepakbolaan Indonesia kembali tercoreng, menyusul Johan Ibo yang tertangkap basah terjerat praktek suap atau macth fixing. Usaha mencederai sportifitas di laga antara Pusamania Borneo FC (PBFC) kontra Persebaya ini, menunjukkan mafia bola masih merajalela di negeri ini. Untuk mencegah adanya praktek licik itu, Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman, menuturkan, di luar sepak bola pasukannya selalu mengadakan agenda yang sifatnya mempertebal iman. Salah satu contohnya, ketika menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014, awak Maung Bandung mensyukurinya dengan menjalani ibadah umroh. "Ya mungkin disitulah salah satu manfaat kita selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya religius. Kita selalu menyempatkan untuk melaksanakan solat bareng," kata pelatih karib disapa Djanur ini, Kamis (9/4). Dengan demikian, sambung Djanur, kegiatan religi ini, selain mengompakan para pemain juga membentengi dari tindakan licik. Untuk itu, dia sangat percaya pasukannya tak akan terlibat suap. "Selain untuk terus memperat silaturahmi dan kebersamaan, juga untuk membentengi diri pemain itu sendiri dengan iman yang kuat. Kunci utama saya adalah kepercayaan," tegas pria kelahiran Majalengka 56 tahun lalu ini. Pelatih karib disapa Djanur ini, yakin skuatnya bersih dari tindakan yang mencoreng persepakbolaan Indonesia. Menurutnya , para penggawa Persib tidak akan berani mendapatkan uang tak halal dari hasil sogokan. Bukan tanpa alasan, karena sebagai pelatih harus selalu menjaga keakraban terhadap para pemain. Apalagi Djanur telah menginjak tahun ke tiga menukangi Maung Bandung, tak ayal tahu betul karakter masing-masing pemainnya. "Yang pasti saya percaya sama pemain saya tidak mungkin akan terjerumus," tegasnya lagi. Meski begitu, dia pun mengaku, miris dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang masih dihinggapi mafia bola. Walaupun yakin para pemainnya tak ada yang terlibat, namun dia tetap akan memberi peringatan agar jangan gegabah terjerumus pada dunia suap-menyuap. "Tapi dengan adanya kejadian ini, tentunya nanti akan saya ceritakan sama pemain. Paling tidak untuk berbagi informasi supaya mereka bisa lebih berhati-hati lagi" tuturnya. Soal Johan Ibo yang digembar-gemborkan sebagai mediator aksi suap memang bukan orang baru di dunia sepak bola Tanah Air. Djanur pun mengenal Johan, ketika masih menukangi Pelita Jaya Kerawang. Meski begitu, mantan pemain Persib era Perserikatan ini belum pernah secara langsung melatih Johan. "Kalau dibilang anak buah sih tidak juga, karena saya tidak pernah pegang (menangani) dia. Tapi saya memang kenal sama dia waktu masih di Pelita junior," pungkas Djanur. (ddy) ![]() |
You are subscribed to email updates from Inilah.com - Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
Posting Komentar