BBCIndonesia.com | Berita

0 komentar

BBCIndonesia.com | Berita


Geng kriminal kirim PSK Brasil ke Afrika

Posted: 25 Oct 2013 10:54 PM PDT

psk_brasil

Sekitar 90 perempuan dikirim ke Afrika dari Brasil oleh geng kriminal.

Polisi di Brasil membongkar aksi geng yang kerap melakukan aksi perdagangan manusia dengan melakukan pengiriman pekerja seks komersial ke Angola dan sejumlah negara lain di Afrika.

Polisi dalam operasinya itu menangkap lima orang dan masih memburu setidaknya sepuluh orang lagi yang diduga berada di kawasan Sao Paulo.

Juru Bicara Kepolisian Brasil mengatakan sebanyak 90 perempuan setiap tahunnya dikirim oleh gang tersebut untuk memenuhi kebutuhan seksual pebisnis kaya dan para politisi di sejumlah negara Afrika.

Para pelaku perdagangan manusia ini sebelumnya telah mejalankan bisnis prostitusi sejak tahun 2007 lalu.

Sumber di lingkungan kepolisian federal Brasil mengatakan gang tersebut mampu mengeruk uang hingga US$45 juta dalam kurun waktu enam tahun terakhir dari bisnis yang mereka gerakkan.

Perempuan yang menjadi korban dilaporkan terkait dengan kebaradaan lingkungan prostitusi yang terletak di Sao Paulo atau bekerja sebagai model dan aktris televisi.

Para korban dijanjikan akan mendapatkan uang banyak yang berkisar antara US$10.000 atau Rp110 juta lebih hingg US$100.000 atau Rp1,1 miliar per minggu.

Namun janji itu tidak dipenuhi karena kerap pembayaran terhadap para korban tidak dilakukan.

Polisi juga mengatakan bahwa para perempuan ini telah dipaksa untuk melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.

Para korban diduga diberikan minuman yang disebut bisa memerangi AIDS sebelum melakukan pekerjaanya.

Angola merupakan negara tujuan pengiriman perempuan korban asal Brasil ini.

Selama ini Angola dikenal memiliki hubungan budaya dan bisnis dengan Brasil.

Polisi mengatakan selain Angola, negara lain yang menjadi tujuan pengiriman adalah Afrika Selatan dan beberapa negara di Eropa.

Wenger: Ferguson mungkin kembali ke sepak bola

Posted: 25 Oct 2013 08:52 PM PDT

wenger_ferguson

Arsene Wenger mengatakan Sir Alex Ferguson mungkin akan kembali ke sepak bola.

Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengatakan dia tidak akan terkejut jika Sir Alex Ferguson membuat keputusan dramatis kembali ke dunia sepak bola dalam kurun waktu enam bulan ke depan.

Sebelumnya mantan manajar Manchester United itu mengatakan tidak akan kembali ke dunia sepak bola setelah mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir musim lalu.

Wenger ragu dengan pernyataan Ferguson itu dan mengatakan dalam enam bulan ke depan kemungkinan keputusan pria asal Skotlandia itu akan berubah.

"Dalam enam bulan kita akan tahu lebih banyak soal pernyataannya itu," kata Wenger.

"Anda tidak bisa mengesampingkan itu. Sulit rasanya setelah anda menggunakan obat selama 30 tahun kemudian berhenti begitu saja," tambah Wenger sambil berumpama.

Komentar Wenger ini muncul seminggu setelah Ferguson menerbitkan Klik buku autobiografinya dimana ada salah satu bab tentang "Bersaing dengan Wenger."

Wenger mengatakan dia belum membaca buku tersebut namun dia memperkirakan Ferguson telah menyiapkan buku itu sejak dia masih aktif menangani MU.

"Sepertinya Ferguson telah menyiapkan bukunya sejak saat dia masih menangani tim."

"Anda tidak bisa mengesampingkan itu. Sulit rasanya setelah anda menggunakan obat selama 30 tahun kemudian berhenti begitu saja"

"Saya menduga dia menulis sejumlah bagian buku itu pada malam hari, dia mungkin mengingat sejumlah hal dan berpikir: 'ini yang akan ada di buku saya!'."

Wenger saat ini mampu membawa Arsenal berada di puncak klasemen Liga Primer Inggris dan akhir pekan nanti dia akan membawa Arsenal menghadapi Crystal Palace.

Dia mengatakan masih ingin meraih sukses lebih banyak bersama Arsenal.

"Kami telaha melewati masa-masa yang sedikit sulit, tapi jujur dalam pekerjaan seperti ini sebenarnya sangat sederhana yaitu pikirkan saja pertandingan besok, hanya itu saja. Setelah itu, orang akan menilai," tambah Wenger.

Saudi peringatkan penentang kebijakan mengemudi

Posted: 25 Oct 2013 09:49 PM PDT

perempuan_saudi_mengemudi

Unjuk rasa berupaya mendorong perempuan di Saudi menolak kebijakan larangan mengemudi.

Pemerintah Arab Saudi memberi peringatan lebih keras kepada perempuan di negara itu untuk tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa memprotes larangan mengemudi bagi perempuan.

Kementerian dalam negeri telah menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam aksi unjuk rasa penolakan kebijakan mengemudi ini akan menghadapi hukuman yang masih belum ditentukan.

Aksi unjuk rasa terhadap kebijakan larangan mengemudi bagi perempuan ini rencananya akan digelar pada hari Sabtu (26/10).

Ini merupakan unjuk rasa ketiga yang pernah terjadi di negara itu sejak tahun 1990.

Sekitar 17.000 orang telah menandatangani petisi meminta agar perempuan diijinkan mengemudi dan meminta penjelasan kenapa larangan mengemudi terhadap perempuan ini diberlakukan.

Pegiat aksi mendorong perempuan di Arab Saudi untuk terlibat dalam aksi ini.

Aksi serupa pernah terjadi pada tahun 1990 dan saat itu sejumlah perempuan ditangkap aparat keamanan.

Sebagian dari peserta aksi itu juga kehilangan pekerjaan mereka.

Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Mansour al-Turki sebelumnya mengatakan akan memberikan ketegasan terhadap kampanye hari Sabtu.

Turki kemudian mengatakan pemerintah akan melarang perempuan mengemudikan kendaraan pada aksi hari Sabtu bersama dengan pelaku pelanggaran dan pendukungnya.

Mereka yang tetap melakukan aksi tersebut akan dikenai sanksi.

Seorang pegiat aksi ini, Zaki Safar mengatakan larangan yang disampaikan itu tidak biasa dan bersifat informal serta tidak dimasukkan dalam hukum syariah Saudi.

Para pegiat aksi ini yakin pandangan publik akan berubah seiring dengan makin banyaknya dukungan termasuk dari pria untuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan.

Sebelumnya awal pekan ini sekitar 100 ulama konservatif di Riyadh telah menyerukan penolakan aksi unjuk rasa itu yang mereka sebut bagian dari konspirasi yang dilakukan kelompok perempuan dan akan mengancam negara itu.

Jerman kirim petinggi intelijen ke AS

Posted: 25 Oct 2013 08:08 PM PDT

kedubes As di Jerman

Jerman dan sejumlah negara lain di Eropa kecewa dengan langkah AS yang memata-matai pemimpin dan warga mereka.

Jerman akan mengirimkan petinggi dinas intelijennya ke Washington untuk 'menekan' digelarnya penyelidikan terhadap tuduhan tentang upaya AS yang melakukan Klik penyadapan terhadap pemimpin mereka, Angela Markel.

Juru Bicara Pemerintah Jerman mengatakan Kepala Intelijen Dalam dan Luar Negeri akan menggelar pembicaraan dengan gedung putih dan Badan Keamanan Nasional AS, NSA.

"Kami telah melakukan tekanan agar ini dilakukan dengan cepat"

Sebelumnya Jerman dan Prancis mengatakan mereka menginginkan agar AS menandatangani kesepakatan untuk tidak memata-matai mereka pada akhir tahun ini.

Pemimpin Eropa telah memperingatkan rasa kurang percaya AS terhadap negara-negara Eropa bisa membahayakan langkah memerangi terorisme.

NSA selain dituduh melakukan penyadapan terhadap telepon Merel, lembaga itu juga dituding melakukan Klik pemantauan jutaan panggilan telepon yang dilakukan oleh warga Jerman dan Prancis.

Selain pemerintah Jerman dan Prancis, pemerintah Spanyol juga memanggil duta besar AS untuk negara itu pada hari Jumat (25/10) dan meminta penjelasan adanya laporan yang menyebutkan bahwa mereka juga menjadi target operasi mata-mata AS.

Italia juga dilaporkan menunjukan kemarahannya terhadap laporan yang menyebutkan negara itu ikut dimata-matai oleh AS.

Dalam pernyataannya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki mengakui pengungkapakan data -yang sebagaian bersumber dari Edward Snowden- telah 'menyebabkan adanya ketegangan dengan beberapa negara sekutu kami.'

"Kami tengah berbicara dengan sekutu-sekutu kami dan pembicaraan itu masih berlanjut, dan sejumlah bukti juga akan dibawa oleh delegasi pemerintah Jerman ke AS pada pekan mendatang," kata Psaki.

Dia menambahkan kajian terhadap pengumpulan informasi oleh dinas rahasia AS sedang dilakukan.

Presiden Barack Obama ingin melihat bagaiamana upaya itu mempengaruhi kebijakan luar negeri AS.

Inggris hukum seumur hidup mahasiswa rasis Ukraina

Posted: 25 Oct 2013 08:06 AM PDT

Pavlo Lapshyn

Rekaman kamera memperlihatkan Pavlo Lapshyn di dalam bus membawa bom di Walsall.

Seorang mahasis Ukraina diganjar hukuman sedikitnya 40 tahun penjara di Inggris karena membunuh seorang pria dan merencanakan serangan di masjid.

Pavlo Lapshyn menikam sampai mati Mohammed Saleem yang berusia 82 tahun di Birmingham pada tanggal 29 April, lima hari setelah ia tiba di Inggris.

Dalam sidang Senin (21/10) dia mengaku pembunuhan itu dan juga merencanakan serangan bom di masjid di kota Walsall, Tipton, dan Wolverhampton pada Juni dan Juli.

Lapshyn datang ke Inggris dengan izin kerja sementara dan menikam Saleem setelah bersembahyang di masjid dekat rumahnya di Birmingham.

Dia kemudian ditangkap sekitar seminggu setelah ledakan ketiga di dekat masjid di Tipton, di utara Birmingham, dan Klik mulai disidang pada bulan Juli.

Rekaman kamera pengawas antara lain memperlihatkan dia sedang berada di dalam bus membawa bom yang akan digunakan untuk masjid di Walsall.

Bahan peledak ketiga di dekat masjid Kanzul Iman itu diisi dengan paku dan polisi mengatakan Lapshyn meledakkan pada waktu yang tidak tepat saat sembahyang Jumat sehingga tidak menyebabkan korban besar.

Hakim saat membacakan hukuman, Jumat 25 Oktober, menyebut pria berusia 25 tahun itu sebagai ekstrimis sayap kanan.

"Anda jelas memiliki pandangan ekstrimis sayap kanan dengan supremasi putih dan termotivasi untuk melakukan serangan karena kebencian agama dan rasis dengan harapan Anda bisa memicu konflik rasial dan membuat umat Islam meninggalkan wilayah tempat tinggalmu," tutur Hakim Sweeney.

"Pandangan seperti itu, kebencian dan motivasi itu tidak mendapat tempat sama sekali di masyarakat kami yang multikultural dan multikeyakinan."

Saat diperiksa polisi, Lapshyn mengatakan dia membunuh Saleem -kakek dari 22 cucu- karena dia membenci warga nonputih.

Mourinho tak setuju seruan boikot Piala Dunia 2018

Posted: 25 Oct 2013 07:51 AM PDT

Jose Mourinho

Kontribusi pemain hitam di sepak bola dunia sangat besar, kata Mourinho.

Jose Mourinho mengatakan tidak setuju bila pemain sepak bola berkulit hitam memboikot Piala Dunia 2018 di Rusia, seperti dikemukakan Yaya Toure.

"Saya menghargai pendapat Toure, tapi saya tidak sependapat," kata manajer Chelsea tersebut.

"Saya tidak setuju karena sejarah sepak bola ditulis oleh pemain dari berbagai ras, dan kontribusi pemain berkulit hitam sungguh luar biasa," kata Mourinho.

Seruan boikot Piala Dunia 2018 Klik pertama kaliKlik disampaikan Toure setelah Klik menerima teriakanKlik rasis di kandang CSKA Moskow di laga Liga Champions.

Di babak penyisihan grup ini sejumlah penonton diduga menirukan suara monyet yang diarahkan ke Toure.

Pilar Manchester City ini mengatakan bila persoalan rasisme di sepak bola Rusia tak bisa diselesaikan, ia menyerukan pemain sepak bola berkulit hitam menarik diri dari turnamen Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di negara tersebut.

Mourinho mengatakan Toure dan semua pihak yang prihatin harus mengutamakan miliaran pendukung bola yang selama ini bersikap simpatik daripada memikirkan sikap beberapa ribu orang yang bersikap memalukan di stadion.

"Jika saya pemain bola berkulit hitam, saya akan mengutamakan miliaran pendukung bola di seluruh dunia. Mari kita atasi perilaku ribuan orang ini tapi beri juga tontonan bola terbaik kepada miliaran orang yang mencintai sepak bola," jelas Mourinho.

"Sepak bola akan kehilangan pesona tanpa kehadiran pemain berkulit hitam," katanya.



Posting Komentar